Translate

Jumat, 23 Juli 2021

Apakah Sorga dan benarkah Sorga itu ada?

 



Apakah Sorga dan benarkah Sorga itu ada?


Oleh : Penulis

Segala sesuatu yang kita ketahui tentang Sorga bersumber dari Alkitab.  Mengenai kehidupan kekal  bukan hasil penyelidikan ilmiah, bukan dalil matematika, yang harus dibuktikan. Kehidupan  kekal bukan  masalah sosiologi, filsafat, maupun politik, tetapi masalah keyakinan.  Kekekalan merupakan perjalanan hidup dalam alam rohaniah. Orang yang menolak Alkitab tidak akan mempunyai  pemahaman yang benar tentang kehidupan yang akan datang.

Alkitab Perjanjian lama dan Perjanjian Baru  memberitakan tentang Sorga. Bagi  yang percaya Alkitab dan hidup di dalam Kristus  memiliki hati yang berkobar-kobar  menuju panggilan Sorgawi  dari Allah dalam Kristus Yesus, tempat kediaman kita yang kekal. Yesus sebagai sentral berita Alkitab berkata ” Tidak ada seorangpun yang telah naik ke Sorga selain dari pada Dia yang telah turun dari Sorga, yaitu Anak Manusia ( Yoh 3:13 )  hanya Ia yang datang dari Sorga yang dapat memberitau jalan ke Sorga dengan benar. bukan  datang dari pemimpi, dan bukan hanya mimpi  melihat Sorga,  tetapi  Yesuslah pencipta Sorga sebab Ia adalah Allah dalam kekekalan.

Pengetahuan tentang Sorga  ada di luar panca indra, yang hanya dapat dijawab dengan iman. Dan iman tidak  kurang masuk akal dari ilmu fisika atau ilmu kimia.  Kita tidak mempunyai pengetahuan ilmiah  yang akurat mengenai masa yang akan datang.  Kita tidak tau pasti bahwa besok akan ada matahari terbit. Tentu saja ia telah terbit, dan kita mengharapkan ia akan terbit lagi, tetapi kita tidak mempunyai bukti. Kita memiliki iman dan iman seperti itu adalah teguh. Kemungkinan  matahari tidak terbit lagi cukup besar, karena jika terjadi tabrakan di jagat raya, akan mengubah keadaan sehari-hari tetapi juga kita tidak punya bukti.

Jadi iman adalah sesuatu  yang  dibutuhkan agar dapat  mengerti tentang Sorga.  Bila kita percaya Alkitab dan Allah dalam Alkitab, maka kita mempunyai sumber pengetahuan  yang sama benarnya seperti tabel dalam ilmu hitung. Dan dengan miningkatnya iman kita,  maka  rahasia-rahasia kehidupan di masa yang akan datang,  akan semakin dibukakan kepada kita.

Sorga adalah Suatau tempat.
Sorga adalah tempat kediaman Tuhan. Dalam 1 Raja-Raja  8:30 “ dengarlah permohonan hambaMu dan umatMu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini  ( Bait Allah); bahwa Engkau yang mendengarnya di  tempat kediaman-Mu di Sorga”.

Yesus mengajar murid-murid berdoa “ Bapa kami yang di Sorga”. Sebagaimana Jakarta adalah tempat, demikian juga  Sorga adalah tempat dimana  Yesus  pergi pada hari kenaikanNya dan dari mana Ia akan datang kembali. 
Pada hari kematian,  semua orang  Kristen sejati akan menjadi satu dengan Kristus, akan pergi bersama Dia; maksud kembalinya Yesus agar  Ia dapat menerima kita  pada diriNya, sehingga  di mana Dia berada, di sana kitapun berada.

Sia-sia kita meminta sebuah peta Sorga atau mencoba menentukan garis lintang dan garis bujurnya seperti di bumi.  Sorga tidak dapat ditentukan letaknya menurut istilah-istilah ilmu bumi. Karena ruang angkasa diukur dengan jarak,  dan jarak diperhitungkan dengan bahan materi,  dan tidak ada persamaan dengan makhluk rohani.  Roh tidak dapat ditetapkan lokasinya. Penghuni  Sorga tidak bergantung pada  pengalaman-pengalaman dan kekuatan-kekuatan  yang dikenal di bumi ini.
Selama kita masih dalam tubuh alamiah ini kita hanya dapat membayangkan sedikit saja bagaimana  wujud dunia yang akan datang itu.  Orang  kristen  dapat mengetahui  keberadaannya  dan prinsip-prinsipnya  dapat dipahami. Di Sorga  kita akan menjadi  sama seperti Kristus, karena kita akan  bersama-sama dengan Dia dan melihat Dia  dalam keadaanNya yang sebenarnya ( I Yoh 3:2 ).  Karena kita belum pernah memasuki tempat rohaniah itu,  maka  satu-satunya cara  agar kita mengetahui adalah  jika itu dinyatakan  dalam bahasa  manusia  secara  alamiah dapat mengerti. Miasalnya Yesus berkata kepada muridNya “ Di rumah BapaKu  banyak tempat tinggal ( Yoh 14:2 )  terjemahan yang baru “ banyak kamar”,   terjemahan Eskimo “  Iglo” karena orang Eskimo  tidak pernah bepergian, tidak mempunyai gambaran lain  mengenai suatu tempat kediaman.

Kepada Rasul Yohanes  yang sudah tua,  Allah banyak menyatakan  kemulian mengenai tempat tinggal kita yang kekal. Dalam penglihatan Yohanes di pulau Patmos, ia mendengar suatu suara yang berkata “ Aku adalah Alpha dan omega, yang ada dan yang sudah ada dan...., apa yang engkau lihat, tuliskanlah  di dalam  sebuah kitab dan kirimkanlah  kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira,  Sardis, Filadelfia, dan Laodikia  (Why 1:11) Kemuadian aku melihat : Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di Sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata  kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: naiklah kemari dan aku akan  menunjukkan  kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini ( Why 4:1)

Yohanes dalam suatu usaha untuk menguraikan  apa yang tidak dapat dilukiskan, Yohanes menggambarkan  penglihatan dan pengalaman yang diperolehnya melalui satu-satunya cara yang manusiawi  ia menggambarkan kemuliaan - kemuliaan  yang sukar dimengerti,  maka tidak heran Yohanes mengunakan  perkataan yang mengherankan dan mencengangkan imajinasi manusia.  Sorga adalah sesuatu yang terlalu megah bagi hati manusia dan terlalu luas bagi daya pikir kita yang terbatas. Kita hanya melihat kilasan-kilasan dari kemuliaanya.  “jalan-jalan kota itu dari emas murni  bagaikan  kaca bening...tembok itu terbuat dari permata yapis....keduabelas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara  ( why 21:18-21)  ini berada diluar  kemampuan akal  kita. Tetapi   melalui itu semua  kita menyadari  bahwa apa  yang dilihat  oleh Yohanes masih jauh  lebih dari pada  yang dapat dilukiskan oleh kata-kata manusia.
Uraian Yohanes tentang kemuliaan Sorga sangat mengesankan, telah mempengaruhi  para seniman, kesusasteraan, musisi, penyair  dan kesalehan sepanjang masa.  Umat kristen sepanjang masa telah membangun dasar kepercayaan tentang Sorga di atas  penglihatan ini. Dan telah mendapat penghiburan  pada saat ditinggalkan kekasih mereka.
Yohanes telah memberikan keterangan tentang  tempat Sorgawi dalam istilah-istilah duniawi.  “ Tetapi emas dan mutiara, mahkota-mahkota dan nyanyian-nyanyian, pohon-pohon dan buah-buahnya,  dan sungai dan lautan kaca  bukanlah daya tarik yang utama dari kota itu.  Semuanya itu hanya merupakan lambang kemuliaannya. Pusat  kemuliaannya adalah Allah,  daya tarik utamanya adalah Kristus, keindahan  yang terutama adalah yang rohani bukan  bendanya.

Pengalaman Paulus yang mengherankan bahwa ia telah diangkat masuk ke Sorga, ia menyebutnya sebagai “ketingkat yang ke tiga dari Sorga” atau “Firdaus” ( II Kor 12:1-4)  apakah ini pengalaman fisik atau rohaniah? Paulus sendiri tidak tau. Dapat saya katakan bahwa itu adalah pengalaman sukacita, pesona yang luarbiasa.  “ ketingkat yang ketiga dari Sorga”  adalah suatu ungkapan Ibrani untuk tempat dimana orang-orang kudus dan malaikat-malaikat  berada .  “Diangkat ke Firdaus” adalah ungkapan yang artinya sama, dan apa yang kita maksudkan bila kita berbicara tentang Sorga.
Dalam pengertian Ibrani tingkat pertama dari Sorga adalah atmosfir, yang kedua adalah alam jagad raya, dan yang ketiga ada di balik bintang-bintang, dimana Kristus duduk di sebelah kanan Allah Bapa, dan dimana roh-roh orang-orang benar yang telah  menjadi sempurna berada. ( Ibr 12:12-24)  pengalaman Paulus ini   dapat membawa dia menjadi tinggi hati, sehinga ia berkata  supaya aku tidak meninggikan diri ...aku diberi  suatu duri dalam dagingku ( 2 Kor 12:4) kata-kata yang terlalu suci untuk diceritakan, dan tidak boleh diceritakan kembali”

Jadi paulus tidak pernah mencobanya, dalam surat-suratnya ia tidak  menyinggung soal ini lagi, 14 tahun yang lalu ia tidak mengemukakan kata-kata itu.  Nah dari pengalaman ini ia yakin bahwa  Sorga itu   adalah suatu tempat yang mulia yang melebihi apapun  yang pernah kita kenal  di bumi.   Sambil membangdingkan kehidupan di bumi dengan kehidupan di Sorga ia mengatakan  hidup bersama dengan Kristus jauh lebih baik. ( Fil 1:23 )
Yang aneh banyak orang yang mengaku pernah mendapat penglihatan tentang sorga, bahkan terbang ke sorga,  jalan-jalan ke Sorga,  berlomba-lomba menceritakan pengalaman mereka tentang kehidupan  setelah kematian. Dengan cahaya terang pada ujung terowongan yang gelap, tetapi Paulus, rasul agung itu, tetap bungkam.  Ia tau bahwa  untuk pengalaman besar ini  tidak ada kata-kata bahasa manusia  yang memadai.

Bagaimana wujud Sorga?
Sorga bukan hanya  hayalan yang timbul dari diri manusia, bukan penglihatan utopia yang diidam-idamkan. Juga bukan suatu harapan yang menyenangkan sebagai temuan manusia. Sorga bukan ciptaan pikiran kita. Tetapi Sorga adalah suatu tempat yang dipersiapkan bagi orang-orang yang telah dipersiapkan. Yesus berkata “ Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di Sorga” ( Mat 5:12 )
Paulus berkata “ kewargaan kita adalah di dalam Sorga, dan dari situ juga kita  menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai  Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita  yang hina ini, sehingga  serupa dengan tubuhNya yang mulia” ( Fil 3:20-21 ) Seseorang yang tidak  pernah memikirkan  kehidupan  di masa yang akan datang dan tidak tertarik pada Sorga  pasti terbelengu dosa dan   dalam kebodohan atau tergoda untuk  terus berperilaku buruk.
Jika merenungkan Sorga ,  dalam pikiran kita ada  beberapa pertanyaan-pertanyaan:
1. Dimanakah letak Sorga?
2. Apakah kegiatan-kegiatannya?
3. Siapakah yang ada disana?
4. Bagaimanakah cara hidup disana?
5. Apakah kita akan saling mengenal di sana?
Sesungguhnya masih ada banyak pertanyaan yang perlu mendapat jawaban.

 Sorga bukanlah teori, bukan juga suatu spekulasi.  Pertanyaan  di atas terbit dari hati yang dalam , ada kerinduan dan kehausan yang mendalam dari hati manusia. Ini suatu bukti kuat bahwa pengembaraan  hidup di dunia ini tidak berakhir hanya dengan kematian.  Pada hakekatnya semua manusia merindukan suatu tanah air  Sorgawi ( Ibr 11:16 )

Kesalahan terbesar  manusia adalah memandang Sorga sebagai kebendaan. Pada hal Sorga sepenuhnya Rohaniah. Kita cenderung lupa bahwa suatu saat   memasuki kekekalan, roh-roh kita hanya sedikit sekali akan mendapat kebahagiaan  karena jalan-jalan emas, pintu gerbang muitara.  Contoh orang yang   mempunyai harta melimpah, tidak pernah merasa bahagia. Harta  benda tidak dapat menjamin  sukacita yang kekal. Kita tidak hidup dari emas dan batu Yaspis, atau bahkan bukan dari Roti saja, melainkan dari setiap kata  Firman  Allah.

Sorga bukan hanya tempat kemana kita harus pergi, melainkan sesuatu yang akan kita alami.  Meskipun kita memikirkannya sebagai suatu tempat, namun seharusnya pertama-tama  kita  memikirkan seseorang. Kita begitu mudah  lupa bahwa Kristus adalah Sorga dan Sorga adalah Kristus. Sorga adalah persekutuan dengan Allah. Suatu Sorga pada suatu tempat di luar diri kita.   Kita tidak akan mempunyai arti, jika kita tidak  mempunyai suatu sorga  di dalam kita tanpa Yesus.

Penglihatan yang hebat dalam kitab wahyu adalah suatu antropomorfisme,   atau suatu penafsiran  tentang apa yang bukan manusiawi yang dinyataklan  dengan ciri-ciri manusiawi atau duniawi.  Penglihatan itu mempunyai arti-artinya, tetapi berita utamanya  yang benar tidak menyangkut kebendaan.  Tersembunyi dalam tiap dinding dan pintu gerbang dan batu dan jalannya, adalah pesan yang lebih mendalam, di mana benda-benda itu hanya merupakan lambangnya, harus dipahami secara simbolik.

Kota itu sendiri merupakan lambang dari suatu masyarakat dan menunjukan kebersamaan dan persekutuan. Tidak ada kehidupan yang sempurna tanpa persekutuan. Tanpa persekutuan hanya ada keberadaan , bukan kepenuhan hidup. Puji Tuhan kita akan bersama dengan Dia serta dengan sesama kita di dalam kemuliaan itu sebagai suatu masyarakat sorgawi, dalam sebuah kota  dimana  Allah  adalah pembangun dan pendirinya. Di dalam persekutuan itu, kita akan mengetahui dan saling mengenal dalam persahabatan dan hubungan erat yang kudus.

Tembok-tembok kota itu  melambnagkan keamanan dan pemisahan. Semua kota kuno dibentengi dari para pengacau dan untuk melindungi dari serbuan musuh. Dibalik temboknya penduduk tinggal dengan aman, bebas dari kekuatiran akan adanya serangan, karena Yohanes berkata “ tetapi anjing-anjing dan tuklang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang-orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar” ( Why 21:27)

Pintu-pintu gerbang yang terbuka menggambarkan simpati dan kemurahan hati dari jiwa yang telah disempurnakan. “ dan pintu-pintu gerbangnya tidak akan ditutup pada siang hari, sebab  malam tidak ada lagi di sana” ( wy 21:25) ada persekutuan yang sejati antara orang-orang yang  telah ditebus.

Sungai air kehidupan yang jernih bagaikan kristal dan murni, melambangkan sukacita yang murni dalam kehidupan yang kudus. Itu adalah suatu mutu kehidupan  yang masih asing bagi manusia, yang telah mewarisi sifat dosa dan yang hidupnya di dunia ini  ditandai dengan suatu peperangan yang berlangsung antara sifat yang lama dengan sifat yang baru. Kekudusan adalah suatu sifat Allah yang maha kuasa. Itu bukan sifat alamiah dari manusia. Tetapi apabila rencana Allah bagi kita  telah disempurnakan, maka kita akan menjadi  serupa dengan Dia. dan  kita akan sungguh disucikan.

Jubah-jubah putih adalah lambang kekudusan yang tidak bercela. Kain lenan dari jubah para imam berwarna putih. Di seluruh Alkitab warna putih adalah lambang kesucian why 19:8 pengantin perempuan dalam perjamuan kawin Anak Domba , bahwa kepadanya   memakai  kain  lenan halus  kain lenan halus  yang berkilauan  ang putih bersih, karena lenan halus itu  adalah perbuatan perbuatan yang benar dari orang-orang kudus”

Kehidupan di sorga ditandai dengan kekudusan yang sempurna bertolak belakang dengan kehidupan di dunia ini yang tidak sempurna, dosa dan kelemahan. Semua orang telah berbuat dosa dan telah hilang kemuliaan Allah “ ( Rom 3:23 ) . tetapi di Sorga kita  akan menjadi kudus , banyak yang cacat dalam karakter kita di dunia ini.  Tetapi pada saatnya nanti Kristus akan menempatkan kita  di hadapan Allah Bapa “ tanpa cacat atau kerut” tetapi sepenuhnya di dalam Dia ( Efs 5:27 )

Mahkota-mahkota dan daun-daun melambangkan kemenangan. Pada akhirnya  kita akan menang berkat kasih karunia  Allah. Peperangan telah selesai, pergululan yang lama telah berakhir.

Emas, batu Yaspis, mutiara-mutiara melukiskan kekayaan Sorga karena  benda-benda melambangkan kekayaan  bagi manusia. Walaupun benda-benda itu tidak perlu merupakan ukuran-ukuran ilahi, pengunaan mereka jelas menunjukan  bahwa di Sorga  tidak ada kemiskinan, sebenarnya  kita didorong untuk mengumpulkan  harta dirumah kita yang kekal  ( Mat 6:20 )

Nyanyian –nyanyian dan bunyi petikan kecapi dan pesta berarti kebahagiaan dan sukacita yang berlimpah,  yang belum pernah kita alami, dan pengucapan syukur terus menerus atas segala kebaikan Allah. Kita akan menyanyikan sebuah nyanyian baru , nyanyian Musa , dan nyanyian Anak Domba.  Dalam kehidupan ini , kita telah mendengar musik yang merdu, yang telah mengangkat kita ke pintu gerbang sorga. Setelah menggubah lagi Mesias ,  Handel berkata  “ saya rasa saya telah melihat seluruh sorga terbuka di hadapan saya dan juga Allah Yang Maha Agung ..Saya merasakan Allah telah melawati saya”  tetapi nyanyian yang di bumi bukan apa-apa jika dibandingkan dengan  nyanyian – nyanyian di Sorga itu. Karena semua ketidak selarasan  sudah tidak ada lagi. keselarasan
 Seperti itu , yang belum pernah kita alami, akan menjadi ciri khas kehidupan seperti itu.

Inilah inti pengertian sorga – yaitu persekutuan dengan Allah disuatu tempat yang sekarang sedang dipersiapkan  oleh Juruselamat kita Yesus Kristus bagi kita. Apabila kita telah diubah menjadi sama seperti Dia, kita akan mempunyai ukuran-ukuran baru, nilai-nilai baru, hati baru, hidup baru, kesetiaan baru, pengertian baru, suatu dunia baru, suatu tempat tinggal  baru.
Tidak diragukan lagi bahwa sorga adalah suatu tempat, Yesus berkata” Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu...supaya ditempat dimana Aku berada , kamupun berada ( Yoh 14:2-3 ).  Sia-sialah untuk menduga-duga alamat sorga , meskipun ada orang yang menempatkannya “di sebelah utara”, dengan alasa utara ada di “atas” tempat dimanapun di bumi ini . bisa saja salah satu sudutnya adalah bumi kita yang tua ini.  Kita bekerja keras, menagis, menderita, dan menemukan Tuhan kita  Yang Mulia. Dalam pembaharuan yang besar yang akan melanda dunia ini dimana kita hidup akan disucikan. Kutukan dosa akan  diangkat, kutukan terhadap tanah akan dihapuskan,  Iblis  bapa segala dusta akan direbut kuasanya, dan dibuang . kasih Kristus akan memerintah sepenuhnya. Maka Roh Allah akan diam di hati manusia dan barulah sorga yang sebenarnya  terwujud.

Manusia yang hidup di alam Sorgawi
1 Kor 15:47  Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari Sorga.  48  Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari Sorga. 49  Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi
II Kor 3:17-18;  Sebab Tuhan adalah Roh;  dan  di mana ada Roh Allah, di situ ada  kemerdekaan. Dan kita  semua  mencerminkan kemuliaan   Tuhan dengan  muka yang tidak berselubung. Dan  karena kemuliaan   itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh , maka kita diubah menjadi serupa dengan  gambar-Nya, dalam  kemuliaan  yang semakin besar “
Ef 1:33  Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam Sorga.
Ef 1:20  yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,
Ef 2: dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di Sorga,
Ef 3: 10  supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di Sorga,  11  sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Ibr 3:1  Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
Ibr 11: 6  Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Ibr 12 :22   Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah,
2 Kor 5:1  Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di Sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.

Dari ayat-ayat tersebut di atas   kita  ketahui bahwa pangilan kita  adalah  panggilan Sorgawi.  Jika yang lain cenderung ke hal duniawi biarlah  orang mati menguburkan orang mati.   Yang sedikit yang dipanggil  kepada panggilan tertinggi  dalam pekerjaan Tuhan biarlah mereka terus menjalaninya.   Tubuh alamiah  ini  atau “kemah ini”  hanya sementara.   Apa yang telah  disiapka-Nya  adalah kekal di dalam Sorga.   Terpujilah Tuhan.  Kota dimana  kita  mendapat bagian di dalamnya ,   yang adalah mempelai Kristus, ada  di atas tempat-tempat Sorgawi, bukan  pada  sistim-sistim duniawi.

Tetapi tempat-tempat Sorgawi yang kita warisi itu sekarang  di duduki oleh pemerintah-pemerintah, penguasa-penguasa, penghulu-penghulu  dunia yang gelap ini,   yaitu suatu tempat  yang telah mereka  rebut  dari Adam.    Dan rencana Allah selanjutnya   adalah   untuk membawa suatu umat  yang akan  naik ketempat  ini  dan melemparkan Iblis  beserta balatentaranya  ke bawah.    Yesus telah melakukannya,   dan Ia adalah peta dan teladan itu.  Allah tidak ingin  bekerja sendiri dalam perkara ini.   Yesus telah ditanam sebagai benih  kehidupan  yang selanjutnya  akan membawa  tuaian  yang besar yang serupa  dengan Dia.

Lihatlah , bahwa  ayat-ayat  di atas  menunjukkan pada kita  bahwa  gambaran  sifat duniawi yang kita miliki  pada waktu-waktu yang lalu itu akan diubahkan.  Kita  harus membawa gambaran  Surgawi dari seorang  yang telah  ditinggikan  dari Sorga  yaitu Yesus  Kristus  Tuhan kita .   Bahkan penglihatan akan kemuliaan-Nya sedang mengubahkan kita  untuk menyatakan  kemuliaan bagi Allah.

Tempat-tempat Sorgawi dimana kita harus tinggal, bukanlah lokasi sejauh  berjuta-juta  mil  dari langit  dalam arti geografis.  Tetapi  itu berarti  “ tempat-tempat Sorgawi di dalam Kristus”.  Akan lebih menyenangkan   kalau memang  benar bahwa  setan dan pasukannya  berada pada  beberapa   juta mil  di luar  kita.    Tetapi hal ini   tidaklah demikian.   Orang percaya tidak perlu jauh-jauh  melihat atau mencarinya, sebab kuasa kegelapan itu  benar-benar berada di sini,  di atas bumi ini,   bekerja dalam hati  dan kehidupan pria dan wanita .   sebagaimana Paulus berkata,  bahwa mereka adalah “ roh-roh jahat di udara”.  Kita harus  hanya  menerima dan percaya   apa yang Alkitab katakan tentang hal-hal ini,  pikiran manusia  jangan lagi mau  dibutakan oleh  dongeng  dan hikayat yang keluar dari kebenaran Firman Tuhan ini.    Tetapi Allah sedang   membuka tabir  pikiran-pikiran kita,  dan membuka kebenaran-Nya agar kita dapat memahami dan mangalami  apa yang Allah kehendaki  tentang kemuliaan Sorgawi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

  BAB 1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN   A. Pengertian Pendidikan (secara umum): 1. Apakah arti pendidikan ? Lebih daripada sekedar s...