Translate

Rabu, 08 April 2020

Ps. Dr. Eko Basuki, S.Pd.K., M.Pd.K., Ed.D.

Gelar akademik

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian
Gelar akademik atau gelar akademis adalah gelar yang diberikan kepada lulusan pendidikan akademik bidang studi tertentu dari suatu perguruan tinggi. Gelar akademik kadang kala disebut dengan istilahnya dalam bahasa Belanda yaitu titel (dari bahasa Latin titulus). Gelar akademik terdiri dari sarjana (bachelor), magister (master), dan doktor (doctor).

Gelar akademik di Indonesia

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi, gelar akademik diuraikan sebagai berikut:[1]

Diploma

  • Sarjana Sains Terapan (S.S.T.) atau Diploma IV - lama pendidikan 4 tahun.
  • Ahli Madya (A.Md.) atau Diploma III - lama pendidikan 3 tahun.
  • Ahli Muda (A.Ma.) atau Diploma II - lama pendidikan 2 tahun.
  • Ahli Pratama (A.P.) atau Diploma I - lama pendidikan 1 tahun.

Sarjana (S1)

Sarjana merupakan jenjang pendidikan Strata-1 atau biasa disingkat S1 dan lulusan program pendidikan vokasi S1 Terapan/Diploma 4 (D-IV). Beban studi untuk meraih gelar Sarjana umumnya adalah 144 SKS (satuan kredit semester) dan secara normatif ditempuh selama 4 tahun. Gelar Sarjana ditulis di belakang nama lulusan program studi Sarjana dengan mencamtumkan huruf “S.” dan diikuti dengan inisial gelar. Sedangkan Gelar Sarjana Sains Terapan ditulis di belakang nama lulusan program studi Diploma IV dengan mencamtumkan huruf “S.S.T.” dan diikuti dengan inisial gelar.[2]
Sebelum tahun 1993, gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain Doktorandus (Drs.), Doktoranda (Dra.), dan Insinyur (Ir.). Setelah tahun 1993, penggunaan baku gelar sarjana yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
  • Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B.)
  • Sarjana Administrasi Publik (S.A.P.)
  • Sarjana Administrasi Negara/Niaga (S.Adm.)
  • Sarjana Agama (S.Ag.)
  • Sarjana Agroteknologi (S.Agr.), sebelumnya Sarjana Pertanian (S.P.)
  • Sarjana Antropologi (S.Ant.)
  • Sarjana Arsitektur (S.Ars.)
  • Sarjana Desain (S.Ds.)
  • Sarjana Ekonomi (S.E.)
  • Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I.)
  • Sarjana Farmasi (S.Farm.)
  • Sarjana Filsafat (S.Fil.)
  • Sarjana Hubungan Internasional (S.H.Int.)
  • Sarjana Hukum (S.H.)
  • Sarjana Hukum Islam (S.H.I.)
  • Sarjana Humaniora (S.Hum.)
  • Sarjana Ilmu Gizi (S.Gz.)
  • Sarjana Ilmu Kelautan (S.Kel.)
  • Sarjana Ilmu Kepolisian (S.I.K.)
  • Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
  • Sarjana Ilmu Politik (S.I.P./S.I.Pol.)
  • Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.)
  • Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.I.P./S.Ptk.)
  • Sarjana Intelijen (S.In.)
  • Sarjana Kedokteran (S.Ked.)
  • Sarjana Kedokteran Gigi (S.K.G.)
  • Sarjana Kedokteran Hewan (S.K.H.)
  • Sarjana Kehutanan (S.Hut.)
  • Sarjana Kebidanan (S.Keb.)
  • Sarjana Keperawatan (S.Kep.)
  • Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.K.M.)
  • Sarjana Komputer (S.Kom.)
  • Sarjana Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (S.K.P.M.)
  • Sarjana Manajemen (S.M./S.Mn.)
  • Sarjana Manajemen Bisnis (S.M.B.)
  • Sarjana Matematika (S.Mat.)
  • Sarjana Pariwisata (S.Par.)
  • Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
  • Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
  • Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar (S.Pd.SD.)
  • Sarjana Perikanan (S.Pi.)
  • Sarjana Pertahanan (S.Han.)
  • Sarjana Peternakan (S.Pt.)
  • Sarjana Psikologi (S.Psi.)
  • Sarjana Sains (S.Si.)
  • Sarjana Sains (Teologi) (S.Si. (Teol.))
  • Sarjana Sains Terapan Pemerintahan (S.S.T.P.)
  • Sarjana Sastra (S.S.)
  • Sarjana Seni (S.Sn.)
  • Sarjana Sistem Informasi (S.SI.)
  • Sarjana Sosial (S.Sos.)
  • Sarjana Syari'ah (S.Sy.)
  • Sarjana Teknik (S.T.)
  • Sarjana Teknologi Informasi (S.TI.)
  • Sarjana Teknologi Pertanian (S.T.P.)
  • Sarjana Teologi Islam (S.Th.I.)
  • Sarjana Teologi Kristen (S.Th.)
  • Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K.)
  • Sarjana (Sains) Terapan Pertahanan (S.T.Han./S.S.T.Han.)
  • Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial (S.Tr.Sos.)

Magister (S2)

Magister merupakan jenjang pendidikan Strata-2 atau umumnya disingkat S2. Gelar magister ditulis di belakang nama lulusan program studi Magister, dengan mencantumkan huruf “M.” dan diikuti dengan inisial gelar.[3]

Doktor (S3)

Doktor adalah gelar akademik tertinggi yang dapat diberikan kepada seseorang yang menempuh pendidikan yang diperoleh dari perguruan tinggi. Doktor merupakan jenjang pendidikan Strata-3 atau biasa disingkat S3. Seseorang umumnya harus menempuh perkuliahan (kelas) dan diakhir melakukan penelitian untuk menyusun disertasi. Gelar Doktor ditulis di belakang nama lulusan program studi Doktor, dengan mencantumkan huruf “Dr.” dan dapat diikuti dengan inisial gelar.[4]
Contoh:
  • Doktor Hukum (Dr. H./Dr. (Hk.))
  • Doktor Psikologi (Dr. (Psi.))

Gelar Akademik Baru

Berdasarkan surat edaran Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dirjen DiktiKementerian Pendidikan Nasional (sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) mulai tanggal 26 agustus 2010[1], ditetapkan nomenklatur baru serta kompetensi lulusan untuk empat bidang ilmu, yakni: psikologiilmu komunikasiilmu komputer,ilmu administrasi dan arsitektur lanskap. Daftar gelar untuk lulusan keempat bidang ilmu tersebut adalah sebagai berikut:
  • Sarjana
  • Magister
    • Psikologi Sains (M.Si.)
    • Psikologi Profesi (M.Psi., Psikolog/M.Psi., Psi.)
    • Psikologi Terapan (M.Psi.T.)
Bidang Ilmu Komputer
Lulusan perguruan tinggi pada bidang ilmu komputer memiliki beragam gelar akademik, tergantung jenis perguruan tinggi dan nama fakultas yang menyelenggarakan jurusan/program studi.
  • Sarjana
  1. S.T., untuk lulusan universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Teknik.
  2. S.Si., untuk lulusan universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Fakultas Sains dan matematika
  3. S.Kom., untuk universitas universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Teknologi Informasi, atau untuk Sekolah Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer.
  4. S.E., untuk universitas universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Ekonomi (biasanya program studi Sistem Informasi).
  • Magister
  1. M.T., untuk lulusan universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Teknik.
  2. M.Si., untuk lulusan universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Fakultas Sains dan matematika
  3. M.Kom., untuk universitas universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Ilmu Komputer, atau untuk Sekolah Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer.
  4. M.E., untuk universitas universitas yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Ekonomi (biasanya program studi Sistem Informasi).
  5. M.Cs., untuk univeritas tertentu (UGM misalnya) yang menyelenggarakan pendidikan bidang ilmu komputer pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
  • Diploma
  • Sarjana
    • Sarjana Arsitektur Lanskap (S.Arl.)
  • Magister
    • Magister Arsitektur Lanskap (M.Arl.)
    • Magister Arsitektur Lanskap Terapan (M.Arl.)
Bidang Administrasi
  • Sarjana
    • Sarjana Administrasi Bisnis (S.A.B.)
    • Sarjana Administrasi Publik (S.A P.)
    • Sarjana Administrasi Rumah Sakit (S.A.R.S.)
  • Magister
    • Magister Administrasi Bisnis (M.A.B.)
    • Magister Administrasi Publik (M.A.P.)
    • Magister Administrasi Rumah Sakit (M.A.R.S.)
Sementara untuk jenjang S3 (Doktoral) pada keempat bidang ilmu tersebut tetap menggunakan gelar Doktor (Dr.)

Gelar akademik di Hindia Belanda dan Belanda

Gelar akademik di negara-negara yang menganut sistem Anglo-Saxon

Bachelor

Master

Doctor

Gelar akademik di Jerman

  • Diplom-Ingenieur (Dipl.-Ing.)
  • Magister
  • Doktor + Bidang Studi: Dr. rer. nat., Dr. phil., Dr. iur., Dr. rer. oec., Dr. rer. pol., Dr. med., Dr.-Ing.
  • Diplom-Kauffrau/Diplom-Kaufmann
  • Diplom-Wirtschaftsingenieur/-in

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutuan Lulusan Perguruan Tinggi
  2. ^ Pasal 11 Ayat (1) huruf d dan e Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2014 Tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.
  3. ^ Pasal 11 Ayat (1) huruf f Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2014 Tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.
  4. ^ Pasal 11 Ayat (1) huruf h Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 154 Tahun 2014 Tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi.

Pranala luar

Penulisan Dan Penggunaan Gelar Perguruan Tinggi
Oleh: Dr.E.B.· Senin, 1 Oktober 2020 12.25 ·  NIM : 11418135 DT
Bagikan
Tidak dipungkiri kita sering dibingungkan dengan penulisan gelar seseorang terlebih kini sudah banyak gelar yang bisa digunakan dan tentunya ditempel di nama kita.
Mencoba telusuri dari google, saya menemukan beberapa referensi diantaranya dari kopertis dan anneahira.com
Saya copas saja sekalian untuk arsip juga :)
Dahulu gelar akademik hasil lulusan perguruan tinggi dalam negeri umumnya hanya dua macam, yakni Drs. (doktorandus) dan Dra. (doktoranda). Doktorandus untuk laki-laki, sedangkan doktoranda untuk perempuan. Kedua gelar yang berasal dari bahasa Belanda ini diberikan tanpa memandang disiplin keilmuan yang pernah diikuti.

Namun, sejak keluarnya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi, pemberian dan cara penulisan gelar seperti di atas tidak berlaku lagi.

Pemberian dan cara penulisan gelar kini mengikuti keputusan tersebut dan penulisannya mengikuti ketentuan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).

Berbagai Cara Penulisan Gelar yang Benar

Simak cara penulisan gelar di bawah ini sebelum memasuki pembahasan lebih lanjut:

1. Cara Penulisan Gelar Sarjana (S1)
  • S.P. (sarjana pertanian)
  • S.Pd. (sarjana pendidikan)
  • S.Pd.I. (sarjana pendidikan Islam)
  • S.Psi. (sarjana psikologi)
  • S.Pt. (sarjana peternakan)
  • S.E. (sarjana ekonomi)
  • S.Ag. (sarjana agama)
  • S.Fil. (sarjana filsafat)
  • S.Fil.I. (sarjana filsafat Islam)
  • S.H. (sarjana hukum)
  • S.H.I. (sarjana hukum Islam)
  • S.Hum. (sarjana humaniora)
  • S.I.P. (sarjana ilmu politik)
  • S.Kar. (sarjana karawitan)
  • S.Ked. (sarjana kedokteran
  • S.Kes. (sarjana kesehatan)
  • S.Kom. (sarjana komputer)
  • S.K.M. (sarjana kesehatan masyarakat)
  • S.S. (sarjana sastra)
  • S.Si. (sarjana sains)
  • S.Sn. (sarjana seni)
  • S.Sos. (sarjana sosial)
  • S.Sos.I. (Sarjana Sosial Islam)
  • S.T. (sarjana teknik)
  • S.Th. (sarjana theologi)
  • S.Th.I. (sarjana theologi Islam)
2. Cara Penulisan Gelar Magister (S2)
  • M.Ag. (magister agama)
  • M.E. (magister ekonomi)
  • M.E.I. (magister ekonomi Islam)
  • M.Fil. (magister filsafat)
  • M.Fil.I. (magister filsafat Islam)
  • M.H. (magister hukum)
  • M.Hum. (magister humaniora)
  • M.H.I. (magister hukum Islam)
  • M.Kes. (magister kesehatan)
  • M.Kom. (magister komputer)
  • M.M. (magister manajemen)
  • M.P. (magister pertanian)
  • M.Pd. (magister pendidikan)
  • M.Pd.I. (magister pendidikan Islam)
  • M.Psi. (magister psikologi)
  • M.Si. (magister sains)
  • M.Sn. (magister seni)
  • M.T. (magister teknik)
3. Cara Penulisan Gelar Doktor (S3)
  • Dr (doktor)
4. Cara Penulisan Gelar Diploma
  • Diploma satu (D1), sebutan profesional ahli pratama, disingkat A.P.
  • Diploma dua (D2), sebutan profesional ahli muda, disingkat A.Ma.
  • Diploma tiga (D3), sebutan profesional ahli madya, disingkat A.Md.
  • Diploma empat (D4), sebutan profesional ahli, disingkat A.

Cara Penulisan Gelar Menurut EYD

Cara penulisan gelar akademik mengikuti aturan yang berlaku dalam EYD, yaitu pada aturan tentang penulisan singkatan, pemakaian tanda titik (.), dan pemakaian tanda koma (,). Ketentuan lengkapnya sebagai berikut:
  1. Setiap gelar ditulis dengan tanda titik sebagai antara antarhuruf pada singkatan gelar yang dimaksud.
  2. Gelar ditulis di belakang nama orang.
  3. Antara nama orang dan gelar yang disandangnya, dibubuhi tanda koma.
  4. Jika di belakang nama orang terdapat lebih dari satu gelar, maka di antara gelar-gelar tersebut disisipi tanda koma.
Contoh: Muhamad Ilyasa, S.H., S.E., M.M. Di antara nama dan gelar, terdapat tanda koma. Di antara ketiga gelar, juga terdapat tanda koma. Di antara huruf-huruf singkatan gelar, diberi tanda titik.

Jika di antara nama dan gelar tidak dibubuhi tanda koma, maka penulisan gelar tersebut salah dan singkatan tersebut tidak bermakna gelar, melainkan bisa bermakna nama keluarga, marga, dan sebagainya. Jadi, Muhamad Ilyasa SH (tanpa koma di antara nama dan SH) bisa berarti Muhamad Ilyasa Sutan Harun atau Muhamad Ilyasa Saleh Hamid, dan sebagainya.

Penulisan gelar harus di belakang nama orang, cara penulisan gelar di depan nama orang adalah salah.
dari sumber lain kopertis12.or.id:
JENIS GELAR AKADEMIK
Pasal 6Gelar akademik terdiri atas Sarjana, Magister dan Doktor.
Pasal 7Penggunaan gelar akademik Sarjana dan Magister ditempatkan di belakang nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan dengan mencantumkan huruf S., untuk Sarjana dan huruf M. untuk Magister disertai singkatan nama kelompok bidang keahlian.
Pasal 8Penetapan jenis gelar dan sebutan serta singkatannya sesuai dengan kelompok bidang ilmu dilakukan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi bersamaan dengan pemberian ijin pembukaan program studi berdasarkan usul dari perguruan tinggi yang bersangkutan sesuai dengna norma dan kepatutan akademik.
Pasal 9Gelar akademik Doktor disingkat Dr. ditempatkan di depan nama yang berhak atas gelar yang bersangkutan.
JENIS SEBUTAN PROFESIONAL
Pasal 10Penggunaan sebutan profesional dalam bentuk singkatan ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan profesional yang bersangkutan.
Pasal 11(1) Sebutan profesional lulusan Program Diploma terdiri atas :
  • a. Ahli Pratama untuk Program Diploma I disingkat A.P.
  • b. Ahli Muda untuk Program Diploma II disingkat A.Ma.
  • c. Ahli Madya untuk Program Diploma III disingkat A.Md.
  • d. Sarjana Sains Terapan untuk Program Diploma IV disingkat SST
(2) Singkatan sebutan profesional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditempatkan di belakang nama yang berhak atas sebutan tersebut.
referensi: 
  • http://www.anneahira.com/cara-penulisan-gelar.htm
  • http://www.kopertis12.or.id/2011/01/05/penulisan-dan-penggunaan-gelar-perguruan-tinggi.html

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

  BAB 1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN   A. Pengertian Pendidikan (secara umum): 1. Apakah arti pendidikan ? Lebih daripada sekedar s...