7 PERKATAAN TERAKHIR YESUS
KRISTUS DI KAYU SALIB
Ke-Tujuh ucapan Salib dihitung tujuh dengan mengumpulkan ucapan dari setiap Kitab Injil, lalu menyamakan 'seruan dengan suara nyaring' (Markus 15:37) itu dengan salah satu ucapan yg dikutip oleh penginjil lainnya.
Perkataan pertama - ucapan pengampunan
Ke-Tujuh ucapan Salib dihitung tujuh dengan mengumpulkan ucapan dari setiap Kitab Injil, lalu menyamakan 'seruan dengan suara nyaring' (Markus 15:37) itu dengan salah satu ucapan yg dikutip oleh penginjil lainnya.
Perkataan pertama - ucapan pengampunan
* Lukas 23:34
LAI TB, Yesus berkata: 'Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
KJV, Then said Jesus, Father, forgive them; for they know not what they do. And they parted his raiment, and cast lots.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, But Rebbe Melech HaMoshiach was saying, "Abba, grant selicha to them, for they have no da'as of what they are doing." And dividing up his garments, VAPPILU GORAL.
TR, ο δε ιησους ελεγεν πατερ αφες αυτοις ου γαρ οιδασιν τι ποιουσιν διαμεριζομενοι δε τα ιματια αυτου εβαλον κληρον
Translit Interlinear, ho de {dan} iêsous {Yesus} elegen {Dia berkata} pater {wahai Bapa} aphes {ampunilah Engkau} autois {kepada mereka} ou {tidak} gar {karena} oidasin {mereka sudah mengetahui} ti {apa} poiousin {mereka berbuat} diamerizomenoi {membagi-bagi} de {dan} ta himatia {jubah} autou {-Nya} ebalon {mereka melempar} klêron {undi}
LAI TB, Yesus berkata: 'Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.' Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
KJV, Then said Jesus, Father, forgive them; for they know not what they do. And they parted his raiment, and cast lots.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, But Rebbe Melech HaMoshiach was saying, "Abba, grant selicha to them, for they have no da'as of what they are doing." And dividing up his garments, VAPPILU GORAL.
TR, ο δε ιησους ελεγεν πατερ αφες αυτοις ου γαρ οιδασιν τι ποιουσιν διαμεριζομενοι δε τα ιματια αυτου εβαλον κληρον
Translit Interlinear, ho de {dan} iêsous {Yesus} elegen {Dia berkata} pater {wahai Bapa} aphes {ampunilah Engkau} autois {kepada mereka} ou {tidak} gar {karena} oidasin {mereka sudah mengetahui} ti {apa} poiousin {mereka berbuat} diamerizomenoi {membagi-bagi} de {dan} ta himatia {jubah} autou {-Nya} ebalon {mereka melempar} klêron {undi}
Ucapan Yesus yg pertama dari kayu salib (Lukas 23:34) mengungkapkan kasih yg sama sekali di luar dugaan dan sama sekali tidak menilik jasa. Ia mendoakan tentara Roma, bahkan seperti yg diisyaratkan Petrus (Kisah 3:17), juga mendoakan para pemimpin agama umat Israel. Betapa banyak lagi yg terhisab dalam doa ini, hanya Yesus dan Bapa yg tahu, kepada Siapa doa ini ditujukan. Dalam Ucapan yg pertama ini Yesus bukan mengucapkan pengampunan dosa atau absolusi, melainkan berdoa - mengajukan permohonan.
Perkataan kedua - ucapan keselamatan
* Lukas 23:43
LAI TB, Kata Yesus kepadanya: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.'
KJV, And Jesus said unto him, Verily I say unto thee, To day shalt thou be with me in paradise.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And Rebbe, Melech HaMoshiach said to him, "Omein I say to you, hayom with me you will be in Gan-Eden."
TR, και ειπεν αυτω ο ιησους αμην λεγω σοι σημερον μετ εμου εση εν τω παραδεισω
Translit Interlinear, kai {dan} eipen {Dia berkata} autô {kepadanya} ho iêsous {Yesus} amên {Amin} legô {Aku berkata} soi {kepadamu} sêmeron {hari ini} met {bersama} emou {Aku} esê {engkau akan ada} en {di dalam} tô paradeisô {Firdaus}
LAI TB, Kata Yesus kepadanya: 'Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.'
KJV, And Jesus said unto him, Verily I say unto thee, To day shalt thou be with me in paradise.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And Rebbe, Melech HaMoshiach said to him, "Omein I say to you, hayom with me you will be in Gan-Eden."
TR, και ειπεν αυτω ο ιησους αμην λεγω σοι σημερον μετ εμου εση εν τω παραδεισω
Translit Interlinear, kai {dan} eipen {Dia berkata} autô {kepadanya} ho iêsous {Yesus} amên {Amin} legô {Aku berkata} soi {kepadamu} sêmeron {hari ini} met {bersama} emou {Aku} esê {engkau akan ada} en {di dalam} tô paradeisô {Firdaus}
Ucapan yg kedua ditujukan kepada penjahat yg bertobat (Lukas 23:43), yang melihat melampaui salib suatu mahkota dan kemuliaan yg akan datang, dan yg berkata kepada Yesus, "Ingatlah akan daku, apabila Engkau datang sebagai Raja" (ayat 42). Menjawab permohonan itu Yesus berkata, dengan tidak perlu menunggu berabad-abad lamanya, tapi sebelum matahari terbenam yaitu pada hari ini juga, engkau akan bersama-sama dengan Aku dalam kebahagiaan Firdaus.
Perkataan ketiga - ucapan kasih
* Yohanes 19:26
LAI TB, Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu, inilah, anakmu!'
KJV, When Jesus therefore saw his mother, and the disciple standing by, whom he loved, he saith unto his mother, Woman, behold thy son!
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Rebbe, Melech HaMoshiach, therefore, having seen his Em and the talmid haahuvhaving stood by, says to his Em, "Isha, hinei your ben!"
TR, ιησους ουν ιδων την μητερα και τον μαθητην παρεστωτα ον ηγαπα λεγει τη μητρι αυτου γυναι ιδου ο υιος σου
Translit Interlinear, iêsous {Yesus} oun {oleh karena itu} idôn {melihat} tên mêtera {ibu} kai {dan} ton mathêtên {murid} parestôta {berdiri} hon {yang} êgapa {Dia mengasihi} legei {Dia berkata} tê mêtri {kepada ibu} autou {-Nya} gunai {wahai perempuan} idou {lihatlah engkau} ho huios {anak} sou {-mu}
* Yohanes 19:27
LI TB, Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 'Inilah ibumu!' Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
KJV, Then saith he to the disciple, Behold thy mother! And from that hour that disciple took her unto his own home.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Then Rebbe, Melech HaMoshiach says to the talmid haahuv, "Hinei, Emmecha! " And from that sha'ah the talmid took her into his own bais.
TR, ειτα λεγει τω μαθητη ιδου η μητηρ σου και απ εκεινης της ωρας ελαβεν αυτην ο μαθητης εις τα ιδια
Translit Interlinear, eita {kemudian} legei {Dia berkata} tô mathêtê {kepada murid} idou {lihatlah engkau} hê mêtêr {ibu} sou {-mu} kai {dan} ap {dari} ekeinês {itu} tês hôras {jam} elaben {ia menerima} autên {-nya} ho mathêtês {murid} eis {ke dalam} ta idia {miliknya}
LAI TB, Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: 'Ibu, inilah, anakmu!'
KJV, When Jesus therefore saw his mother, and the disciple standing by, whom he loved, he saith unto his mother, Woman, behold thy son!
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Rebbe, Melech HaMoshiach, therefore, having seen his Em and the talmid haahuvhaving stood by, says to his Em, "Isha, hinei your ben!"
TR, ιησους ουν ιδων την μητερα και τον μαθητην παρεστωτα ον ηγαπα λεγει τη μητρι αυτου γυναι ιδου ο υιος σου
Translit Interlinear, iêsous {Yesus} oun {oleh karena itu} idôn {melihat} tên mêtera {ibu} kai {dan} ton mathêtên {murid} parestôta {berdiri} hon {yang} êgapa {Dia mengasihi} legei {Dia berkata} tê mêtri {kepada ibu} autou {-Nya} gunai {wahai perempuan} idou {lihatlah engkau} ho huios {anak} sou {-mu}
* Yohanes 19:27
LI TB, Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: 'Inilah ibumu!' Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.
KJV, Then saith he to the disciple, Behold thy mother! And from that hour that disciple took her unto his own home.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Then Rebbe, Melech HaMoshiach says to the talmid haahuv, "Hinei, Emmecha! " And from that sha'ah the talmid took her into his own bais.
TR, ειτα λεγει τω μαθητη ιδου η μητηρ σου και απ εκεινης της ωρας ελαβεν αυτην ο μαθητης εις τα ιδια
Translit Interlinear, eita {kemudian} legei {Dia berkata} tô mathêtê {kepada murid} idou {lihatlah engkau} hê mêtêr {ibu} sou {-mu} kai {dan} ap {dari} ekeinês {itu} tês hôras {jam} elaben {ia menerima} autên {-nya} ho mathêtês {murid} eis {ke dalam} ta idia {miliknya}
Ucapan yg ketiga (Yohanes 19:25-27) menyatakan bahwa dalam diri Yesus tersedia bagi kita teladan luhur dari hati yg sadar dan tenang, untuk menenangkan dan menghibur hati kita. Walaupun sedang sekarat menanggung siksaan badani dan rongrongan batin yangg dahsyat sekali, Yesus masih memikirkan Maria dan mempedulikan kebutuhan masa depan ibu-Nya itu. Hati Maria sedang dicincang oleh pedang (Lukas 2:35), tapi kata-kata Yesus yang lemah lembut penuh kasih memberi dia penghiburan dan kesembuhan.
Perkataan keempat - ucapan penderitaan rohani
* Matius 27:46
LAI TB, Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eli, Eli, lama sabakhtani?' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'
KJV, And about the ninth hour Jesus cried with a loud voice, saying, Eli, Eli, lama sabachthani? that is to say, My God, my God, why hast thou forsaken me?
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And about the ninth hour, Rebbe, Melech HaMoshiach cried out with a kol gadol, saying "Eli, Eli, lema sabachthani! that is, "My G-d, my G-d, why hast thou forsaken me?"
TR, περι δε την εννατην ωραν ανεβοησεν ο ιησους φωνη μεγαλη λεγων ηλι ηλι λαμα σαβαχθανι τουτ εστιν θεε μου θεε μου ινατι με εγκατελιπες
Translit Interlinear, peri {sekitar} de {dan} tên ennatên {kesembilan} hôran {jam} aneboêsen {Dia berseru} ho iêsous {Yesus} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} legôn {berkata} êli {Eli} êli {Eli} lama {Lama} sabakhthani {Sabakhtani} tout {yang} estin {adalah} thee {wahai Allah} mou {-Ku} thee {wahai Allah} mou {-Ku} hinati {mengapa} me {-Ku} egkatelipes {Engkau meninggalkan}"
* Markus 15:34
LAI TB, Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eloi, Eloi, lama sabakhtani?', yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'
KJV, And at the ninth hour Jesus cried with a loud voice, saying, Eloi, Eloi, lama sabachthani? which is, being interpreted, My God, my God, why hast thou forsaken me?
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And at the ninth hour, Rebbe, Melech HaMoshiach cried out in a kol gadol, "Eloi, Eloi lamah sabachthani? " which means, being translated, "ELI ELI LAMAH AZAVTANI? ("My G-d, my G-d, why have you forsaken me?")
TR, και τη ωρα τη εννατη εβοησεν ο ιησους φωνη μεγαλη λεγων ελωι ελωι λαμμα σαβαχθανι ο εστιν μεθερμηνευομενον ο θεος μου ο θεος μου εις τι με εγκατελιπες
Translit Interlinear, kai {dan} tê hôra {jam} tê ennatê {kesembilan} eboêsen {Dia berseru} ho iêsous {Yesus} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} legôn {berkata} elôi {Eloi} elôi {Eloi} lamma {Lama} sabakhthani {Sabakhtani} ho {yang} estin {ia adalah} methermêneuomenon {diterjemahkan} ho theos {Allah} mou {-Ku} ho theos {Allah} mou {-Ku} eis {untuk} ti {apa} me {-Ku} egkatelipes {Engkau meninggalkan}"
LAI TB, Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eli, Eli, lama sabakhtani?' Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'
KJV, And about the ninth hour Jesus cried with a loud voice, saying, Eli, Eli, lama sabachthani? that is to say, My God, my God, why hast thou forsaken me?
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And about the ninth hour, Rebbe, Melech HaMoshiach cried out with a kol gadol, saying "Eli, Eli, lema sabachthani! that is, "My G-d, my G-d, why hast thou forsaken me?"
TR, περι δε την εννατην ωραν ανεβοησεν ο ιησους φωνη μεγαλη λεγων ηλι ηλι λαμα σαβαχθανι τουτ εστιν θεε μου θεε μου ινατι με εγκατελιπες
Translit Interlinear, peri {sekitar} de {dan} tên ennatên {kesembilan} hôran {jam} aneboêsen {Dia berseru} ho iêsous {Yesus} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} legôn {berkata} êli {Eli} êli {Eli} lama {Lama} sabakhthani {Sabakhtani} tout {yang} estin {adalah} thee {wahai Allah} mou {-Ku} thee {wahai Allah} mou {-Ku} hinati {mengapa} me {-Ku} egkatelipes {Engkau meninggalkan}"
* Markus 15:34
LAI TB, Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: 'Eloi, Eloi, lama sabakhtani?', yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?'
KJV, And at the ninth hour Jesus cried with a loud voice, saying, Eloi, Eloi, lama sabachthani? which is, being interpreted, My God, my God, why hast thou forsaken me?
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And at the ninth hour, Rebbe, Melech HaMoshiach cried out in a kol gadol, "Eloi, Eloi lamah sabachthani? " which means, being translated, "ELI ELI LAMAH AZAVTANI? ("My G-d, my G-d, why have you forsaken me?")
TR, και τη ωρα τη εννατη εβοησεν ο ιησους φωνη μεγαλη λεγων ελωι ελωι λαμμα σαβαχθανι ο εστιν μεθερμηνευομενον ο θεος μου ο θεος μου εις τι με εγκατελιπες
Translit Interlinear, kai {dan} tê hôra {jam} tê ennatê {kesembilan} eboêsen {Dia berseru} ho iêsous {Yesus} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} legôn {berkata} elôi {Eloi} elôi {Eloi} lamma {Lama} sabakhthani {Sabakhtani} ho {yang} estin {ia adalah} methermêneuomenon {diterjemahkan} ho theos {Allah} mou {-Ku} ho theos {Allah} mou {-Ku} eis {untuk} ti {apa} me {-Ku} egkatelipes {Engkau meninggalkan}"
Ketiga ucapan pertama diucapkan pada kebenderangan siang sebelum tengah hari bolong. Ucapan yang keempat yg menimbulkan kengerian itu (Matius 27:46; Markus 15:34) mungkin diucapkan oleh Yesus pada saat kegelapan yang misterius dan supra-alami selama tiga jam itu mulai surut
Perkataan kelima - ucapan penderitaan jasmani
* Yohanes 19:28
LAI TB, Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia-supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci-: "Aku haus!"
KJV, After this, Jesus knowing that all things were now accomplished, that the scripture might be fulfilled, saith, I thirst.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, After this, having had da'as that already everything has become shleimah, Rebbe, Melech HaMoshiach, that the Kitvei Hakodesh may be fulfilled, says, "Ani tzameh"
TR, μετα τουτο ειδως ο ιησους οτι παντα ηδη τετελεσται ινα τελειωθη η γραφη λεγει διψω
Translit Interlinear, meta {sesudah} touto {ini} eidôs {mengetahui} ho iêsous {Yesus} hoti {bahwa} panta {segala sesuatu} êdê {sudah} tetelestai {ia sudah selesai} hina {supaya} teleiôthê {ia dipenuhi} hê graphê {tulisan} legei {Dia berkata} dipsô {Aku haus}
LAI TB, Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia-supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci-: "Aku haus!"
KJV, After this, Jesus knowing that all things were now accomplished, that the scripture might be fulfilled, saith, I thirst.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, After this, having had da'as that already everything has become shleimah, Rebbe, Melech HaMoshiach, that the Kitvei Hakodesh may be fulfilled, says, "Ani tzameh"
TR, μετα τουτο ειδως ο ιησους οτι παντα ηδη τετελεσται ινα τελειωθη η γραφη λεγει διψω
Translit Interlinear, meta {sesudah} touto {ini} eidôs {mengetahui} ho iêsous {Yesus} hoti {bahwa} panta {segala sesuatu} êdê {sudah} tetelestai {ia sudah selesai} hina {supaya} teleiôthê {ia dipenuhi} hê graphê {tulisan} legei {Dia berkata} dipsô {Aku haus}
Ucapan yg kelima (Yohanes 19:28) segera menyusuli ucapan yg keempat. Inilah satu-satunya ucapan yg mengungkapkan penderitaan badani. "Yesus menolak anggur bercampur mur yg diberikan" (Markus 15:22). Mengapa Ia menolak Mur ini? Dijelaskan di tanaman-indah-dalam-alkitab-vt6580-20.html#p28395 ).
Alkitab mencatat bahwa dalam peristiwa penyaliban ini, Yesus Kristus diberi 2 macam minuman untuk penahan rasa sakit akibat kekejaman siksa salib:
1. Minuman anggur
bercampur Mur (Markus 15:23).
2. Minuman anggur bercampur Empedu (Matius 27:34).
2. Minuman anggur bercampur Empedu (Matius 27:34).
Ada kemungkinan bahwa Matius mengartikan: anggur itu
bercampur empedu, sedangkan menurut Markus: anggur itu bercampur mur (yang
keduanya berfungsi megurangi rasa sakit/ nyeri), namun dapat pula keduanya
diberikan kepada Yesus Kristus pada peristiwa penyaliban ini, dan keduanya pula
ditolak-Nya. Alkitab mencatat bahwa Yesus menolak minuman itu, karena memang
Dia secara sukarela menerima penderitaan salib sebagai jalan bagi-Nya untuk
menyelamatkan manusia dari dosa (kematian kurban).
Yesus Kristus tidak mau menjalani siksaan salib dalam keadaan setengah sadar
karena efek dari minuman itu, yang menandakan dimana Dia tidak secara sukarela
menjalani siksaan yang berujuk kepada kematian untuk penebusan dosa kepada
manusia. Penulis Injil mencatat peristiwa ini sebagai penggenapan Mazmur 69:21.
Tetapi Yesus menerima minuman lain, yaituοξος - OXOS, sour-wine (anggur-asam
/ cuka) yang merupakan minumam biasa bagi pekerja di ladang dan bagi tentara
dari kelas rendah untuk membasahi kerongkongan dan bibir-Nya yg kerontang
(Markus 15:36), sehingga Ia dapat dengan suara nyaring.
Perkataan keenam - ucapan kemenangan
Perkataan keenam - ucapan kemenangan
* Yohanes 19:30
LAI TB, Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, When Jesus therefore had received the vinegar, he said, It is finished: and he bowed his head, and gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Therefore, when Rebbe, Melech HaMoshiach received the vinegar, he said, "Nishlam!" and having bowed his rosh, Rebbe, Melech HaMoshiach gave up his neshamah.
TR, οτε ουν ελαβεν το οξος ο ιησους ειπεν τετελεσται και κλινας την κεφαλην παρεδωκεν το πνευμα
Translit Interlinear, hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} tetelestai {sudah selesai} kai {dan} klinas {menunduk} tên kephalên {kepala} paredôken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}
LAI TB, Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, When Jesus therefore had received the vinegar, he said, It is finished: and he bowed his head, and gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, Therefore, when Rebbe, Melech HaMoshiach received the vinegar, he said, "Nishlam!" and having bowed his rosh, Rebbe, Melech HaMoshiach gave up his neshamah.
TR, οτε ουν ελαβεν το οξος ο ιησους ειπεν τετελεσται και κλινας την κεφαλην παρεδωκεν το πνευμα
Translit Interlinear, hote {sesudah} oun {oleh karena itu} elaben {Dia menerima} to oxos {anggur asam} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} tetelestai {sudah selesai} kai {dan} klinas {menunduk} tên kephalên {kepala} paredôken {Dia menyerahkan} to pneuma {Roh}
Ucapan itu (Yohanes 19:30) adalah satu kata kerja Yunani yang sangat dalam artinya, yaitu tetelestai, Sudah selesai. Itujuga adalah seruan, tapi bukan seruan korban yg menyerah kalah, melainkan seruan Pemenang, yg sudah menyelesaikan tuntas tugas yangg harus dilakukan-Nya, yg sudah menggenapi seluruh tuntutan Taurat, sekaligus pemenuhan nubuat dan lambang-lambang PL. Dalam ucapan kemanangan ini Yesus Kristus sudah mempersembahkan korban sekali yang sempurna sebagai pembayaran yang lunas atas dosa-dosa yang dilakukan manusia. Ia untuk semua, sekali untuk selamanya bagi pengampunan dosa (Ibrani 10:12).
Perkataan terakhir - ucapan penyerahan.
* Lukas 23:46
LAI TB, Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: 'Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.' Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, And when Jesus had cried with a loud voice, he said, Father, into thy hands I commend my spirit: and having said thus, he gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And having cried out with a kol gadol, Rebbe Melech HaMoshiach said, "Abba, B'YADCHA AFKED RUCHI". And this having said, Rebbe, Melech HaMoshiach breathed out his last.
TR, και φωνησας φωνη μεγαλη ο ιησους ειπεν πατερ εις χειρας σου παραθησομαι το πνευμα μου και ταυτα ειπων εξεπνευσεν
Translit Interlinear, kai {dan} phônêsas {berseru} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} pater {wahai Bapa} eis {ke dalam} kheiras {tangan} sou {-Mu} parathêsomai {Aku akan menyerahkan} to pneuma {Roh} mou {-Ku} kai {dan} tauta {ini} eipôn {berkata} exepneusen {Dia menyerahkan Roh}"
LAI TB, Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: 'Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.' Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
KJV, And when Jesus had cried with a loud voice, he said, Father, into thy hands I commend my spirit: and having said thus, he gave up the ghost.
The Orthodox Jewish Brit Chadasha, And having cried out with a kol gadol, Rebbe Melech HaMoshiach said, "Abba, B'YADCHA AFKED RUCHI". And this having said, Rebbe, Melech HaMoshiach breathed out his last.
TR, και φωνησας φωνη μεγαλη ο ιησους ειπεν πατερ εις χειρας σου παραθησομαι το πνευμα μου και ταυτα ειπων εξεπνευσεν
Translit Interlinear, kai {dan} phônêsas {berseru} phônê {dengan suara} megalê {yang nyaring} ho iêsous {Yesus} eipen {Dia berkata} pater {wahai Bapa} eis {ke dalam} kheiras {tangan} sou {-Mu} parathêsomai {Aku akan menyerahkan} to pneuma {Roh} mou {-Ku} kai {dan} tauta {ini} eipôn {berkata} exepneusen {Dia menyerahkan Roh}"
Dalam ucapan yg terakhir (Lukas 23:46) Yesus mengutip Mazmur 31:5. Yang sungguh-sungguh ditebus menjadi saudara dari Penebus (Ibrani 2:11-13), sehingga pada saat menghembuskan nafas pun, mereka dapat mengucapkan kata-kata yang sama, tatkala mereka menyerahkan nyawanya ke dalam tangan Bapa. Banyak orang Kristen meninggal dengan ucapan terakhir seperti itu.
Note:
Perkataan pertama s/d ketiga diucapkan oleh Yesus Kristus antara jam 09:00 hingga tengah hari sekitar jam 12:00 kemudian gelap gulita selama tiga jam hingga jam 15:00 baru disusul empat perkataan terakhir.
Blessings,
Ps.Eko Basuki, M.Pd.K
Salib Yesus Kristus
Dunia pernah dihebohkan oleh penemuan dari seorang ahli genetika yang
bernama Dr. Ian Wilmut dan koleganya dari Roslin Institute (lihat. Kompas, 28
Februari 1997) yakni apa yang disebut "Domba Clone dari sel Kambing".
Dari hasil pencobaan yang dilakukan terhadap domba ternyata positip, Juli 1996
telah lahir seekor domba hasil proses laboratorium yang diberi nama Dolly.
Domba yang satu bisa digandakan menjadi seratus atau seribu ekor yang persis
sama.
[block:views=similarterms-block_1]
Para ahli mengungkapkan; jikalau "Clone´ ini berhasil, maka tidak menutup
kemungkinan akan dilakukan "Meng-cloning" manusia. Itu berarti
Jikalau kita sudah tua, lalu kita bisa meminta kepada ahli untuk meng-cloning
seseorang yang percis kita sebagai pengganti. Atau jikalau seorang bapak
mendengar isterinya sakit keras (kanker) dan dokter memvonis tentang
kematiannya, maka ia akan meminta para ahli untuk meng-cloning seorang wanita
untuk dipersiapkan sejak dini sebagai pengganti yang persis isterinya.
Tentang masalah
"Meng-cloning manusia" ini terdapat berbagai perdebatan, baik
ditinjau dari segi etika, moral maupun teologi. Bagaimana kalau penemuan ini
sudah ada pada zaman Tuhan Yesus. Itu berarti Tuhan Yesus bisa mencarikan
pengganti-Nya untuk disalibkan? tetapi apakah itu mempunyai makna bagi
kehidupan kita. Namun saya percaya tanpa penemuan cloning ini Yesus pun bisa
melakukan itu, tetapi Ia tidak mau. Kalau Yesus mencari pengganti, apa arti
salib Kristus itu bagi kita? Tidak, Yesus tidak mencari pengganti, salib Yesus
menjadi berati karena Yesus sendiri dengan sukarela naik ke atas dan mati bagi
kita semua. Jikalau ada yang menggantikan Yesus, maka salib itu menjadi tidak
berarti; walaupun yang disalibkan itu manusia fotocopy atau hasil Cloning dari
para ahli yang 100% persis Yesus. Alkitab dengan jelas memaparkan bahwa yang
disalibkan adalah Yesus. Dia yang tidak berdosa telah dijadikan berdosa untuk
membebaskan manusia-manusia yang berdosa.
Berbicara
tentang penyaliban Tuhan Yesus, maka tidak ada salahnya bila kita lihat mulai
dari taman Getsemani, dari sini kita akan melihat makna yang lebih dalam
tentang salib Tuhan Yesus itu. Pada bagian ini saya mencatat ada tiga makna
penting yang terkandung di dalam peristiwa penyaliban Tuhan Yesus.
Salib Tuhan Yesus merupakan
"penderitaan" menuju perdamaian
Rasul Petrus
mencatat; ketika Dia (yaitu Yesus) dicaci maki, Ia tidak membalas dengan caci
maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam; tetapi Ia menyerahkan-Nya kepada
Dia yang menghakimi dengan adil. Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya di atas kayu salib, supaya kita yang telah mati terhadap dosa, hidup
untuk kebenaran. (1 Petrus 2:23-24)
Tidak hanya
itu, Ia juga diejek, ditampar, Ia diludahi, Ia ditendang, Ia dicambuk dengan
cemeti yang ujungnya ada paku yang tajam, sehingga kulit tubuh-Nya
tersayat-sayat. Tubuh Yesus menjadi begitu lemah, dan menurut tradisi pada
zaman itu, orang yang disalibkan itu harus membawa salibnya sendiri ke atas
gunung; yang biasanya di luar kota. Pada zaman itu telah dikenal ada tiga macam
salib yang biasanya dipergunakan untuk menghukum para penjahat, yang pertama
Salib yang berbentuk T, yang kedua salib yang berbentu X, dan yang ke tiga
salib yang bentuk U. Dan bentuk salib yang dipergunakan untuk menyalibkan Tuhan
Yesus adalah berbentuk salib yang seperti kita kenal hari ini.
Tubuh manusia
Yesus sudah menjadi begitu lemah, Ia tidak sanggup lagi membawa kayu salib itu;
sehingga seseorang yang bernama Simon dari Kirene itu membantu mengangkat salib
Yesus. Sesudah berada di bukit Golgota atau bukit Tengkorak, salib itu
diturunkan dan dibaringkan di atas tanah, orang yang akan disalibkan juga
dibaringkan juga. Lalu kedua tangannya dipaku, juga kaki-Nya. Kemudian
pelan-pelan salib itu diangkat naik dan tegak. Seluruh berat badan manusia itu
sesuai dengan gaya gravitasi bumi akan tertarik turun ke bawah. Itu berarti
lubang paku di tangan yang itu akan makin lebar, makin lebar, sekarang hanya
tinggal tulang yang menyangkut dipaku.
Demikian juga
lubang paku dikaki, berat tubuh menekan turun memaksa lubang paku di kaki Yesus
makin melebar. Darah menetes ke luar, itu juga berarti tekanan darah-Nya
semakin rendah. Peredaran oksigen dalam tubuh juga semakin berkurang, getaran
urat nadi semakin cepat dan pernafasan terpacu lebih cepat dan dalam. Sungguh
sengsara. Tanpa obat bius (Matius 27:34). Sakit sekali, dan celakanya pada
saat-saat demikian orang yang disalib itu tidak akan cepat mati, justru dengan
lambatnya mereka mati; itu berarti memperbanyak rasa sakit.
Namun di
saat-saat demikian, Yesus masih mengucapkan kata-kata yang penuh makna. Kata-kata
yang dikenal sebagai tujuh perkataan Agung Yesus yang terakhir di atas kayu
salib:
·
Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.
·
Hari ini juga, engkau bersama-sama dengan Aku di taman Firdaus.
·
Lihatlah ibumu, lihatlah anakmu
·
Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku.
·
Aku haus
·
Sudah genap (Tetelestai)
·
Ke dalam tangan-Mu, Kuserahkan nyawa-Ku
Biasanya orang
yang disalibkan itu kakinya dipatahkan terlebih dahulu, supaya mempercepat
kematiannya, dan ini diperlakukan buat kedua penjahat yang ada di samping kanan
kiri Yesus. Sedangkan kaki Yesus tidak perlu sampai dipatahkan, karena Yesus
mati lebih dahulu dari kebiasaan waktu yang diperhitungkan. Sehingga membuat
para perajurit itu tidak percaya dan untuk membuktikan bahwa Yesus benar-benar
mati maka, lambung Yesus ditikam dengan tombak.
Inilah
peristiwa singkat penyaliban Tuhan Yesus. Betapa indah kalau didramakan, tetapi
akan lebih indah dirasakan. Yesus memang menderita, tetapi tidak sampai batas
itu saja, Alkitab mencatat (Matius 27:51) "Dan lihatlah, tabir Bait Suci
terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi dan
bukit-bukit batu terbelah", ini menunjukkan perdamaian. Sejak Adam dan
Hawa jatuh ke dalam dosa, hubungan Allah dengan manusia terputus, tetapai
dengan kematian Yesus Kristus; Allah memperdamaikan kita semua. Tidak ada
pengganti-Nya, hanya Yesus saja yang sanggup menciptakan perdamaian itu.
Salib Tuhan Yesus merupakan
"kekalahan" menuju Kemenangan
Secara
perhitungan dunia Yesus itu mengalami kalah telak, karena Ia harus mati. Bagi
dunia orang yang mati sudah tidak berguna lagi, tetapi ingat bahwa kita tidak
menyembah pada Tuhan Yesus yang mati, pada hari ke tiga Ia telah bangkit dan
hidup kembali. Inilah kemenangan yang dahsyat, seharusnya tidak pernah
dilupakan oleh umat manusia. Orang-orang disekitar boleh mengenyek Yesus,
karena ketidaktahuan mereka. Kalimat yang diucapkan cukup pedih "Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja
Israel, baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepadaNya. Ia
menaruh harapan Nya pada Allah; baik;lah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah
berkenan kepadaNya! Karena Ia telah berkata Aku adalah Anak Allah."
(Matius 27:42-43).
Pernah dulu
saya membayangkan bahwa Yesus akan turun seperti yang dalam film
"Superman", lalu orang-orang yang mengenyek Dia dibantai
habis-habisan. Namun tidak, Yesus tidak melakukan itu; walaupun untuk
disalibkan saja Yesus sangat bergumul antara menuruti kehendak Allah atau
menuruti kehendak-Nya sendiri.
Di taman
Getsemani, merupakan saat-saat Tuhan Yesus bergumul, Ia harus membuang
jauh-jauh "kedagingan-Nya". Tiga kali berturut-turut Yesus berdoa
pada malam itu. Dengan peluh yang membasahi sekujur tubuh-Nya, Yesus datang
pada Tuhan Allah. Dia mengatakan "Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini lalu dari padaKu, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki,
melainkan seperti yang Engkau kehendaki" (Matius 26:39). Untuk kedua
kalinya Yesus masuk lagi ke dlam taman Getsemani untuk berdoa "Ya BapaKu,
jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendakMu!" (Matius 26:42). Doa yang ketiga kalinya, percis sama dengan
yang kedua. "Ya BapaKu, jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali
apabila aku meminumnya, jadilah kehendakMu!", satu doa penyerahan diri
Yesus.
Benar Yesus
mati di atas kayu salib, dan ini dibuktikan oleh tombak yang menusuk perut-Nya.
Ia benar-benar mati. Ia bukan pinsan, Ia tidak lari , Ia tidak turun dari kayu
salib. Sekali lagi Yesus mati, seperti kekalahan, tetapi bagi kita, inilah
suatu kemenangan, karena Yesus berhasil taat sepenuhnya kepada Allah.
Memang di dunia
ini, bagi orang yang sepenuhnya mau menjalani perintah Allah, ia seperti orang
yang bodoh selalu mendapat penghinaan. Karena tawaran dunia begitu menarik,
kelihatannya lebih nikmat, lebih hebat namun sayang sifatnya sementara saja.
Salib Tuhan Yesus merupakan
"maut" menuju Keselamatan
Kematian
merupakan maut, itulah hukuman Tuhan akibat dosa manusia. Namun kematian Tuhan
Yesus bukan merupakan dosanya, namun Ia menanggung segala dosa kita. Yesus
telah dipilih sebelum dunia dijadikan, untuk menggantikan kita dihukum. (bnd 1
Petrus 1:18-20 "Sebab 327u tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak
bernoda dan tak bercacat. Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan, tetapi karena
kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir".
Jikalau kita
melihat Yesus sampai batas kematian-Nya saja tentu itu sia-sia, tetapi Yesus
yang kita sembah bangkit pada hari yang ke tiga. Duduk bertahta dikerajaan
bersama-sama Allah. Inilah yang disebut dengan maut menuju keselamatan itu.
Yesus mati karena dosa kita dan bukan hanya itu Ia juga mati bagi dosa kita
Memang
kebangkitan Tuhan Yesus menjadi perdebatan terus sejak zaman Perjanjian Baru.
Bukankah zaman rasul Paulus juga ada perdebatan tentang masalah kebangkitan
ini; ada orang Farisi yang percaya kebangkitan lalu ada orang Saduki yang
justru tidak percaya akan kebangkitan. Sampai hari ini kebangkitan Yesus itu
diperdebatkan belum tuntas, apalagi ketika kita sebagai orang awam hendak
membuktikannya dihadapan orang-orang yang belum percaya. Memang sulit.
Ada tiga alasan
yang cukup masuk akal, yang membuktikan bahwa Yesus yang kita percayai itu
benar-benar bangkit dari kubur. Seorang penulis yang bernama Morrison menemukan
bahwa Kristus Yesus terang-terangan dibaringkan dalam kubur pada hari Jumat,
tetapi pada hari Minggu pagi jenazah-Nya telah hilang. Seandainya Ia tidak
bangkit dari kubur, maka ada orang yang telah mengambil jenazah itu. Dalam hal
ini ada tiga kelompok orang yang pantas dicurigai yang kemungkinan besar telah
mengambil jenazh Tuhan Yesus. Orang-orang tersebut adalah :
1. Orang Romawi
2. Orang Yahudi dan
3. Murid-murid Yesus sendiri,
namun logikanya dapat kita lihat bahwa:
1. Orang Romawi
2. Orang Yahudi dan
3. Murid-murid Yesus sendiri,
namun logikanya dapat kita lihat bahwa:
·
Orang-orang Romawi tidak mempunyai alasan untuk mencuri jenazah itu, karena
mereka ingin menjaga ketenteraman di Palestina. Maksud mereka tidak akan
tercapai bila mereka mencuri jenazah Yesus dari kubur.
·
Orang Yahudi juga tidak mungkin mengambil jenazah Yesus, karena hal yang
paling mereka tidak inginkan adalah pernyataan tentang kebangkitan Tuhan Yesus.
Menurut Matius 27 mereka sendiri yang meminta supaya kubur Tuhan Yesus dikawal.
·
Murid-murid Yesus juga tidak mempunyai alasan mencuri jenazah Tuhan Yesus
lalu membohongi orang banyak dengan mengatakan bahwa Yesus sudah bangkit.
Seandainya mereka melakukannya maka mereka telah mengabarkan hal yang penuh
kebohongan, dan sia-sialah para rasul mereka yang karena kabar kebohongan ini
harus mati.
Penjelasan yang
paling masuk akal adalah, Yesus Kristus benar-benar telah bangkit dari kubur.
Memang murid-murid Tuhan Yesus tidak sepandai para ahli yang ada pada abad 20,
tetapi saya pikir untuk membedakan antara hidup dan mati mereka tentu bisa.
Dalam 2 Petrus 1:16 "Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan
jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa-kuasa dan kedatangan
Tuhan kita, Yesus Kristus sebagai raja, tetapi kami adalah saksi mata dari
kebesaran-Nya"
Kebangkitan
inilah kemenangan besar. Sehingga bagi yang percaya kepada-Nya juga menikmati suatu
kemenangan khususnya keselamatan. Tanpa darah yang dicurahkan di atas kayu
salib; tidak ada keselamatan.
Menjelang
saat-saat peristiwa penyaliban Tuhan Yesus, kita sudah melihat kasih Yesus
begitu besar kepada kita. Apa yang dapat kita perbuat bagi dia? Berbuatlah
sesuatu bagi-Nya sebab Dia terlebih dahulu sudah berbuat banyak untuk kita.
Sumber: buku Mengenal Dia Lebih Dalam,
terbitan KAIROS, hal 104
Tidak ada komentar:
Posting Komentar