Translate

Rabu, 09 September 2020

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

 

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[74] Cara ilmiah yang dimaksud adalah kegiatan penelitian rasional, empiris, dan sistematis. Sedangkan Iskandar menjelaskan: "Metodologi penelitian merupakan tahapan peneliti menjelaskan cara bagaimana penelitian dapat dilaksanakan, supaya hipoDisertasi penelitian dapat diuji secara ilmiah, dan empirik."[75] Atas dasar pengertian tersebut, dalam bab ini akan dipaparkan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: Tempat dan waktu penelitian; Metode penelitian; Populasi; Teknik pengumpulan data; Pengembangan Instrumen Penelitian yang terdiri dari: Definisi konseptual (konstruk), Definisi operasional (berkaitan dengan pengukuran), Kisi-kisi, Kalibrasi (Pengujian validitas dan Pengujian reliabilitas), Instrumen final; serta Teknik analisis data.[76]

 

Tempat dan Waktu Penelitian

Lingkup penelitian meliputi para kepala keluarga dari Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya. Para kepala keluarga tersebut terdiri dari gembala dan jemaat. Peneliti akan mengumpulkan data dari lapangan. Penelitian data teoritis telah dilakukan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Teologi Anugerah Indonesia. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2019 sampai dengan bulan November 2019 dengan keterangan sebagai berikut:

1.        Merumuskan masalah dan studi perpustakaan mulai September sampai November 2019.

2.        Menyiapkan dan memvalidasi instrument penelitian pada akhir November 2019

3.        Pelaksanaan pengambilan data populasi pertengahan November 2019

4.        Pengolahan, penghitungan data, pembahasan, penarikan kesimpulan, implikasi, penulisan saran-saran pada minggu pertama bulan November 2019.

5.        Penyerahan hasil akhir penelitian pada minggu pertama bulan November 2019.

 

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian survei dengan pengambilan data melalui angket. Peneliti memakai survei untuk mendapatkan data untuk menggambarkan pemahaman kelompok tertentu.[77] Survei adalah penelitian yang digunakan pada populasi besar dan kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan pengaruh dari hubungan­hubungan antar variabel.[78] Sasmoko menjelaskan bahwa tujuan survei adalah mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan informasi tentang individu.[79] Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang bersifat eksplanatori.[80] Penelitiaan eksplanatori konfermatori mencoba menjawab pertanyaan What is yang berupa pemahaman kelompok tertentu, dengan mengambil dan mengumpulkan data dari kelompok tertentu, yang kemudian menganalisanya dan pada akhirnya dibuat kesimpulan.[81] Michael H. Walizer mengatakan penelitian eksplanatori berusaha mengadakan penggalian yang lebih mendalam mengenai variabel terikat (Y).[82] Sedangkan Prof Sasmoko mengatakan: Penelitian eksplanatori yang dikembangkan dalam Disertasi ini memiliki fungsi mengembangkan model berdasarkan kajian teoritis, menemukan ramalan teoritis yang kontekstual dengan populasi yang disebut construct; menguji construct tersebut secara empiris, dan menggali lebih dalam peran endogenous dan exogenous-nya. Untuk itulah kemudian dalam penelitian eksplanatori ini melakukan construct validity sebagai upaya membuktikan ramalan penelitian secara teori yang dikontekstualisasikan secara empiris.[83]

Penelitian ini terdiri dari variabel endogenous dan exogenous. Variabel endogenous adalah dependent variable itu sendiri (Y), yang keragamannya terjelaskan oleh variabel exogenous variable (X) atau independent variable dan variable lainnya (moderator variable) dalam implementasi. Sedangkan variabel exogenous (X) adalah indikator yang ditemukan melalui kajian teoritis dari varabel endogenous (Y). Dengan kata lain, exogenous variable dalam penelitian ini merupakan dimensi dan indikator dari endogenous variable. Variabel exogenous adalah variabel yang keragamannya tidak dipengaruhi oleh penyebab di dalam sistem, dan variabel ini tidak dapat ditetapkan hubungan kausalnya, serta variabel ini ditetapkan sebagai variabel pemula yang memberi efek kepada variabel lain. Dalam penjumlahannya, variabel ini tidak diperhitungkan jumlah sisanya, walaupun memiliki sisa/error.

Secara sederhana, rencana/ramalan implementasi hubungan antar variabel penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Variabel yang diukur dinyatakan dengan variabel bebas (variabel eksogenos) dan variabel terikat (variabel endogenos). Hubungan antar variabel terlihat pada gambar 3.1.

 


GAMBAR 3.1

PREDIKSI POLA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL

Exogenous Variabel

Keterangan:

Variabel Endogenos terdiri dari:

Y = Implementasi ajaran Kitab Ulangan 6:4-9 tentang Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya.

D1 Mengajarkan tentang Mengasihi

D2 Mengajarkan secara berulang-ulang

D3 Mengajarkan melalui tanda Pengingat

D1 Mengajarkan tentang Mengasihi dengan tiga indikator sebagai berikut:

D1.1 Mengasihi Tuhan dengan segenap hati

D1.2 Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa (cara hidup)

D1.3 Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (dalam perbuatan)

D2 Mengajarkan secara berulang-ulang, terdiri dari empat indikator:

D2.1 Membicarakan berulang-ulang saat di rumah

D2.2 Membicarakan berulang-ulang saat dalam perjalanan

D2.3 Membicarakan berulang-ulang saat berbaring

D2.4 Membicarakan berulang-ulang saat bangun (beraktivitas)

D3 Mengajarkan melalui tanda Pengingat, terdiri dari dua indikator, yang masing-masing indikator terdiri atas dua sub-indikator:

D3.1 Membuat Tanda Pengingat di Badan: (a) Membuat tanda pengingat di tangan (dengan) (D3.1.1), (b) Membuat tanda pengingat di dahi (D3.1.2).

D3.2 Membuat Tanda Pengingat di rumah: (a) Membuat tanda pengingat di pintu rumah (D3.2.1); (b) Membuat tanda pengingat di pintu gerbang (D3.2.2).

Variabel Moderator

LB1: Latar Belakang Suku (1= Jawa; 2= Batak; 3= Ambon; 4= Timor; 5= Lainnya)

LB2: Latar Belakang Bentuk Kekristenan (1 = Kristen Keturunan; 2 = Kristen Pertobatan)

LB3: Latar Belakang Gereja Asal (1= Katolik; 2= Protestan; 3= Pentakosta; 4= Karismatik)

Latar Belakang Jenis Kelamin (1= Laki-laki; 2= Perempuan)

Latar Belakang Pendidikan (1= SD; 2= SMP; 3= SMA; 4=S1; 5=S2/S3)

Latar Belakang Usia (1 = 25-30 Tahun; 2 = 30-40 Tahun); 3 = 40-45 Tahun); 4= lebih 46 Tahun.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang dapat berupa manusia (para pemimpin), sehingga subyek-subyek ini dapat menjadi sumber data penelitian.[84] Seperti tersebut di atas Nawawi mengatakan, populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.[85] Sedangkan sampel atau contoh adalah sebagian kecil dari yang diamati atau dari populasi.[86] Penarikan sampel sangat diperlulan oleh peneliti. Lazimnya keterbatasan waktu, uang yang tidak memungkinkan peneliti menyelidiki semua anggota populasi, sebab penarikan sampel dari populasi itu adalah untuk memperoleh informasi mengenai populasi tersebut maka penting untuk menyeleksi sampel yang benar-benar mewakili semua individu yang ada dalam populasi. Populasi penelitian ini adalah anggota jemaat di GBIS Yerusalem Baru, Surabaya, berjumlah 65 orang yang terdiri dari pria dan wanita. Dan populasi yang berjumlah 65 itu akan diambil untuk uji coba sebanyak 30 orang. Sisanya sebanyak 35 orang menjadi responden dalam penelitian ini. Hasil aaapenelitian dari 35 orang responden akan menggambarkan pendapat populasi 65 orang anggota jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya. Adapun nama-nama responden penelitian uji coba, tercantum dalam table berikut ini. Lihat lampiran 3.1

 

Table 3.1

NAMA-NAMA RESPONDEN UJI COBA

Nomor

Nama

1

Ibu Sumphi

2

Ibu Erni

3

Bp. Suparlan

4

Bp. Verdi

5

Bpk. Melky

6

Ibu Riris

7

Bp.A Andrean

8

Ibu Dewi

9

Ibu Amirah

10

Ibu Afrida

11

Bp. Sali

12

Ibu Musripah

13

Ibu Lily

14

Ibu Tyas

15

Bp. Purnomo

16

Bp. Amari

17

Bp. Antonius

18

Bp. Syukur

19

Ibu Eni

20

Ibu Anisa

21

Bp. Samadi

22

Bp. Yanto

23

Ibu Erwindah

24

Ibu Ningrum

25

Ibu Yuliana

26

Bpa. Erwin

27

Bp. Bram Natanael

28

Biu Maria Chicilia

29

Ibu Icha

30

Ibu Ismurtini

 

 

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu melakukan penelitian secara langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan angket. Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.[87]

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer (data yang diperoleh dari responden). Data primer mengenai Implementasi pengembangan pengajaran tentang pembentukan iman kepada anak berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9, yang diterapkan oleh anggota Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya diperoleh dari jawaban langsung dari para jemaat GBIS Yerusalem Baru, Surabaya melalui kuesioner yang diajukan. Teknik pengumpulan data untuk setiap variabel dapat dilihat dalam tabel 3.2 berikut:

TABEL 3.2

TEKNIK PENGUMPULAN DATA UNTUK SETIAP VARIABEL

Variable

Dimensi

Teknik Penggumpulan Data

Model Skala

Rentang Skor

Jenis Skala Data

Sumber Data

Ket

Implementasi pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman  Kepada Anak Berdasarkan Ulangan 6:4-9 di Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh Yerusalem Baru Surabaya

 

Angket

Likert

1-5

Inter-val

Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya

 

Mengajarkan tentang mengasihi Tuhan (D1)

Angket

Likert

1-5

Inter-val

Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya

 

Mengajarkan secara berulang-ulang (D2)

Angket

Likert

1-5

Inter-val

Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya

 

Mengajarkan melalui tanda Pengingat (D3)

Angket

Likert

1-5

Inter-val

Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya

 

Kategori latar belakang

 

Angket

Likert

1-5

Inter-val

Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya

 

 

 

Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan komponen yang sangat penting dalam menjalankan sebuah penelitian dalam usaha mendapatkan data.[88]

Instrumen Variabel Y

Variabel Y = Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9. Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data variabel Y terlebih dahulu akan divalidasi oleh trio validator.

Kuesioner yang disampaikan kepada responden merupakan salah satu jenis instrumen pengumpulan data melalui jawaban responden atas sejumlah pernyataan. Teknik ini dipilih karena responden adalah orang yang mengetahui dirinya sendiri dan nilai-nilai budayanya, apa yang dinyatakan responden kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi responden tentang pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti.[89]

Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala Likert yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak diungkapkan. Skala Likert ialah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.[90] Penskoran atas kuesioner skala Likert dalam penelitian ini merujuk pada lima altematif jawaban, seperti pada tabel 3.3 berikut:

 

TABEL 3.3

BOBOT PENILAIAN VARIABEL Y MENURUT SKALA LIKERT

Pernyataan Positif

Bobot  Nilai

Pernyataan Positif

Bobot  Nilai

Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS)

5

1

Setuju (S)

4

2

Ragu-ragu (R)

3

3

Tidak Setuju (TS)

2

4

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

5

 

Karena instrumen adalah alat untuk mendapatkan data, maka diperlukan syarat-syarat tertentu agar data yang diperoleh dari pengukuran tersebut sahih (valid) dan terandalkan (reliabel).[91] instrumen ini menggunakan validitas isi (content validation) dan validasi konstruksi (construct validation). Validasi isi menunjuk sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki.

 

Definisi Konseptual Y

Yang dimaksud dengan Implementai Pengembangan Pengajaran tentang  Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh Yerusalem Baru Surabaya adalah metode mengestafetkan dan menanamkan pengakuan iman, oleh setiap orang tua kepada generasi berikutnya (anak), sampai anak-anak memilih persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan mereka tents menerus, dan secara berkelanjutan mampu dan komitmen mengestafetkanya turun temurun, dengan materi pengajaran orang tua tentang mengasihi Tuhan: (1) Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan dengan Segenap jiwa (cara hidup); (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (dalam perbuatan), dengan cara mengajarkan berulang-ulang: saat di dalam rumah; saat di luar rumah (dalam perjalanan); saat beristirahat (berbaring); saat bangun beraktivitas (bekerja); membuat tanda pengingat di badan anak-anak (pada dengan / pergelangan tangan dan pada dahi); membuat tanda pengingat di rumah (pada pintu rumah dan pada pintu gerbang).

 

Definisi Operasional Variabel Y

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk atau variabel tersebut. Definisi operasional yang diukur memberikan gambaran bagaimana variabel atau konstruk tersebut diukur.[92] Pengukuran variabel berarti bagaimana variabel-variabel yang digunakan diukur.[93]

Definisi operasional Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 adalah penerapan atau pelaksanaan metode mengestafetkan dan menanamkan pengakuan iman Kristen, oleh anggota Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya kepada anak-anaknya (generasi berikutnya), sampai anak-anak memilih persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupannya terus menerus, dan secara berkelanjutan mampu dan komitmen mengestafetkanya turun-temurun, dengan materi pengajaran orang tua tentang mengasihi Tuhan : (1) Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan dengan Segenap jiwa (cara hidup); (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (dalam perbuatan), dengan cara mengajarkan berulang-ulang pada: saat di rumah; saat di luar rumah (dalam perjalanan); saat beristirahat (berbaring); saat bangun (beraktivitas); membuat tanda pengingat di badan anak-anak (pada lengan/ pergelangan tangan dan pada dahi); membuat tanda pengingat di rumah (pada pintu rumah dan pada pintu gerbang),

 

Kisi-kisi Instrumen Implementasi Pengembangan Pengajaran

tentang Pembentukan Iman Kepada Anak

 

Setelah menetapkan definisi konseptual dan definisi operasional variabel maka dibangunlah kisi-kisi berdasarkan teori yang telah dibahas dalam Bab II, dengan: dimensi

D1 Mengajarkan tentang Mengasihi Tuhan, terdiri dari indikator: (1) Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa (melalui cara hidup) ; (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (dalam perbuatan ).

D2 Mengajarkan secara berulang-ulang, terdiri dari indikator: (1) Membicarakan berulang-ulang saat di rumah; (2) Membicarakan berulang-ulang saat di luar rumah (dalam perjalanan); (3) Membicarakan berulang-ulang saat istirahat (berbaring); (4) Membicarakan berulang-ulang saat bangun (beraktivitas)

D3 Membuat Tanda Pengingat di badan, terdiri dari Indikator: (1) Membuat tanda pengingat (a) di tangan (lengan) dan (b) di dahi; (2) Membuat Tanda Pengingat di Rumah (a) di pintu rumah dan (b) di pintu gerbang.

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian variabel Y adalah seperti pada tabel 3.4

 

TABEL 3.4

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL Y

Variabel

Dimensi

Indikator

No Item

Total

 

 

 

 

 

 

Implementasi

Pengembangan

Pengajaran tentang pembentukan

Iman Kepada

Anak berdasarkan

Kitab ulangan

6:4-9

Mengajar kan

tentang mengasihi Tuhan (D1)

1.    Mengasihi Tuhan dengan segenap hati

1, 2, 3, 4, 5

5

2.    Mengasihi Tuiahan dengan segenap jiwa

6,7,8,9,10

5

3.    Mengasihi Tuhan dengan segenap  kekuasaan

11, 12, 13,

14, 15,

5

Mengajar kan

secara berualang- ulang

 (D2)

  1. Membicarakan berulang-ulang saat dirumah

16, 17, 18,

19,20

5

  1. Membicaran berulang ulang saat di rperjalanan

21, 22, 23,

24,25

5

  1. Membicarakan berulang-saat berbaring

26, 27, 28,

29,30

5

  1. Membicarakan berulang-ulang saat bangun

31, 32, 33,

34, 35

5

Mengajar

Kan melaluiu tanda pengingat

(D3)

  1. Membuat tanda pengingat di badan

 

36, 37, 38

39, 40

5

  1. Membuat tanda pengingat di rumah

41, 42, 43,

44, 45

5

Jumlah

 

 

 

45

 

Kalibrasi Instrumen

Banyaknya responden untuk uji coba instniment, sejauh ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun demikian disarankan sekitar 20-30 orang responden.[94] Sementara Sasmoko mengatakan: Jumlah responden uji coba sedapat mungkin berjumlah 30. Jika tidak memungkinkan jumlahnya dapat juga di bawah 30.[95] Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi. Oleh karena subyeknya meliputi semua yang terdapat di dalam populasi, maka juga disebut sensus. Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak.[96]

Sehubungan penjelasan di atas, maka uji coba instrumen yang terdiri dari 45 item yang telah divalidasi oleh tiga orang validator tersebut di atas telah diuji cobakan kepada 30 orang responden.

Kalibrasi (uji coba) instrumen Pola pengajaran Iman kepada Anak dilakukan melalui uji validitas dan realibilitas kepada 30 orang responden. Dengan angket dan jumlah penyataan sebanyak 45 butir. Dengan pernyataan sebanyak 45 butir ada yang gugur sebanyak 2 butir, antara lain nomor 1 dan nomor 31 sehingga angket yang valid sejumlah 43 butir. Kalibrasi dilakukan dengan maksud untuk menguji kehandalan dan kesahihan butir instrumen yang hasilnya akan digunakan untuk mendapatkan data sampel yang valid dan reliabel. Sasmoko mengatakan bahwa untuk menguji construct validity tahap pertama, dapat dilakukan dengan Iterasi Ortogonal. Hal tersebut dipilih karena variable Pola pengajaran Iman Kristen kepada Anak dalam penelitian ini adalah variable konseptual, yaitu variabel yang dikembangkan berdasarkan pendekatan teoritis untuk menemukan construct variable.

Dalam melakukan validitas konstruks dengan pendekatan Iterasi Ortogonal ini, peneliti melakukan perhitungan sampai dengan ditemukannya butir-butir yang secara bersamaan valid. Untuk itu perhitungan validitas konstruksi ini dilakukan beberapa kali perhitungan, yang kemudian disebut dengan iterasi, di mana dalam iterasi ortogonal ditetapkan terlebih dahulu kriteria, sebagai berikut: `Butir konstrak dinyatakan valid, apabila nilai r hitung > (lebih besar) dari nilai r table untuk degree of freedom = n — k, dalam hal ini 30 — 3 atau df 27 dan satu daerah sisi pengujian dengan alfha 0,05 di dapat r table 0.361. Jika r hitung untuk r tiap butir penyataan bernilai positif dan lebih besar dari r table (corrected item-total correlation) maka butir penyataan tersebut dinyatakan valid.[97] Kalibrasi instrumen yang dilakukan kepada 30 responden dengan 45 butir pernyataan/pertanyaan untuk menentukan istrumen final, temyata dibutuhkan dua kali iterasi orthogonal. Pada iterasi pertama diperoleh hasil sebagai berikut: Lihat Tabel 3:5

Tabel 3.5

Hasil Iterasi Orthogonal ke 1 Variabel Y

Nomor Butir

R

Hitung

R

Tabel

Status

1

0.150

0.361

Tidak Valid

2

0.427

0.361

Valid

3

0.688

0.361

Valid

4

0.579

0.361

Valid

5

0.603

0.361

Valid

6

0.401

0.361

Valid

7

0.592

0.361

Valid

8

0437

0.361

Valid

9

0.75

0.361

Valid

10

0.706

0.361

Valid

11

0.617

0.361

Valid

12

0.735

0.361

Valid

13

0.813

0.361

Valid

14

0.712

0.361

Valid

15

0.564

0.361

Valid

16

0.689

0.361

Valid

17

0.492

0.361

Valid

18

0.746

0.361

Valid

19

0.511

0.361

Valid

20

0.90

0.361

Valid

21

0.591

0.361

Valid

22

0.633

0.361

Valid

23

0.546

0.361

Valid

24

0.741

0.361

Valid

25

0.787

0.361

Valid

26

0.732

0.361

Valid

27

0.738

0.361

Valid

28

0.604

0.361

Valid

29

0.774

0.361

Valid

30

0.706

0.361

Valid

31

0.152

0.361

Tidak Valid

32

0.638

0.361

Valid

33

0.781

0.361

Valid

34

0.518

0.361

Valid

35

0.657

0.361

Valid

36

0.636

0.361

Valid

37

0.673

0.361

Valid

38

0.564

0.361

Valid

39

0.728

0.361

Valid

40

0.706

0.361

Valid

41

0.671

0.361

Valid

42

0.699

0.361

Valid

43

0.608

0.361

Valid

44

0.496

0.361

Valid

45

0.605

0.361

Valid

 

Setelah melakukan iterasi pertama ditemukan ada 2 pernyataan yang tidak valid sehingga harus didrop, yakni pemyataan 1 dan 31, Oleh karena itu diperlukan iterasi orthogonal kedua. Pada iterasi orthogonal kedua, butir-butir yang tidak valid pada iterasi pertama tidak dimasukkan lagi ke dalam uji validasi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Lihat. Tabel 3.6

Tabel 3.6

Hasil Iterasi Orthogonal ke-2 tentang Variabel Y

Nomor
Butir

R Hitung

R Tabel

Status

2

0.427

0.361

Valid

3

0688

0.361

Valid

4

0.579

0.361

Valid

5

0.603

0.361

Valid

6

0.401

0.361

Valid

7

0.592

0.361

Valid

8

0.437

0.361

Valid

9

0.675

0.361

Valid

10

0.706

0.361

Valid

11

0.617

0.361

Valid

12

0.735

0.361

Valid

13

0.813

0.361

Valid

14

0712

0.361

Valid

15

0.564

0.361

Valid

16

0.689

0.361

Valid

17

0.492

0.361

Valid

18

0.746

0.361

Valid

19

0.511

0.361

Valid

20

0.590

0.361

Valid

21

0.591

0.361

Valid

22

0.633

0.361

Valid

23

0.546

0.361

Valid

24

0.741

0.361

Valid

25

0.787

0.361

Valid

26

0.732

0.361

Valid

27

0.738

0.361

Valid

28

0.604

0.361

Valid

29

0.774

0.361

Valid

30

0.708

0.361

Valid

32

0.638

0.361

Valid

33

0.781

0.361

Valid
Valid

34

0.518

0.361

Valid

35

0.657

0.361

Valid

36

0.636

0.361

Valid

37

0.673

0.361

Valid

38

0.564

0.361

Valid

39

0.728

0.361

Valid

40

0.706

0.361

Valid

41

0.671

0.361

Valid

42

0.699

0.361

Valid

43

0.608

0.361

Valid

44

0.496

0.361

Valid

45

0.605

0.361

Valid

 

Berdasarkan ahasil iterasi orthogonal kedua di atas diperoleh basil bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid. Tidak ada lagi yang drop atau tidak valid. Ke- 43 butir pernyataan inilah yang hendak dijadikan instrumen penelitian lapangan terhadap seluruh sampel yang telah ditetapkan.

Selanjutnya dilakukan perhitungan uji reliabilitas instrumen dengan tujuan menguji keajegan instrumen dengan menggunakan rumus Cronbach's Alpha. Semua butir instrumen yang sudah valid dimasukkan ke dalam uji reliabilitias. Standard minimal yang dipersyaratkan untuk indeks reliabilitas adalah ? 0.6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product Service Solution (SPSS 19.0 for Windows). Rangkuman hasil uji reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Lihat Tabel 3.7

 

LAMPIRAN 3.8

HASIL UJI COBA RELIABILITAS VARIABEL

Reliability Statistics

Cronbach's

 

Alpha

N of Items

.961

43

 

Rangkuman hasil uji reliabilitas tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Lihat Tabel 3.9

 

Tabel 3.9

Indeks Reliabilitas Y

Y

Indeks Reliabilitas

Standard Reliabilitas

Keterangan

Y

0.961

0.6

Reliabel

 

Tabel 3.8 menunjukkan bahwa indeks reliabilitas variable endogenous (Y) semuanya menunjukkan nilai keajegan yang melampaui standar minimal yang dipersyaratkan, yakni ≥ 0.6, bahkan hampir mendekati angka 1 yang berarti sangat reliabel. Dengan demikian instrumen penelitian yang terdiri dari q3 butir pemyataan ini dinyatakan reliabel.

 

Validasi dan Reliabilitasi Instrumen

Yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran seberapa tepat tehnik pengumpulan data melakukan fungsi ukurnya.[98] Tujuan utama dari uji validitas adalah untuk memeriksa apakah isi kuesioner sudah cukup dipahami oleh semua responden yang diindikasikan dengan kecilnya prosentase jawaban responden yang terlalu menyimpang jauh dari rata-rata jawaban responden Menurut Nasution,[99] ada hal-hal yang harus diperhatikan agar angket itu valid, antara lain:

1.      Pernyataan-pernyataan harus jelas, mudah dipahami, tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda.

2.      Pernyataan harus menarik dan mengenai topik.

3.      Pernyataan harus menarik dan mendorong responden untuk menjawabnya.

4.      Apakah jawaban responden konsisten dan tidak saling bertentangan?

5.      Apakah jawaban jawabancukup menunjukkan variasi?

 

Variabel Y Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang pembentukan Iman kepada anak berdasarkan Kitah Ulangan 6:4-9, Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data. Variabel Y telah diuji validitasnya oleh tim validator ahli dari STT Bethany. Pertama Dr. Bambang Sriyanto, kedua, Dr. Timotius Sutarman dan ketiga, Dr. Areyne Christi terhadap 45 butir pernyataan variable Y dengan hasil sebagai berikut: sangat relevan dan sangat jelas 9 item, sangat relevan dan jelas 34 item, relevan dan jelas 2 Item, maka instrumen final yang akan mengukur variabel Y memiliki 45 butir yang valid dengan indek keajegan rata-rata .... sehingga memenuhi syarat Relevan dan Jelas. (Lampiran 3.4).

Penting memerhatikan validitas tersebut, seperti yang ditegaskan pula oleh Subagyo, bahwa suatu alat disebut valid jika mencerminkan kecocokan dengan segala yang atasnya alat akan dikenakan.[100]

 

Instrumen Final

Instrumen adalah alat untuk mendapatkan data atau menjadi seperti alat ukur dalam pekerjaan teknik, maka diperlukan syarat-syarat tertentu agar data yang diperoleh dari pengukuran tersebut sahib (valid) dan terandalkan (reliable). Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan dalam angket/kuesioner.

Kisi-kisi instrumen final dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

TABEL 3.10

KISI-KISI INSTRUMEN PENELTIAN FINAL

Variabel Y

Dimensi

Indikator

No Item

Total

 

Mengajarkan tentang mengasihi Tuhan (D1)

1.    Mengasihi Tuhan dengan segenap hati.

2,3,5,6

4

2.    Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa.

6,7,8,9,10

5

3.    Mengasihi Tuhan dengan segenap ketakutan.

11,12,13,14,15

5

Mengajarkan secara berulang-ulang (D2)

1.   Membicarakan berulang-ulang saat di rumah

16,17,18,19,20

5

2.   Membicarakan berulang-ulang saat dalam perjalanan

21,22,23,24,25

5

3.   Membicarakan berulang-ulang saat berbaring

26,27,28,29,30

5

4.   Membicarakan berulang-ulang saat bangun.

32,33,34,35

4

Mengajarkan melalu tanda pengingat (D3)

3.    Membuat Tanda Pengingat di badan

36,37,38,39,40

5

4.    Membuat tanda pengingat di rumah

41,42,43,44,45

5

Jumlah

43

 

Dari data jawaban 30 responden atas 45 item pernyataan berdasarkan hasil uji correlations menghasilkan 2 item yang tidak valid yaitu butir pernyataan nomer 1 dan 31, lihat lampiran 3.3 (2) Jadi instrument final penelitian ini terdiri dari 43 item valid, lihat lampiran 3.3A.

Kuesioner yang disampaikan kepada responden merupakan salah satu jenis instrumen pengumpulan data melalui jawaban responden atas sejumlah pernyataan. Teknik ini dipilih karena responden adalah orang yang mengetahui dirinya sendiri dan nilai-nilai budayanya, apa yang dinyatakan responden kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi responden tentang pertanyaan yang diajukan, adalah sama dengan yang dimaksud oleh peneliti.[101]

Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala Likert yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak diungkapkan. Pensekoran atas kuesioner skala Likert dalam penelitian ini merujuk pada lima alternatif jawaban, seperti pada tabel 3.4 berikut:

 

TABEL 3.11

BOBOT PENILAIAN MENURUT SKALA LIKERT

Pernyataan Positif

Skor

Sangat Setuju

5

Setuju

4

Ragu-ragu

3

Tidak Setuju

2

Sangat Tidak Setuju

1

 

Karena instrumen adalah alat untuk mendapatkan data, maka diperlukan syarat-syarat tertentu agar data yang diperoleh dari pengukuran tersebut sahih (valid) dan terandalkan (reliabel).[102] Instrumen ini menggunakan validitas isi (content validation) dan validasi konstruks (construct validation). Validasi isi menunjuk sejauh mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki. Ke 43 butir pernyataan valid instrumen final penelitian ini sudah diuji reliabilitasnya dengan basil 0,961 (lihat lampiran 3.4)

Reliability Statistics

Cronbach's

 

Alpha

N of items

.961

43

 

Karena hasil uji reliabilitas ini 0,961 > 0,600, maka ke 43 butir pernyataan ini dapat dijadikan instrument penelitian yang valid dan realibel.

 

Kisi-kisi Instrumen Implementasi pengembangan

pengajaran tentang pembentukan

Iman kepada anak

 

Setelah menetapkan definisi konseptual dan definisi operasional variabel Y, maka dibangunlah kisi-kisi berdasarkan teori yang telah di bahas dalam Bab II, dengan indikator:

D1 Mengajarkan tentang mengasihi Tuhan, terdiri dari indikator: (1) Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa (melalui cars hidup) ; (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (dalam perbuatan ).

D2 Mengajarkan secara berulang-ulang, terdiri dari indikator: (1) Membicarakan berulang-ulang saat di rumah; (2) Membicarakan berulang-ulang saat di luar rumah (dalam perjalanan); (3) Membicarakan berulang-ulang saat beristirahat (berbaring); (4) Membicarakan berulang-ulang saat bekerja (bangun beraktivitas);

D3 Mengajarkan melalui tanda pengingat: Pertama, membuat tanda pengingat di Badan: (a) Membuat Tanda Pengingat pada lengan atau pergelangan tangan; (b) Memuat Tanda Pengingat pada dahi; Kedua, Membuat tanda pengingat di Rumah: (a) membuat tanda pengingat di pintu rumah; (b) Membuat Tanda Pengingat di pintu gerbang.

 

 

Teknik Analisis Data

Data yang akan disajikan dalam bentuk-bentuk tabel dan angka-angka yang disebut dengan data mentah yang akan diukur dengan pengukuran statistik. Oleh karena penelitian ini meninjau satu variabel bebas maka analisis yang digunakan adalah eksplanatori konfirmasi. Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar implementasi pengembangan pengajaran tentang pembentukan iman kepada anak berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9 di antara jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan prosedur dan teknik statistik. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS). Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini meliputi: (1) Analisis Deskriptif; (2) Uji Persyaratan Analisis; (3) Uji HipoDisertasi.

 

Deskripsi Data Variabel Y

Analisis statistika deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri variabel yang diteliti, yaitu mengetahui harga skor minimum, skor maksimum, rentang (range), rerata (mean), tengah (median), frekuensi terbanyak (modus), standar deviasi, dan varian dari masing-masing variabel penelitian.[103] Selanjutnya basil perhitungan tersebut dideskripsikan dalam daftar frekuensi masing-masing variabel yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram.

Jawaban responden atas setiap pertanyaan akan dimasukkan dalam tabel,[104] sehingga menggambarkan kondisi data yang diperoleh. Data yang diperoleh untuk variabel akan dideskripsikan distribusi frekuensinya ke masing­masing dimensi, sehingga diperoleh gambaran yang jelas. Juga hasil dari analisis statistik akan ditampilkan dalam bentuk tabel. Peneliti akan menafsirkan hasil analisis dalam bab IV.

Uji Persyaratan Analisis Variabel Y

Uji persyaratan analisis diperlukan sebagai persyaratan melakukan uji hipoDisertasi, yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas data, yaitu untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.[105]

Uji ini digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio.[106] Pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov - Smirnov dengan signifikansi 0,05. Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS. Data berdistiibusi normal jika hasil Sig pada Kolmogorov - Smirnov lebih dari 0,05.[107]

 

Prosedur Uji HipoDisertasi

Uji hipoDisertasi adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada populasi dapat digeneralisasi.[108] Uji hipoDisertasi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

 

Uji HipoDisertasi Pertama

Untuk menguji hipoDisertasi pertama yang berbunyi, "Kecenderungan tingkat Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya" ada pada kategori rendah menuju sedang", dilakukan dengan:

Tahap pertama, mengukur kecenderungan pemahaman per dimensi (D1, D2 dan D3) lalu mengukur kecenderungan pemahaman tentang variabel Y: Kecenderungan Pemahaman "Implementai Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di Antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya".

Tahap kedua, diukur intervalnya dari data statistik: Mean, median, range, minimum, maximum dengan rumus: Interval (i) = Range dibagi Kategori, dengan ketentuan untuk menghasilkan tabel tiga kategori dengan rumus:

i.k ≥ R + 1

i = interval, berasal dari Range (R) dibagi kategori (k)[109]

Tahap ketiga, berdasarkan temuan tersebut dibuat tabel kategori dan posisi "Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 Di Antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya" seperti berikut:

 

TABEL 3.12

INTERVAL PEMAHAMAN VARIABEL Y

Nilai

Tingkat

Kategori

 

Sangat Paham

tinggi

 

Cukup Paham

Sedang

 

Tidak Paham

Rendah

 

Analisis data dilakukan dengan confidence interval pada taraf signifikansi 5%, dari hasil jarak mean dan median. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan pemahaman "Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 Di Antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya" "Sangat Paham" atau "Cukup Paham" atau "Tidak Paham" secara signifikan pada a < 0,05.

Tahap keempat, mengukur kecenderungan implementasi (penerapan) "Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya dengan menetapkan 3 (tiga) kategori (k) implementasi, yaitu: (a) tinggi; (b) sedang; (c) rendah.

 

Uji hipoDisertasi dua

Uji hipoDisertasi kedua dilakukan dengan confidence interval pada taraf signifikan 0.05. Peneliti dalam hal ini menetapkan exogenous variable dan masing-masing tiga indikatomya dengan 3 kategori: tidak paham, cukup paham, dan paham.

Untuk menguji hipoDisertasi kedua yang berbunyi, "Dimensi yang paling dominan memengaruhi implementasi pengembangan pengajaran tentang iman kepada anak berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya adalah dimensi mengajarkan secara berulang-ulang. Dilakukan dengan:

Tahap pertama, mengukur kecenderungan pemahaman dimensi D2 lalu mengukur kecenderungan pemahaman tentang variabel Y: "Implementasi Pengembangan  Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya”.

Tahap kedua, diukur intervalnya dari data statistik: Mean, median, range, minimum, maximum dengan rumus: Interval (i) = Range dibagi Kategori, dengan ketentuan untuk menghasilkan tabel tiga kategori dengan rumus:

i.k > R I

i = interval, berasal dari Range (R) dibagi kategori (k)[110]

Tahap ketiga, berdasarkan temuan tersebut dibuat tabel kategori dan posisi "Dimensi yang paling dominan memengaruhi implementasi pengembangan pengajaran tentangn pembentukan iman kepada anak berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya. "

Analisis data dilakukan dengan confidence interval pada taraf signifikansi 5%, dari hasil jarak mean dan median. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan implementasi pengembangan pengajaran tentang pembentukan iman kepada anak berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9 ada pada kategori "Sangat Paham" atau ""Cukup Paham" atau "Tidak Paham" secara signifikan pada a < 0,05.

Tahap keempat, mengukur kecenderungan tentang Dimensi yang paling dominan mempengaruhi implementasi pengembangan pengajaran tentang pembentukan iman kepada anak berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya dengan menetapkan 3 (tiga) kategori (k) implementasi, yaitu: (a) tinggi; (b) sedang; (c) rendah.

 

Uji HipoDisertasi ketiga

HipoDisertasi ketiga dibuktikan dengan korelasi sederhana, determinasi varians, uji signifikan korelasi sederhana, analisis korelasi parsial, analisis regresi linear sederhana, dan classification and regression tree (CART).

Kategori latar belakang yang paling dominan (dari suku, bentuk kekristenan, gereja asal, jenis kelamin, pendidikan dan usia) yang memengaruhi implementasi pengembangan pengajaran tentang pembentukan iman kepada anak berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya adalah latar belakang pendidikan.

Untuk menguji hipoDisertasi ketiga yang berbunyi, "Kategori latar belakang yang dominan memengaruhi Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang  Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh Yerusalem Baru Surabaya adalah latar belakang pendidikan ada pada kategori "Sangat Paham" atau "Cukup Paham" atau "Tidak Paham".

 

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang peneliti hadapi dalam menyusun penelitian ini adalah, sebagai berikut: banyak kemungkinan bisa terjadi, sekalipun di upayakan supaya subyektif mungkin atau seakurat mungkin, namun penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu. Mungkin ketidak jujuran responden terhadap pernyataan kuesioner, tidak adanya kemauan responden untuk menjawab dengan baik atau tidak mengembalikan kuesioner, dan lain-lain yang mana hal tersebut di luar kendali peneliti.

 

 

 



[74] Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), 1.

75 Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), 176

76Elizer Sasmoko, Metode Penelitian Pengukuran don Analisa Data (Lippo Karawaci, Tangerang: HITS, 2005), 361.

77Rick Yount, Research Design And Statistical Analysis For Christian Ministry (FortWorth: Southern Baptist Theological Seminary, 1990), 7. Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES, 1991), 3.

78Fred N. dan Howard B.Lee, Foundation of Behavioral Research (Forth Worth: Harcout Collage Publisher, 2000), 599.

[79] Sasmoko, Metode Penelitian, Pengidalran don Analisis Data, 147.

[80] Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitay.& Kualtatif(Bandung: Kalam Hidup, 2004), 73.

[81] Ibid., 88.

[82] Michael H. Walizer dan Paul L. Wienir. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan, Jilid I, dialih bahasa liken oleh Arief Sadirman (Jakarta: Erlangga, 1978), 255.

[83] Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmatori (Jakarta: UKIP Sorong dan Media Plus, 2011), 301.

84Burhan Bungin, Metode Penelittan &All, Format:format Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), 101.

85Hadari Nawawi, Metode penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2003), 141.

[86] Sasmoko, Metode Penelitian Edisi Khusus (Jakarta: Uki Press, 2004), 55.

 

[87] Sugiyono, Metode Penelitian Administrai, 80.

[88] Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1995) 177.

[89] Sutrisno Hadi, Metodologi Research 2 {Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Marla, 2002), 57.

90 Earl Babbie, the Practice of Social Research (California: Wadsworth Publishing Company, 1995), 177.

[91] Sasmoko, Metode Penelitian, Pengulairan dan Analisis Data, 334.

[92] Moh Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), 152.

[93] Usman Rianse dan Abdi, Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori danAplikasi (Bandung: Alfabeta, 2009), 226.

[94] Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 31.

[95] Sasmoko, Melode Pole!taw? Edisi Khusus, 106.

[96]Suharsimi Arikunto, Prosediir Penetitian suatu pentlekatan praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 131.

[97] Danang Sunyoto. Analisis Regresi dan Up HepoDisertasi (Yogyakarta: MetPres, 2009), 72.

 

[98] Husaini Usman & R. Pumomo Setiady, PengantarStatistika (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 291.

[99] Nasution, Metode Research (Bandung: Jemaars, 1987), 169-170.

[100] Andreas B. Subagyo, Pengantar RisetKuantitatif & Kualitatif(Bandung: KalamHidup, 2004), 116.

[101] Sutrisno Hach, Metodologi Research 2 (Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, 2002), 57.

[102] Sasmoko. 334.

[103] Dwi Priyanto, Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS (Yogyakarta: Media Kom, 2010), 12.

[104] Lampiran

[105] Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji HepoDisertasi (Yogyakarta: MetPres, 2009),

[106] Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Yogyakarta: MediaKom, 2009), 71

[107] Ibid, 73.

[108] Ibid, 11.

 

[109] Ngendam Sembiring Pelawie, Pengaruh Pemahaman Para Pemimpin Berdasarkan Matius 28:16-20 terhadap Pelayanan Misi, Disertasi (Semarang: STBI, 2011), 214.

110  Ngendam Sembiring Pelawie, Pengaruh Pemahaman Para Pemimpin  tentang Amanat Agung Berdasarkan Matins 28:16-20 terhadap Pelayanan Misi. Disertasi, 214.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

  BAB 1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN   A. Pengertian Pendidikan (secara umum): 1. Apakah arti pendidikan ? Lebih daripada sekedar s...