Segala sesuatu yang kita ketahui tentang Sorga bersumber dari Alkitab. Mengenai kehidupan kekal bukan hasil penyelidikan ilmiah, bukan dalil matematika, yang harus dibuktikan. Kehidupan kekal bukan masalah sosiologi, filsafat, maupun politik, tetapi masalah keyakinan. Kekekalan merupakan perjalanan hidup dalam alam rohaniah. Orang yang menolak Alkitab tidak akan mempunyai pemahaman yang benar tentang kehidupan yang akan datang.
Alkitab Perjanjian lama dan Perjanjian Baru memberitakan tentang Sorga. Bagi yang percaya Alkitab dan hidup di dalam Kristus memiliki hati yang berkobar-kobar menuju panggilan Sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus, tempat kediaman kita yang kekal. Yesus sebagai sentral berita Alkitab berkata ” Tidak ada seorangpun yang telah naik ke Sorga selain dari pada Dia yang telah turun dari Sorga, yaitu Anak Manusia ( Yoh 3:13 ) hanya Ia yang datang dari Sorga yang dapat memberitau jalan ke Sorga dengan benar. bukan datang dari pemimpi, dan bukan hanya mimpi melihat Sorga, tetapi Yesuslah pencipta Sorga sebab Ia adalah Allah dalam kekekalan.
Pengetahuan tentang Sorga ada di luar panca indra, yang hanya dapat dijawab dengan iman. Dan iman tidak kurang masuk akal dari ilmu fisika atau ilmu kimia. Kita tidak mempunyai pengetahuan ilmiah yang akurat mengenai masa yang akan datang. Kita tidak tau pasti bahwa besok akan ada matahari terbit. Tentu saja ia telah terbit, dan kita mengharapkan ia akan terbit lagi, tetapi kita tidak mempunyai bukti. Kita memiliki iman dan iman seperti itu adalah teguh. Kemungkinan matahari tidak terbit lagi cukup besar, karena jika terjadi tabrakan di jagat raya, akan mengubah keadaan sehari-hari tetapi juga kita tidak punya bukti.
Jadi iman adalah sesuatu yang dibutuhkan agar dapat mengerti tentang Sorga. Bila kita percaya Alkitab dan Allah dalam Alkitab, maka kita mempunyai sumber pengetahuan yang sama benarnya seperti tabel dalam ilmu hitung. Dan dengan miningkatnya iman kita, maka rahasia-rahasia kehidupan di masa yang akan datang, akan semakin dibukakan kepada kita.
Sorga adalah Suatau tempat.
Sorga adalah tempat kediaman Tuhan. Dalam 1 Raja-Raja 8:30 “ dengarlah permohonan hambaMu dan umatMu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini ( Bait Allah); bahwa Engkau yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di Sorga”.
Yesus mengajar murid-murid berdoa “ Bapa kami yang di Sorga”. Sebagaimana Jakarta adalah tempat, demikian juga Sorga adalah tempat dimana Yesus pergi pada hari kenaikanNya dan dari mana Ia akan datang kembali.
Yesus mengajar murid-murid berdoa “ Bapa kami yang di Sorga”. Sebagaimana Jakarta adalah tempat, demikian juga Sorga adalah tempat dimana Yesus pergi pada hari kenaikanNya dan dari mana Ia akan datang kembali.
Pada hari kematian, semua orang Kristen sejati akan menjadi satu dengan Kristus, akan pergi bersama Dia; maksud kembalinya Yesus agar Ia dapat menerima kita pada diriNya, sehingga di mana Dia berada, di sana kitapun berada.
Sia-sia kita meminta sebuah peta Sorga atau mencoba menentukan garis lintang dan garis bujurnya seperti di bumi. Sorga tidak dapat ditentukan letaknya menurut istilah-istilah ilmu bumi. Karena ruang angkasa diukur dengan jarak, dan jarak diperhitungkan dengan bahan materi, dan tidak ada persamaan dengan makhluk rohani. Roh tidak dapat ditetapkan lokasinya. Penghuni Sorga tidak bergantung pada pengalaman-pengalaman dan kekuatan-kekuatan yang dikenal di bumi ini.
Selama kita masih dalam tubuh alamiah ini kita hanya dapat membayangkan sedikit saja bagaimana wujud dunia yang akan datang itu. Orang kristen dapat mengetahui keberadaannya dan prinsip-prinsipnya dapat dipahami. Di Sorga kita akan menjadi sama seperti Kristus, karena kita akan bersama-sama dengan Dia dan melihat Dia dalam keadaanNya yang sebenarnya ( I Yoh 3:2 ). Karena kita belum pernah memasuki tempat rohaniah itu, maka satu-satunya cara agar kita mengetahui adalah jika itu dinyatakan dalam bahasa manusia secara alamiah dapat mengerti. Miasalnya Yesus berkata kepada muridNya “ Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal ( Yoh 14:2 ) terjemahan yang baru “ banyak kamar”, terjemahan Eskimo “ Iglo” karena orang Eskimo tidak pernah bepergian, tidak mempunyai gambaran lain mengenai suatu tempat kediaman.
Kepada Rasul Yohanes yang sudah tua, Allah banyak menyatakan kemulian mengenai tempat tinggal kita yang kekal. Dalam penglihatan Yohanes di pulau Patmos, ia mendengar suatu suara yang berkata “ Aku adalah Alpha dan omega, yang ada dan yang sudah ada dan...., apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia (Why 1:11) Kemuadian aku melihat : Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di Sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: naiklah kemari dan aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini ( Why 4:1)
Yohanes dalam suatu usaha untuk menguraikan apa yang tidak dapat dilukiskan, Yohanes menggambarkan penglihatan dan pengalaman yang diperolehnya melalui satu-satunya cara yang manusiawi ia menggambarkan kemuliaan - kemuliaan yang sukar dimengerti, maka tidak heran Yohanes mengunakan perkataan yang mengherankan dan mencengangkan imajinasi manusia. Sorga adalah sesuatu yang terlalu megah bagi hati manusia dan terlalu luas bagi daya pikir kita yang terbatas. Kita hanya melihat kilasan-kilasan dari kemuliaanya. “jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening...tembok itu terbuat dari permata yapis....keduabelas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara ( why 21:18-21) ini berada diluar kemampuan akal kita. Tetapi melalui itu semua kita menyadari bahwa apa yang dilihat oleh Yohanes masih jauh lebih dari pada yang dapat dilukiskan oleh kata-kata manusia.
Uraian Yohanes tentang kemuliaan Sorga sangat mengesankan, telah mempengaruhi para seniman, kesusasteraan, musisi, penyair dan kesalehan sepanjang masa. Umat kristen sepanjang masa telah membangun dasar kepercayaan tentang Sorga di atas penglihatan ini. Dan telah mendapat penghiburan pada saat ditinggalkan kekasih mereka.
Yohanes telah memberikan keterangan tentang tempat Sorgawi dalam istilah-istilah duniawi. “ Tetapi emas dan mutiara, mahkota-mahkota dan nyanyian-nyanyian, pohon-pohon dan buah-buahnya, dan sungai dan lautan kaca bukanlah daya tarik yang utama dari kota itu. Semuanya itu hanya merupakan lambang kemuliaannya. Pusat kemuliaannya adalah Allah, daya tarik utamanya adalah Kristus, keindahan yang terutama adalah yang rohani bukan bendanya.
Pengalaman Paulus yang mengherankan bahwa ia telah diangkat masuk ke Sorga, ia menyebutnya sebagai “ketingkat yang ke tiga dari Sorga” atau “Firdaus” ( II Kor 12:1-4) apakah ini pengalaman fisik atau rohaniah? Paulus sendiri tidak tau. Dapat saya katakan bahwa itu adalah pengalaman sukacita, pesona yang luarbiasa. “ ketingkat yang ketiga dari Sorga” adalah suatu ungkapan Ibrani untuk tempat dimana orang-orang kudus dan malaikat-malaikat berada . “Diangkat ke Firdaus” adalah ungkapan yang artinya sama, dan apa yang kita maksudkan bila kita berbicara tentang Sorga.
Dalam pengertian Ibrani tingkat pertama dari Sorga adalah atmosfir, yang kedua adalah alam jagad raya, dan yang ketiga ada di balik bintang-bintang, dimana Kristus duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan dimana roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna berada. ( Ibr 12:12-24) pengalaman Paulus ini dapat membawa dia menjadi tinggi hati, sehinga ia berkata supaya aku tidak meninggikan diri ...aku diberi suatu duri dalam dagingku ( 2 Kor 12:4) kata-kata yang terlalu suci untuk diceritakan, dan tidak boleh diceritakan kembali”
Jadi paulus tidak pernah mencobanya, dalam surat-suratnya ia tidak menyinggung soal ini lagi, 14 tahun yang lalu ia tidak mengemukakan kata-kata itu. Nah dari pengalaman ini ia yakin bahwa Sorga itu adalah suatu tempat yang mulia yang melebihi apapun yang pernah kita kenal di bumi. Sambil membangdingkan kehidupan di bumi dengan kehidupan di Sorga ia mengatakan hidup bersama dengan Kristus jauh lebih baik. ( Fil 1:23 )
Yang aneh banyak orang yang mengaku pernah mendapat penglihatan tentang sorga, bahkan terbang ke sorga, jalan-jalan ke Sorga, berlomba-lomba menceritakan pengalaman mereka tentang kehidupan setelah kematian. Dengan cahaya terang pada ujung terowongan yang gelap, tetapi Paulus, rasul agung itu, tetap bungkam. Ia tau bahwa untuk pengalaman besar ini tidak ada kata-kata bahasa manusia yang memadai.
Bagaimana wujud Sorga?
Sorga bukan hanya hayalan yang timbul dari diri manusia, bukan penglihatan utopia yang diidam-idamkan. Juga bukan suatu harapan yang menyenangkan sebagai temuan manusia. Sorga bukan ciptaan pikiran kita. Tetapi Sorga adalah suatu tempat yang dipersiapkan bagi orang-orang yang telah dipersiapkan. Yesus berkata “ Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di Sorga” ( Mat 5:12 )
Paulus berkata “ kewargaan kita adalah di dalam Sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia” ( Fil 3:20-21 ) Seseorang yang tidak pernah memikirkan kehidupan di masa yang akan datang dan tidak tertarik pada Sorga pasti terbelengu dosa dan dalam kebodohan atau tergoda untuk terus berperilaku buruk.
Jika merenungkan Sorga , dalam pikiran kita ada beberapa pertanyaan-pertanyaan:
1. Dimanakah letak Sorga?
1. Dimanakah letak Sorga?
2. Apakah kegiatan-kegiatannya?
3. Siapakah yang ada disana?
4. Bagaimanakah cara hidup disana?
5. Apakah kita akan saling mengenal di sana?
Sesungguhnya masih ada banyak pertanyaan yang perlu mendapat jawaban.
Sorga bukanlah teori, bukan juga suatu spekulasi. Pertanyaan di atas terbit dari hati yang dalam , ada kerinduan dan kehausan yang mendalam dari hati manusia. Ini suatu bukti kuat bahwa pengembaraan hidup di dunia ini tidak berakhir hanya dengan kematian. Pada hakekatnya semua manusia merindukan suatu tanah air Sorgawi ( Ibr 11:16 )
Kesalahan terbesar manusia adalah memandang Sorga sebagai kebendaan. Pada hal Sorga sepenuhnya Rohaniah. Kita cenderung lupa bahwa suatu saat memasuki kekekalan, roh-roh kita hanya sedikit sekali akan mendapat kebahagiaan karena jalan-jalan emas, pintu gerbang muitara. Contoh orang yang mempunyai harta melimpah, tidak pernah merasa bahagia. Harta benda tidak dapat menjamin sukacita yang kekal. Kita tidak hidup dari emas dan batu Yaspis, atau bahkan bukan dari Roti saja, melainkan dari setiap kata Firman Allah.
Sorga bukan hanya tempat kemana kita harus pergi, melainkan sesuatu yang akan kita alami. Meskipun kita memikirkannya sebagai suatu tempat, namun seharusnya pertama-tama kita memikirkan seseorang. Kita begitu mudah lupa bahwa Kristus adalah Sorga dan Sorga adalah Kristus. Sorga adalah persekutuan dengan Allah. Suatu Sorga pada suatu tempat di luar diri kita. Kita tidak akan mempunyai arti, jika kita tidak mempunyai suatu sorga di dalam kita tanpa Yesus.
Penglihatan yang hebat dalam kitab wahyu adalah suatu antropomorfisme, atau suatu penafsiran tentang apa yang bukan manusiawi yang dinyataklan dengan ciri-ciri manusiawi atau duniawi. Penglihatan itu mempunyai arti-artinya, tetapi berita utamanya yang benar tidak menyangkut kebendaan. Tersembunyi dalam tiap dinding dan pintu gerbang dan batu dan jalannya, adalah pesan yang lebih mendalam, di mana benda-benda itu hanya merupakan lambangnya, harus dipahami secara simbolik.
Kota itu sendiri merupakan lambang dari suatu masyarakat dan menunjukan kebersamaan dan persekutuan. Tidak ada kehidupan yang sempurna tanpa persekutuan. Tanpa persekutuan hanya ada keberadaan , bukan kepenuhan hidup. Puji Tuhan kita akan bersama dengan Dia serta dengan sesama kita di dalam kemuliaan itu sebagai suatu masyarakat sorgawi, dalam sebuah kota dimana Allah adalah pembangun dan pendirinya. Di dalam persekutuan itu, kita akan mengetahui dan saling mengenal dalam persahabatan dan hubungan erat yang kudus.
Tembok-tembok kota itu melambnagkan keamanan dan pemisahan. Semua kota kuno dibentengi dari para pengacau dan untuk melindungi dari serbuan musuh. Dibalik temboknya penduduk tinggal dengan aman, bebas dari kekuatiran akan adanya serangan, karena Yohanes berkata “ tetapi anjing-anjing dan tuklang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar” ( Why 21:27)
Pintu-pintu gerbang yang terbuka menggambarkan simpati dan kemurahan hati dari jiwa yang telah disempurnakan. “ dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab malam tidak ada lagi di sana” ( wy 21:25) ada persekutuan yang sejati antara orang-orang yang telah ditebus.
Sungai air kehidupan yang jernih bagaikan kristal dan murni, melambangkan sukacita yang murni dalam kehidupan yang kudus. Itu adalah suatu mutu kehidupan yang masih asing bagi manusia, yang telah mewarisi sifat dosa dan yang hidupnya di dunia ini ditandai dengan suatu peperangan yang berlangsung antara sifat yang lama dengan sifat yang baru. Kekudusan adalah suatu sifat Allah yang maha kuasa. Itu bukan sifat alamiah dari manusia. Tetapi apabila rencana Allah bagi kita telah disempurnakan, maka kita akan menjadi serupa dengan Dia. dan kita akan sungguh disucikan.
Jubah-jubah putih adalah lambang kekudusan yang tidak bercela. Kain lenan dari jubah para imam berwarna putih. Di seluruh Alkitab warna putih adalah lambang kesucian why 19:8 pengantin perempuan dalam perjamuan kawin Anak Domba , bahwa kepadanya memakai kain lenan halus kain lenan halus yang berkilauan ang putih bersih, karena lenan halus itu adalah perbuatan perbuatan yang benar dari orang-orang kudus”
Kehidupan di sorga ditandai dengan kekudusan yang sempurna bertolak belakang dengan kehidupan di dunia ini yang tidak sempurna, dosa dan kelemahan. Semua orang telah berbuat dosa dan telah hilang kemuliaan Allah “ ( Rom 3:23 ) . tetapi di Sorga kita akan menjadi kudus , banyak yang cacat dalam karakter kita di dunia ini. Tetapi pada saatnya nanti Kristus akan menempatkan kita di hadapan Allah Bapa “ tanpa cacat atau kerut” tetapi sepenuhnya di dalam Dia ( Efs 5:27 )
Mahkota-mahkota dan daun-daun melambangkan kemenangan. Pada akhirnya kita akan menang berkat kasih karunia Allah. Peperangan telah selesai, pergululan yang lama telah berakhir.
Emas, batu Yaspis, mutiara-mutiara melukiskan kekayaan Sorga karena benda-benda melambangkan kekayaan bagi manusia. Walaupun benda-benda itu tidak perlu merupakan ukuran-ukuran ilahi, pengunaan mereka jelas menunjukan bahwa di Sorga tidak ada kemiskinan, sebenarnya kita didorong untuk mengumpulkan harta dirumah kita yang kekal ( Mat 6:20 )
Nyanyian –nyanyian dan bunyi petikan kecapi dan pesta berarti kebahagiaan dan sukacita yang berlimpah, yang belum pernah kita alami, dan pengucapan syukur terus menerus atas segala kebaikan Allah. Kita akan menyanyikan sebuah nyanyian baru , nyanyian Musa , dan nyanyian Anak Domba. Dalam kehidupan ini , kita telah mendengar musik yang merdu, yang telah mengangkat kita ke pintu gerbang sorga. Setelah menggubah lagi Mesias , Handel berkata “ saya rasa saya telah melihat seluruh sorga terbuka di hadapan saya dan juga Allah Yang Maha Agung ..Saya merasakan Allah telah melawati saya” tetapi nyanyian yang di bumi bukan apa-apa jika dibandingkan dengan nyanyian – nyanyian di Sorga itu. Karena semua ketidak selarasan sudah tidak ada lagi. keselarasan
Seperti itu , yang belum pernah kita alami, akan menjadi ciri khas kehidupan seperti itu.
Inilah inti pengertian sorga – yaitu persekutuan dengan Allah disuatu tempat yang sekarang sedang dipersiapkan oleh Juruselamat kita Yesus Kristus bagi kita. Apabila kita telah diubah menjadi sama seperti Dia, kita akan mempunyai ukuran-ukuran baru, nilai-nilai baru, hati baru, hidup baru, kesetiaan baru, pengertian baru, suatu dunia baru, suatu tempat tinggal baru.
Tidak diragukan lagi bahwa sorga adalah suatu tempat, Yesus berkata” Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu...supaya ditempat dimana Aku berada , kamupun berada ( Yoh 14:2-3 ). Sia-sialah untuk menduga-duga alamat sorga , meskipun ada orang yang menempatkannya “di sebelah utara”, dengan alasa utara ada di “atas” tempat dimanapun di bumi ini . bisa saja salah satu sudutnya adalah bumi kita yang tua ini. Kita bekerja keras, menagis, menderita, dan menemukan Tuhan kita Yang Mulia. Dalam pembaharuan yang besar yang akan melanda dunia ini dimana kita hidup akan disucikan. Kutukan dosa akan diangkat, kutukan terhadap tanah akan dihapuskan, Iblis bapa segala dusta akan direbut kuasanya, dan dibuang . kasih Kristus akan memerintah sepenuhnya. Maka Roh Allah akan diam di hati manusia dan barulah sorga yang sebenarnya terwujud.
Manusia yang hidup di alam Sorgawi
1 Kor 15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari Sorga. 48 Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari Sorga. 49 Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi
II Kor 3:17-18; Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh , maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar “
Ef 1:33 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam Sorga.
Ef 1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
Ef 2: dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di Sorga,
Ef 3: 10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di Sorga, 11 sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Ibr 3:1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
Ibr 11: 6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Ibr 12 :22 Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
2 Kor 5:1 Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.
Dari ayat-ayat tersebut di atas kita ketahui bahwa pangilan kita adalah panggilan Sorgawi. Jika yang lain cenderung ke hal duniawi biarlah orang mati menguburkan orang mati. Yang sedikit yang dipanggil kepada panggilan tertinggi dalam pekerjaan Tuhan biarlah mereka terus menjalaninya. Tubuh alamiah ini atau “kemah ini” hanya sementara. Apa yang telah disiapka-Nya adalah kekal di dalam Sorga. Terpujilah Tuhan. Kota dimana kita mendapat bagian di dalamnya , yang adalah mempelai Kristus, ada di atas tempat-tempat Sorgawi, bukan pada sistim-sistim duniawi.
Tetapi tempat-tempat Sorgawi yang kita warisi itu sekarang di duduki oleh pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, yaitu suatu tempat yang telah mereka rebut dari Adam. Dan rencana Allah selanjutnya adalah untuk membawa suatu umat yang akan naik ketempat ini dan melemparkan Iblis beserta balatentaranya ke bawah. Yesus telah melakukannya, dan Ia adalah peta dan teladan itu. Allah tidak ingin bekerja sendiri dalam perkara ini. Yesus telah ditanam sebagai benih kehidupan yang selanjutnya akan membawa tuaian yang besar yang serupa dengan Dia.
Lihatlah , bahwa ayat-ayat di atas menunjukkan pada kita bahwa gambaran sifat duniawi yang kita miliki pada waktu-waktu yang lalu itu akan diubahkan. Kita harus membawa gambaran Surgawi dari seorang yang telah ditinggikan dari Sorga yaitu Yesus Kristus Tuhan kita . Bahkan penglihatan akan kemuliaan-Nya sedang mengubahkan kita untuk menyatakan kemuliaan bagi Allah.
Tempat-tempat Sorgawi dimana kita harus tinggal, bukanlah lokasi sejauh berjuta-juta mil dari langit dalam arti geografis. Tetapi itu berarti “ tempat-tempat Sorgawi di dalam Kristus”. Akan lebih menyenangkan kalau memang benar bahwa setan dan pasukannya berada pada beberapa juta mil di luar kita. Tetapi hal ini tidaklah demikian. Orang percaya tidak perlu jauh-jauh melihat atau mencarinya, sebab kuasa kegelapan itu benar-benar berada di sini, di atas bumi ini, bekerja dalam hati dan kehidupan pria dan wanita . sebagaimana Paulus berkata, bahwa mereka adalah “ roh-roh jahat di udara”. Kita harus hanya menerima dan percaya apa yang Alkitab katakan tentang hal-hal ini, pikiran manusia jangan lagi mau dibutakan oleh dongeng dan hikayat yang keluar dari kebenaran Firman Tuhan ini. Tetapi Allah sedang membuka tabir pikiran-pikiran kita, dan membuka kebenaran-Nya agar kita dapat memahami dan mangalami apa yang Allah kehendaki tentang kemuliaan Sorgawi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar