BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[74]
Cara ilmiah yang dimaksud adalah kegiatan penelitian rasional, empiris, dan
sistematis. Sedangkan Iskandar menjelaskan: "Metodologi penelitian
merupakan tahapan peneliti menjelaskan cara bagaimana penelitian dapat
dilaksanakan, supaya hipoDisertasi penelitian dapat diuji secara ilmiah, dan
empirik."[75]
Atas dasar pengertian tersebut, dalam bab ini akan dipaparkan metodologi
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, meliputi: Tempat dan waktu
penelitian; Metode penelitian; Populasi; Teknik pengumpulan data; Pengembangan
Instrumen Penelitian yang terdiri dari: Definisi konseptual (konstruk),
Definisi operasional (berkaitan dengan pengukuran), Kisi-kisi, Kalibrasi
(Pengujian validitas dan Pengujian reliabilitas), Instrumen final; serta Teknik
analisis data.[76]
Tempat dan Waktu Penelitian
Lingkup
penelitian meliputi para kepala keluarga dari Jemaat GBIS Yerusalem Baru
Surabaya. Para kepala keluarga tersebut terdiri dari gembala dan jemaat.
Peneliti akan mengumpulkan data dari lapangan.
Penelitian data teoritis telah dilakukan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Teologi
Anugerah Indonesia. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2019 sampai dengan
bulan November 2019 dengan keterangan sebagai berikut:
1.
Merumuskan masalah dan studi perpustakaan mulai September sampai
November 2019.
2.
Menyiapkan dan memvalidasi instrument penelitian pada akhir November 2019
3.
Pelaksanaan pengambilan data populasi pertengahan November 2019
4.
Pengolahan, penghitungan data, pembahasan, penarikan kesimpulan,
implikasi, penulisan saran-saran pada minggu pertama bulan November 2019.
5.
Penyerahan hasil akhir penelitian pada minggu pertama bulan November 2019.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian
survei dengan pengambilan data melalui angket. Peneliti memakai survei untuk
mendapatkan data untuk menggambarkan pemahaman kelompok tertentu.[77]
Survei adalah penelitian yang digunakan pada populasi besar dan kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
pengaruh dari hubunganhubungan antar variabel.[78]
Sasmoko menjelaskan bahwa tujuan survei adalah mengumpulkan informasi tentang
variabel dan bukan informasi tentang individu.[79]
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei yang bersifat
eksplanatori.[80]
Penelitiaan eksplanatori konfermatori mencoba menjawab pertanyaan What is yang
berupa pemahaman kelompok tertentu, dengan mengambil dan mengumpulkan data dari
kelompok tertentu, yang kemudian menganalisanya dan pada akhirnya dibuat kesimpulan.[81]
Michael H. Walizer mengatakan penelitian eksplanatori berusaha mengadakan
penggalian yang lebih mendalam mengenai variabel terikat (Y).[82]
Sedangkan Prof Sasmoko mengatakan: Penelitian eksplanatori yang dikembangkan
dalam Disertasi ini memiliki fungsi mengembangkan model berdasarkan kajian
teoritis, menemukan ramalan teoritis yang kontekstual dengan populasi yang
disebut construct; menguji construct tersebut secara empiris, dan menggali
lebih dalam peran endogenous dan exogenous-nya. Untuk itulah kemudian dalam
penelitian eksplanatori ini melakukan construct validity sebagai upaya
membuktikan ramalan penelitian secara teori yang dikontekstualisasikan secara
empiris.[83]
Penelitian ini terdiri dari variabel endogenous dan
exogenous. Variabel endogenous adalah dependent variable itu sendiri (Y), yang
keragamannya terjelaskan oleh variabel exogenous variable (X) atau independent
variable dan variable lainnya (moderator variable) dalam implementasi.
Sedangkan variabel exogenous (X) adalah indikator yang ditemukan melalui kajian
teoritis dari varabel endogenous (Y). Dengan kata lain, exogenous variable
dalam penelitian ini merupakan dimensi dan indikator dari endogenous variable.
Variabel exogenous adalah variabel yang keragamannya tidak dipengaruhi oleh penyebab
di dalam sistem, dan variabel ini tidak dapat ditetapkan hubungan kausalnya,
serta variabel ini ditetapkan sebagai variabel pemula yang memberi efek kepada
variabel lain. Dalam penjumlahannya, variabel ini tidak diperhitungkan jumlah
sisanya, walaupun memiliki sisa/error.
Secara sederhana, rencana/ramalan implementasi
hubungan antar variabel penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Variabel yang diukur dinyatakan dengan variabel bebas
(variabel eksogenos) dan variabel terikat (variabel endogenos). Hubungan antar
variabel terlihat pada gambar 3.1.
GAMBAR 3.1
PREDIKSI POLA HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
Exogenous Variabel
Keterangan:
Variabel Endogenos terdiri dari:
Y = Implementasi ajaran Kitab Ulangan 6:4-9 tentang Implementasi
Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS
Yerusalem Baru Surabaya.
D1 Mengajarkan tentang Mengasihi
D2 Mengajarkan secara berulang-ulang
D3 Mengajarkan melalui tanda Pengingat
D1 Mengajarkan tentang Mengasihi dengan tiga indikator
sebagai berikut:
D1.1 Mengasihi Tuhan dengan segenap hati
D1.2 Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa (cara hidup)
D1.3 Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (dalam
perbuatan)
D2 Mengajarkan secara berulang-ulang, terdiri dari
empat indikator:
D2.1 Membicarakan berulang-ulang saat di rumah
D2.2 Membicarakan berulang-ulang saat dalam perjalanan
D2.3 Membicarakan berulang-ulang saat berbaring
D2.4 Membicarakan berulang-ulang saat bangun (beraktivitas)
D3 Mengajarkan melalui tanda Pengingat, terdiri dari
dua indikator, yang masing-masing indikator terdiri atas dua sub-indikator:
D3.1 Membuat Tanda Pengingat di Badan: (a) Membuat
tanda pengingat di tangan (dengan) (D3.1.1), (b) Membuat tanda pengingat di
dahi (D3.1.2).
D3.2 Membuat Tanda Pengingat di rumah: (a) Membuat
tanda pengingat di pintu rumah (D3.2.1); (b) Membuat tanda pengingat di pintu
gerbang (D3.2.2).
Variabel Moderator
LB1: Latar Belakang Suku (1= Jawa; 2= Batak; 3= Ambon;
4= Timor; 5= Lainnya)
LB2: Latar Belakang Bentuk Kekristenan (1 = Kristen
Keturunan; 2 = Kristen Pertobatan)
LB3: Latar Belakang Gereja Asal (1= Katolik; 2=
Protestan; 3= Pentakosta; 4= Karismatik)
Latar Belakang Jenis Kelamin (1= Laki-laki; 2=
Perempuan)
Latar Belakang Pendidikan (1= SD; 2= SMP; 3= SMA;
4=S1; 5=S2/S3)
Latar Belakang Usia (1 = 25-30 Tahun; 2 = 30-40
Tahun); 3 = 40-45 Tahun); 4= lebih 46 Tahun.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah keseluruhan dari obyek
penelitian yang dapat berupa manusia (para pemimpin), sehingga subyek-subyek
ini dapat menjadi sumber data penelitian.[84]
Seperti tersebut di atas Nawawi mengatakan, populasi adalah keseluruhan obyek
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang
memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.[85]
Sedangkan sampel atau contoh adalah sebagian kecil dari yang diamati atau dari
populasi.[86]
Penarikan sampel sangat diperlulan oleh peneliti. Lazimnya keterbatasan waktu,
uang yang tidak memungkinkan peneliti menyelidiki semua anggota populasi, sebab
penarikan sampel dari populasi itu adalah untuk memperoleh informasi mengenai
populasi tersebut maka penting untuk menyeleksi sampel yang benar-benar
mewakili semua individu yang ada dalam populasi. Populasi penelitian ini adalah
anggota jemaat di GBIS Yerusalem Baru, Surabaya, berjumlah 65 orang yang terdiri dari pria
dan wanita. Dan populasi yang berjumlah 65 itu akan diambil untuk uji coba
sebanyak 30 orang. Sisanya sebanyak 35 orang menjadi responden dalam penelitian
ini. Hasil aaapenelitian dari 35 orang responden akan menggambarkan pendapat
populasi 65 orang anggota jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya. Adapun nama-nama
responden penelitian uji coba, tercantum dalam table berikut ini. Lihat
lampiran 3.1
Table 3.1
NAMA-NAMA RESPONDEN UJI COBA
Nomor |
Nama |
1 |
Ibu Sumphi |
2 |
Ibu Erni |
3 |
Bp. Suparlan |
4 |
Bp. Verdi |
5 |
Bpk. Melky |
6 |
Ibu Riris |
7 |
Bp.A Andrean |
8 |
Ibu Dewi |
9 |
Ibu Amirah |
10 |
Ibu Afrida |
11 |
Bp. Sali |
12 |
Ibu Musripah |
13 |
Ibu Lily |
14 |
Ibu Tyas |
15 |
Bp. Purnomo |
16 |
Bp. Amari |
17 |
Bp. Antonius |
18 |
Bp. Syukur |
19 |
Ibu Eni |
20 |
Ibu Anisa |
21 |
Bp. Samadi |
22 |
Bp. Yanto |
23 |
Ibu Erwindah |
24 |
Ibu Ningrum |
25 |
Ibu Yuliana |
26 |
Bpa. Erwin |
27 |
Bp. Bram Natanael |
28 |
Biu Maria Chicilia |
29 |
Ibu Icha |
30 |
Ibu Ismurtini |
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara penelitian lapangan, yaitu melakukan penelitian secara langsung di lokasi
penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Pengumpulan data di lapangan
dilakukan dengan menggunakan angket. Angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab.[87]
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
data primer (data yang diperoleh dari responden). Data primer mengenai
Implementasi pengembangan pengajaran tentang
pembentukan iman kepada anak
berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9, yang diterapkan oleh anggota Jemaat GBIS
Yerusalem Baru Surabaya diperoleh dari jawaban langsung dari para jemaat GBIS
Yerusalem Baru, Surabaya melalui kuesioner yang diajukan. Teknik pengumpulan
data untuk setiap variabel dapat dilihat dalam tabel 3.2 berikut:
TABEL 3.2
TEKNIK PENGUMPULAN DATA UNTUK SETIAP VARIABEL
Variable |
Dimensi |
Teknik Penggumpulan Data |
Model Skala |
Rentang Skor |
Jenis Skala Data |
Sumber Data |
Ket |
Implementasi pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak
Berdasarkan Ulangan 6:4-9 di Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh Yerusalem
Baru Surabaya |
|
Angket |
Likert |
1-5 |
Inter-val |
Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya |
|
Mengajarkan tentang mengasihi Tuhan (D1) |
Angket |
Likert |
1-5 |
Inter-val |
Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya |
|
|
Mengajarkan secara berulang-ulang (D2) |
Angket |
Likert |
1-5 |
Inter-val |
Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya |
|
|
Mengajarkan melalui tanda Pengingat (D3) |
Angket |
Likert |
1-5 |
Inter-val |
Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya |
|
|
Kategori latar belakang |
|
Angket |
Likert |
1-5 |
Inter-val |
Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya |
|
Pengembangan Instrumen
Penelitian
Instrumen penelitian merupakan komponen yang sangat
penting dalam menjalankan sebuah penelitian dalam usaha mendapatkan data.[88]
Instrumen Variabel Y
Variabel Y = Implementasi Pengembangan
Pengajaran tentang
Pembentukan Iman Kepada Anak
Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9. Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data
variabel Y terlebih dahulu akan divalidasi oleh trio validator.
Kuesioner yang disampaikan kepada responden merupakan
salah satu jenis instrumen pengumpulan data melalui jawaban responden atas
sejumlah pernyataan. Teknik ini dipilih karena responden adalah orang yang
mengetahui dirinya sendiri dan nilai-nilai budayanya, apa yang dinyatakan
responden kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi
responden tentang pertanyaan yang diajukan adalah sama dengan yang dimaksud
oleh peneliti.[89]
Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala Likert
yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak diungkapkan. Skala Likert ialah
skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan.[90]
Penskoran atas kuesioner skala Likert dalam penelitian ini merujuk pada lima
altematif jawaban, seperti pada tabel 3.3 berikut:
TABEL 3.3
BOBOT PENILAIAN VARIABEL Y MENURUT SKALA LIKERT
Pernyataan Positif |
Bobot Nilai Pernyataan Positif |
Bobot Nilai Pernyataan Negatif |
Sangat Setuju (SS) |
5 |
1 |
Setuju (S) |
4 |
2 |
Ragu-ragu (R) |
3 |
3 |
Tidak Setuju (TS) |
2 |
4 |
Sangat Tidak Setuju (STS) |
1 |
5 |
Karena instrumen adalah alat untuk mendapatkan data,
maka diperlukan syarat-syarat tertentu agar data yang diperoleh dari pengukuran
tersebut sahih (valid) dan terandalkan (reliabel).[91]
instrumen ini menggunakan validitas isi (content validation) dan validasi
konstruksi (construct validation). Validasi isi menunjuk sejauh mana instrumen
tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki.
Definisi Konseptual Y
Yang dimaksud dengan Implementai
Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan
Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh
Yerusalem Baru Surabaya adalah metode mengestafetkan dan menanamkan pengakuan iman, oleh
setiap orang tua kepada generasi berikutnya (anak), sampai anak-anak memilih
persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai prioritas utama dalam kehidupan
mereka tents menerus, dan secara berkelanjutan mampu dan komitmen mengestafetkanya
turun temurun, dengan materi pengajaran orang tua tentang mengasihi Tuhan: (1)
Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan dengan Segenap jiwa
(cara hidup); (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan (dalam perbuatan),
dengan cara mengajarkan berulang-ulang: saat di dalam rumah; saat di luar rumah
(dalam perjalanan); saat beristirahat (berbaring); saat bangun beraktivitas
(bekerja); membuat tanda pengingat di badan anak-anak (pada dengan
/ pergelangan tangan dan pada dahi); membuat tanda pengingat
di rumah (pada pintu rumah dan pada pintu gerbang).
Definisi Operasional
Variabel Y
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan
kepada suatu variabel atau konstruk dengan cara memberikan arti suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstruk
atau variabel tersebut. Definisi operasional yang diukur memberikan gambaran
bagaimana
variabel atau konstruk tersebut diukur.[92]
Pengukuran variabel berarti bagaimana variabel-variabel yang digunakan diukur.[93]
Definisi operasional Implementasi
Pengembangan Pengajaran
tentang pembentukan
Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 adalah penerapan atau
pelaksanaan metode mengestafetkan dan menanamkan pengakuan iman Kristen, oleh anggota
Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya kepada anak-anaknya (generasi berikutnya),
sampai anak-anak memilih persekutuan yang intim dengan Tuhan sebagai prioritas
utama dalam kehidupannya terus menerus, dan secara berkelanjutan mampu dan
komitmen mengestafetkanya turun-temurun, dengan materi pengajaran orang tua tentang
mengasihi Tuhan : (1) Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan
dengan Segenap jiwa (cara hidup); (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan
(dalam perbuatan), dengan cara mengajarkan berulang-ulang pada: saat di rumah;
saat di luar rumah (dalam perjalanan); saat beristirahat (berbaring); saat
bangun (beraktivitas); membuat tanda pengingat di badan anak-anak (pada lengan/
pergelangan tangan dan pada dahi); membuat tanda pengingat di rumah (pada pintu
rumah dan pada pintu gerbang),
Kisi-kisi Instrumen Implementasi
Pengembangan Pengajaran
tentang Pembentukan Iman Kepada Anak
Setelah menetapkan definisi konseptual dan definisi
operasional variabel maka dibangunlah kisi-kisi berdasarkan teori yang telah
dibahas dalam Bab II, dengan: dimensi
D1 Mengajarkan tentang Mengasihi Tuhan, terdiri dari
indikator: (1) Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan dengan
segenap jiwa (melalui cara hidup) ; (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan
(dalam perbuatan ).
D2 Mengajarkan secara berulang-ulang, terdiri dari
indikator: (1) Membicarakan berulang-ulang saat di rumah; (2) Membicarakan
berulang-ulang saat di luar rumah (dalam perjalanan); (3) Membicarakan
berulang-ulang saat istirahat (berbaring); (4) Membicarakan berulang-ulang saat
bangun (beraktivitas)
D3 Membuat Tanda Pengingat di badan, terdiri dari
Indikator: (1) Membuat tanda pengingat (a) di tangan (lengan) dan (b) di dahi;
(2) Membuat Tanda Pengingat di Rumah (a) di pintu rumah dan (b) di pintu
gerbang.
Adapun kisi-kisi instrumen penelitian variabel Y
adalah seperti pada tabel 3.4
TABEL 3.4
KISI-KISI
INSTRUMEN PENELITIAN VARIABEL Y
Variabel |
Dimensi |
Indikator |
No Item |
Total |
Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang pembentukan Iman Kepada Anak berdasarkan Kitab ulangan 6:4-9 |
Mengajar kan tentang mengasihi
Tuhan (D1) |
1. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati |
1, 2, 3, 4, 5 |
5 |
2.
Mengasihi Tuiahan dengan segenap jiwa |
6,7,8,9,10 |
5 |
||
3.
Mengasihi Tuhan dengan segenap
kekuasaan |
11, 12, 13, 14, 15, |
5 |
||
Mengajar kan secara berualang-
ulang (D2) |
|
16, 17, 18, 19,20 |
5 |
|
|
21, 22, 23, 24,25 |
5 |
||
|
26, 27, 28, 29,30 |
5 |
||
|
31, 32, 33, 34, 35 |
5 |
||
Mengajar Kan melaluiu tanda
pengingat (D3) |
|
36, 37, 38 39, 40 |
5 |
|
|
41, 42, 43, 44, 45 |
5 |
||
Jumlah |
|
|
|
45 |
Kalibrasi Instrumen
Banyaknya responden untuk uji coba instniment, sejauh
ini belum ada ketentuan yang mensyaratkannya, namun demikian disarankan sekitar
20-30 orang responden.[94]
Sementara Sasmoko mengatakan: Jumlah responden uji coba sedapat mungkin
berjumlah 30. Jika tidak memungkinkan jumlahnya dapat juga di bawah 30.[95]
Penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku
yang ada di dalam populasi. Oleh karena subyeknya meliputi semua yang terdapat
di dalam populasi, maka juga disebut sensus. Penelitian populasi hanya dapat
dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak.[96]
Sehubungan penjelasan di atas, maka uji coba instrumen
yang terdiri dari 45 item yang telah divalidasi oleh tiga orang validator
tersebut di atas telah diuji cobakan kepada 30 orang responden.
Kalibrasi (uji coba) instrumen Pola pengajaran Iman
kepada Anak dilakukan melalui uji validitas dan realibilitas kepada 30 orang
responden. Dengan angket dan jumlah penyataan sebanyak 45 butir. Dengan
pernyataan sebanyak 45 butir ada yang gugur sebanyak 2 butir, antara lain nomor
1 dan nomor 31 sehingga angket yang valid sejumlah 43 butir. Kalibrasi
dilakukan dengan maksud untuk menguji kehandalan dan kesahihan butir instrumen
yang hasilnya akan digunakan untuk mendapatkan data sampel yang valid dan
reliabel. Sasmoko mengatakan bahwa untuk menguji construct validity tahap pertama,
dapat dilakukan dengan Iterasi Ortogonal. Hal tersebut dipilih karena variable
Pola pengajaran Iman Kristen kepada Anak dalam penelitian ini adalah variable
konseptual, yaitu variabel yang dikembangkan berdasarkan pendekatan teoritis
untuk menemukan construct variable.
Dalam melakukan validitas konstruks dengan pendekatan
Iterasi Ortogonal ini, peneliti melakukan perhitungan sampai dengan
ditemukannya butir-butir yang secara bersamaan valid. Untuk itu perhitungan
validitas konstruksi ini dilakukan beberapa kali perhitungan, yang kemudian
disebut dengan iterasi, di mana dalam iterasi ortogonal ditetapkan terlebih
dahulu kriteria, sebagai berikut: `Butir konstrak dinyatakan valid, apabila
nilai r hitung > (lebih besar) dari nilai r table untuk degree of freedom =
n — k, dalam hal ini 30 — 3 atau df 27 dan satu daerah sisi pengujian dengan
alfha 0,05 di dapat r table 0.361. Jika r hitung untuk r tiap butir penyataan
bernilai positif dan lebih besar dari r table (corrected item-total
correlation) maka butir penyataan tersebut dinyatakan valid.[97]
Kalibrasi instrumen yang dilakukan kepada 30 responden dengan 45 butir
pernyataan/pertanyaan untuk menentukan istrumen final, temyata dibutuhkan dua
kali iterasi orthogonal. Pada iterasi pertama diperoleh hasil sebagai berikut:
Lihat Tabel 3:5
Tabel 3.5
Hasil Iterasi Orthogonal ke 1 Variabel Y
Nomor Butir |
R Hitung |
R Tabel |
Status |
1 |
0.150 |
0.361 |
Tidak Valid |
2 |
0.427 |
0.361 |
Valid |
3 |
0.688 |
0.361 |
Valid |
4 |
0.579 |
0.361 |
Valid |
5 |
0.603 |
0.361 |
Valid |
6 |
0.401 |
0.361 |
Valid |
7 |
0.592 |
0.361 |
Valid |
8 |
0437 |
0.361 |
Valid |
9 |
0.75 |
0.361 |
Valid |
10 |
0.706 |
0.361 |
Valid |
11 |
0.617 |
0.361 |
Valid |
12 |
0.735 |
0.361 |
Valid |
13 |
0.813 |
0.361 |
Valid |
14 |
0.712 |
0.361 |
Valid |
15 |
0.564 |
0.361 |
Valid |
16 |
0.689 |
0.361 |
Valid |
17 |
0.492 |
0.361 |
Valid |
18 |
0.746 |
0.361 |
Valid |
19 |
0.511 |
0.361 |
Valid |
20 |
0.90 |
0.361 |
Valid |
21 |
0.591 |
0.361 |
Valid |
22 |
0.633 |
0.361 |
Valid |
23 |
0.546 |
0.361 |
Valid |
24 |
0.741 |
0.361 |
Valid |
25 |
0.787 |
0.361 |
Valid |
26 |
0.732 |
0.361 |
Valid |
27 |
0.738 |
0.361 |
Valid |
28 |
0.604 |
0.361 |
Valid |
29 |
0.774 |
0.361 |
Valid |
30 |
0.706 |
0.361 |
Valid |
31 |
0.152 |
0.361 |
Tidak Valid |
32 |
0.638 |
0.361 |
Valid |
33 |
0.781 |
0.361 |
Valid |
34 |
0.518 |
0.361 |
Valid |
35 |
0.657 |
0.361 |
Valid |
36 |
0.636 |
0.361 |
Valid |
37 |
0.673 |
0.361 |
Valid |
38 |
0.564 |
0.361 |
Valid |
39 |
0.728 |
0.361 |
Valid |
40 |
0.706 |
0.361 |
Valid |
41 |
0.671 |
0.361 |
Valid |
42 |
0.699 |
0.361 |
Valid |
43 |
0.608 |
0.361 |
Valid |
44 |
0.496 |
0.361 |
Valid |
45 |
0.605 |
0.361 |
Valid |
Setelah melakukan iterasi pertama ditemukan ada 2
pernyataan yang tidak valid sehingga harus didrop, yakni pemyataan 1 dan 31,
Oleh karena itu diperlukan iterasi orthogonal kedua. Pada iterasi orthogonal
kedua, butir-butir yang tidak valid pada iterasi pertama tidak dimasukkan lagi
ke dalam uji validasi. Hasilnya adalah sebagai berikut: Lihat. Tabel 3.6
Tabel 3.6
Hasil Iterasi Orthogonal ke-2 tentang Variabel Y
Nomor |
R Hitung |
R Tabel |
Status |
2 |
0.427 |
0.361 |
Valid |
3 |
0688 |
0.361 |
Valid |
4 |
0.579 |
0.361 |
Valid |
5 |
0.603 |
0.361 |
Valid |
6 |
0.401 |
0.361 |
Valid |
7 |
0.592 |
0.361 |
Valid |
8 |
0.437 |
0.361 |
Valid |
9 |
0.675 |
0.361 |
Valid |
10 |
0.706 |
0.361 |
Valid |
11 |
0.617 |
0.361 |
Valid |
12 |
0.735 |
0.361 |
Valid |
13 |
0.813 |
0.361 |
Valid |
14 |
0712 |
0.361 |
Valid |
15 |
0.564 |
0.361 |
Valid |
16 |
0.689 |
0.361 |
Valid |
17 |
0.492 |
0.361 |
Valid |
18 |
0.746 |
0.361 |
Valid |
19 |
0.511 |
0.361 |
Valid |
20 |
0.590 |
0.361 |
Valid |
21 |
0.591 |
0.361 |
Valid |
22 |
0.633 |
0.361 |
Valid |
23 |
0.546 |
0.361 |
Valid |
24 |
0.741 |
0.361 |
Valid |
25 |
0.787 |
0.361 |
Valid |
26 |
0.732 |
0.361 |
Valid |
27 |
0.738 |
0.361 |
Valid |
28 |
0.604 |
0.361 |
Valid |
29 |
0.774 |
0.361 |
Valid |
30 |
0.708 |
0.361 |
Valid |
32 |
0.638 |
0.361 |
Valid |
33 |
0.781 |
0.361 |
Valid |
34 |
0.518 |
0.361 |
Valid |
35 |
0.657 |
0.361 |
Valid |
36 |
0.636 |
0.361 |
Valid |
37 |
0.673 |
0.361 |
Valid |
38 |
0.564 |
0.361 |
Valid |
39 |
0.728 |
0.361 |
Valid |
40 |
0.706 |
0.361 |
Valid |
41 |
0.671 |
0.361 |
Valid |
42 |
0.699 |
0.361 |
Valid |
43 |
0.608 |
0.361 |
Valid |
44 |
0.496 |
0.361 |
Valid |
45 |
0.605 |
0.361 |
Valid |
Berdasarkan ahasil iterasi orthogonal kedua di atas
diperoleh basil bahwa semua butir pernyataan dinyatakan valid. Tidak ada lagi
yang drop atau tidak valid. Ke- 43 butir pernyataan inilah yang hendak
dijadikan instrumen penelitian lapangan terhadap seluruh sampel yang telah
ditetapkan.
Selanjutnya dilakukan perhitungan uji reliabilitas
instrumen dengan tujuan menguji keajegan instrumen dengan menggunakan rumus
Cronbach's Alpha. Semua butir instrumen yang sudah valid dimasukkan ke dalam
uji reliabilitias. Standard minimal yang dipersyaratkan untuk indeks
reliabilitas adalah ? 0.6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program Statistical Product Service
Solution (SPSS 19.0 for Windows). Rangkuman hasil uji reliabilitas tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Lihat Tabel 3.7
LAMPIRAN 3.8
HASIL UJI COBA RELIABILITAS VARIABEL
Reliability Statistics
Cronbach's |
|
Alpha |
N of Items |
.961 |
43 |
Rangkuman hasil uji reliabilitas tersebut dapat
dilihat pada tabel di bawah ini: Lihat Tabel 3.9
Tabel 3.9
Indeks Reliabilitas Y
Y |
Indeks Reliabilitas |
Standard Reliabilitas |
Keterangan |
Y |
0.961 |
0.6 |
Reliabel |
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa indeks reliabilitas
variable endogenous (Y) semuanya menunjukkan nilai keajegan yang melampaui
standar minimal yang dipersyaratkan, yakni ≥ 0.6, bahkan hampir mendekati angka
1 yang berarti sangat reliabel. Dengan demikian instrumen penelitian yang
terdiri dari q3 butir pemyataan ini dinyatakan reliabel.
Validasi dan Reliabilitasi
Instrumen
Yang dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran
seberapa tepat tehnik pengumpulan data melakukan fungsi ukurnya.[98]
Tujuan utama dari uji validitas adalah untuk memeriksa apakah isi kuesioner
sudah cukup dipahami oleh semua responden yang diindikasikan dengan kecilnya
prosentase jawaban responden yang terlalu menyimpang jauh dari rata-rata
jawaban responden Menurut Nasution,[99] ada
hal-hal yang harus diperhatikan agar angket itu valid, antara lain:
1.
Pernyataan-pernyataan harus jelas, mudah dipahami, tidak menimbulkan
tafsiran yang berbeda-beda.
2.
Pernyataan harus menarik dan mengenai topik.
3.
Pernyataan harus menarik dan mendorong responden untuk menjawabnya.
4.
Apakah jawaban responden konsisten dan tidak saling bertentangan?
5.
Apakah jawaban jawabancukup menunjukkan variasi?
Variabel Y Implementasi Pengembangan
Pengajaran tentang pembentukan Iman kepada anak berdasarkan Kitah Ulangan 6:4-9,
Instrumen penelitian untuk mengumpulkan data. Variabel Y telah diuji
validitasnya oleh tim validator ahli dari STT Bethany. Pertama Dr.
Bambang Sriyanto, kedua, Dr. Timotius
Sutarman dan ketiga, Dr.
Areyne Christi terhadap 45
butir pernyataan variable Y dengan hasil sebagai berikut: sangat relevan dan
sangat jelas 9 item, sangat relevan dan jelas 34 item, relevan dan jelas 2
Item, maka instrumen final yang akan mengukur variabel Y memiliki 45 butir yang
valid dengan indek keajegan rata-rata .... sehingga memenuhi syarat Relevan dan Jelas. (Lampiran 3.4).
Penting memerhatikan validitas tersebut, seperti yang
ditegaskan pula oleh Subagyo, bahwa suatu alat disebut valid jika mencerminkan
kecocokan dengan segala yang atasnya alat akan dikenakan.[100]
Instrumen Final
Instrumen adalah alat untuk mendapatkan data atau
menjadi seperti alat ukur dalam pekerjaan teknik, maka diperlukan syarat-syarat
tertentu agar data yang diperoleh dari pengukuran tersebut sahib (valid) dan
terandalkan (reliable). Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
daftar pernyataan dalam angket/kuesioner.
Kisi-kisi instrumen final dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
TABEL 3.10
KISI-KISI INSTRUMEN PENELTIAN FINAL
Variabel Y |
Dimensi |
Indikator |
No Item |
Total |
|
Mengajarkan tentang mengasihi Tuhan (D1) |
1. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati. |
2,3,5,6 |
4 |
2. Mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa. |
6,7,8,9,10 |
5 |
||
3. Mengasihi Tuhan dengan segenap ketakutan. |
11,12,13,14,15 |
5 |
||
Mengajarkan secara berulang-ulang (D2) |
1. Membicarakan berulang-ulang saat di rumah |
16,17,18,19,20 |
5 |
|
2. Membicarakan berulang-ulang saat dalam perjalanan |
21,22,23,24,25 |
5 |
||
3. Membicarakan berulang-ulang saat berbaring |
26,27,28,29,30 |
5 |
||
4. Membicarakan berulang-ulang saat bangun. |
32,33,34,35 |
4 |
||
Mengajarkan melalu tanda pengingat (D3) |
3. Membuat Tanda Pengingat di badan |
36,37,38,39,40 |
5 |
|
4. Membuat tanda pengingat di rumah |
41,42,43,44,45 |
5 |
||
Jumlah |
43 |
Dari data jawaban 30 responden atas 45 item pernyataan
berdasarkan hasil uji correlations menghasilkan 2 item yang tidak valid yaitu
butir pernyataan nomer 1 dan 31, lihat lampiran 3.3 (2) Jadi instrument final
penelitian ini terdiri dari 43 item valid, lihat lampiran 3.3A.
Kuesioner yang disampaikan kepada responden merupakan
salah satu jenis instrumen pengumpulan data melalui jawaban responden atas
sejumlah pernyataan. Teknik ini dipilih karena responden adalah orang yang
mengetahui dirinya sendiri dan nilai-nilai budayanya, apa yang dinyatakan
responden kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya, dan interpretasi
responden tentang pertanyaan yang diajukan, adalah sama dengan yang dimaksud
oleh peneliti.[101]
Kuesioner yang digunakan didesain berdasarkan skala
Likert yang berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan obyek yang hendak
diungkapkan. Pensekoran atas kuesioner skala Likert dalam penelitian ini
merujuk pada lima alternatif jawaban, seperti pada tabel 3.4 berikut:
TABEL 3.11
BOBOT PENILAIAN MENURUT SKALA LIKERT
Pernyataan Positif |
Skor |
Sangat Setuju |
5 |
Setuju |
4 |
Ragu-ragu |
3 |
Tidak Setuju |
2 |
Sangat Tidak Setuju |
1 |
Karena instrumen adalah alat untuk mendapatkan data,
maka diperlukan syarat-syarat tertentu agar data yang diperoleh dari pengukuran
tersebut sahih (valid) dan terandalkan (reliabel).[102]
Instrumen ini menggunakan validitas isi (content validation) dan validasi
konstruks (construct validation). Validasi isi menunjuk sejauh mana instrumen
tersebut mencerminkan isi yang dikehendaki. Ke 43 butir pernyataan valid
instrumen final penelitian ini sudah diuji reliabilitasnya dengan basil 0,961
(lihat lampiran 3.4)
Reliability Statistics
Cronbach's |
|
Alpha |
N of items |
.961 |
43 |
Karena hasil uji reliabilitas ini 0,961 > 0,600,
maka ke 43 butir pernyataan ini dapat dijadikan instrument penelitian yang
valid dan realibel.
Kisi-kisi Instrumen Implementasi
pengembangan
pengajaran
tentang pembentukan
Iman kepada anak
Setelah menetapkan definisi konseptual dan definisi
operasional variabel Y, maka dibangunlah kisi-kisi berdasarkan teori yang telah
di bahas dalam Bab II, dengan indikator:
D1 Mengajarkan tentang mengasihi Tuhan, terdiri dari
indikator: (1) Mengasihi Tuhan dengan segenap hati; (2) Mengasihi Tuhan dengan
segenap jiwa (melalui cars hidup) ; (3) Mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan
(dalam perbuatan ).
D2 Mengajarkan secara berulang-ulang, terdiri dari
indikator: (1) Membicarakan berulang-ulang saat di rumah; (2) Membicarakan
berulang-ulang saat di luar rumah (dalam perjalanan); (3) Membicarakan
berulang-ulang saat beristirahat (berbaring); (4) Membicarakan berulang-ulang
saat bekerja (bangun beraktivitas);
D3 Mengajarkan melalui tanda pengingat: Pertama,
membuat tanda pengingat di Badan: (a) Membuat Tanda Pengingat pada lengan atau
pergelangan tangan; (b) Memuat Tanda Pengingat pada dahi; Kedua, Membuat tanda
pengingat di Rumah: (a) membuat tanda pengingat di pintu rumah; (b) Membuat
Tanda Pengingat di pintu gerbang.
Teknik Analisis Data
Data yang akan disajikan dalam bentuk-bentuk tabel dan
angka-angka yang disebut dengan data mentah yang akan diukur dengan pengukuran
statistik. Oleh karena penelitian ini meninjau satu variabel bebas maka
analisis yang digunakan adalah eksplanatori konfirmasi. Analisis ini untuk
mengetahui seberapa besar implementasi pengembangan pengajaran tentang pembentukan iman kepada anak berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9 di
antara jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya. Data yang diperoleh dari hasil
penelitian dianalisis dengan prosedur dan teknik statistik. Pengolahan data
dilakukan dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution
(SPSS). Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini meliputi: (1) Analisis
Deskriptif; (2) Uji Persyaratan Analisis; (3) Uji HipoDisertasi.
Deskripsi Data Variabel Y
Analisis statistika deskriptif digunakan untuk
mendeskripsikan ciri-ciri variabel yang diteliti, yaitu mengetahui harga skor
minimum, skor maksimum, rentang (range), rerata (mean), tengah (median),
frekuensi terbanyak (modus), standar deviasi, dan varian dari masing-masing
variabel penelitian.[103]
Selanjutnya basil perhitungan tersebut dideskripsikan dalam daftar frekuensi
masing-masing variabel yang kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram.
Jawaban responden atas setiap pertanyaan akan
dimasukkan dalam tabel,[104]
sehingga menggambarkan kondisi data yang diperoleh. Data yang diperoleh untuk
variabel akan dideskripsikan distribusi frekuensinya ke masingmasing dimensi,
sehingga diperoleh gambaran yang jelas. Juga hasil dari analisis statistik akan
ditampilkan dalam bentuk tabel. Peneliti akan menafsirkan hasil analisis dalam
bab IV.
Uji Persyaratan Analisis Variabel Y
Uji persyaratan analisis diperlukan sebagai
persyaratan melakukan uji hipoDisertasi, yang digunakan dalam penelitian ini
adalah uji normalitas data, yaitu untuk mengetahui apakah populasi data
berdistribusi normal atau tidak.[105]
Uji ini digunakan untuk mengukur data berskala
ordinal, interval, ataupun rasio.[106]
Pengujian normalitas dengan menggunakan Kolmogorov - Smirnov dengan
signifikansi 0,05. Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS. Data berdistiibusi
normal jika hasil Sig pada Kolmogorov - Smirnov lebih dari 0,05.[107]
Prosedur Uji HipoDisertasi
Uji hipoDisertasi adalah pengujian yang bertujuan
untuk mengetahui apakah kesimpulan pada populasi dapat digeneralisasi.[108]
Uji hipoDisertasi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Uji HipoDisertasi Pertama
Untuk menguji hipoDisertasi pertama yang
berbunyi, "Kecenderungan tingkat Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang
Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat
GBIS Yerusalem Baru Surabaya" ada pada kategori rendah menuju
sedang", dilakukan dengan:
Tahap pertama, mengukur kecenderungan pemahaman per
dimensi (D1, D2 dan D3) lalu mengukur kecenderungan pemahaman tentang variabel
Y: Kecenderungan Pemahaman "Implementai
Pengembangan Pengajaran
tentang Pembentukan Iman
Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di Antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya".
Tahap kedua, diukur intervalnya dari data statistik:
Mean, median, range, minimum, maximum dengan rumus: Interval (i) = Range dibagi
Kategori, dengan ketentuan untuk menghasilkan tabel tiga kategori dengan rumus:
i.k ≥ R + 1
i = interval, berasal dari Range (R) dibagi kategori
(k)[109]
Tahap ketiga, berdasarkan temuan tersebut dibuat tabel
kategori dan posisi "Implementasi Pengembangan
Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 Di
Antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya" seperti berikut:
TABEL 3.12
INTERVAL PEMAHAMAN VARIABEL Y
Nilai |
Tingkat |
Kategori |
|
Sangat Paham |
tinggi |
|
Cukup Paham |
Sedang |
|
Tidak Paham |
Rendah |
Analisis data dilakukan dengan confidence interval
pada taraf signifikansi 5%, dari hasil jarak mean dan median. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan pemahaman "Pengembangan
Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 Di
Antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya" "Sangat Paham" atau
"Cukup Paham" atau "Tidak Paham" secara signifikan pada a
< 0,05.
Tahap keempat, mengukur kecenderungan implementasi
(penerapan) "Implementasi Pengembangan Pengajaran tentang
pembentukan Iman Kepada
Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru
Surabaya dengan menetapkan 3 (tiga) kategori (k) implementasi, yaitu: (a)
tinggi; (b) sedang; (c) rendah.
Uji hipoDisertasi dua
Uji hipoDisertasi kedua dilakukan dengan confidence
interval pada taraf signifikan 0.05. Peneliti dalam hal ini menetapkan
exogenous variable dan masing-masing tiga indikatomya dengan 3 kategori: tidak
paham, cukup paham, dan paham.
Untuk menguji hipoDisertasi kedua yang berbunyi,
"Dimensi yang paling dominan memengaruhi implementasi pengembangan pengajaran tentang iman kepada anak berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem Baru
Surabaya adalah dimensi mengajarkan secara berulang-ulang. Dilakukan dengan:
Tahap pertama, mengukur
kecenderungan pemahaman dimensi D2 lalu mengukur kecenderungan pemahaman
tentang variabel Y: "Implementasi Pengembangan Pengajaran
tentang Pembentukan
Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS
Yerusalem Baru Surabaya”.
Tahap kedua, diukur
intervalnya dari data statistik: Mean, median, range, minimum, maximum dengan
rumus: Interval (i) = Range dibagi Kategori, dengan ketentuan untuk
menghasilkan tabel tiga kategori dengan rumus:
i.k > R I
i = interval, berasal dari Range (R) dibagi kategori
(k)[110]
Tahap ketiga, berdasarkan
temuan tersebut dibuat tabel kategori dan posisi "Dimensi yang paling
dominan memengaruhi implementasi pengembangan pengajaran tentangn
pembentukan iman kepada anak berdasarkan
Kitab Ulangan 6:4-9 di Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya. "
Analisis data dilakukan dengan confidence interval
pada taraf signifikansi 5%, dari hasil jarak mean dan median. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa kecenderungan implementasi
pengembangan pengajaran
tentang pembentukan
iman kepada anak berdasarkan kitab Ulangan 6:4-9 ada pada kategori "Sangat
Paham" atau ""Cukup Paham" atau "Tidak Paham"
secara signifikan pada a < 0,05.
Tahap keempat, mengukur
kecenderungan tentang Dimensi yang paling dominan mempengaruhi implementasi pengembangan pengajaran tentang
pembentukan iman kepada anak berdasarkan
Kitab Ulangan 6:4-9 di antara Jemaat GBIS Yerusalem
Baru Surabaya dengan menetapkan 3 (tiga) kategori (k)
implementasi, yaitu: (a) tinggi; (b) sedang; (c) rendah.
Uji HipoDisertasi ketiga
HipoDisertasi ketiga dibuktikan dengan korelasi
sederhana, determinasi varians, uji signifikan korelasi sederhana, analisis
korelasi parsial, analisis regresi linear sederhana, dan classification and
regression tree (CART).
Kategori latar belakang yang paling dominan (dari
suku, bentuk kekristenan, gereja asal, jenis kelamin, pendidikan dan usia) yang
memengaruhi
implementasi pengembangan pengajaran tentang pembentukan iman kepada anak berdasarkan Kitab Ulangan 6:4-9 di
Jemaat GBIS Yerusalem Baru Surabaya adalah latar belakang pendidikan.
Untuk menguji hipoDisertasi ketiga yang berbunyi,
"Kategori latar belakang yang dominan memengaruhi Implementasi
Pengembangan Pengajaran tentang Pembentukan Iman Kepada Anak Berdasarkan Kitab
Ulangan 6:4-9 di Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh
Yerusalem Baru Surabaya adalah latar belakang pendidikan ada pada kategori
"Sangat Paham" atau "Cukup Paham" atau "Tidak
Paham".
Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian yang peneliti hadapi dalam
menyusun penelitian ini adalah, sebagai berikut: banyak kemungkinan bisa
terjadi, sekalipun di upayakan supaya subyektif mungkin atau seakurat mungkin,
namun penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu. Mungkin
ketidak jujuran responden terhadap pernyataan kuesioner, tidak adanya kemauan
responden untuk menjawab dengan baik atau tidak mengembalikan kuesioner, dan
lain-lain yang mana hal tersebut di luar kendali peneliti.
[74] Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2005), 1.
75 Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial Kualitatif dan Kuantitatif
(Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), 176
76Elizer Sasmoko, Metode Penelitian Pengukuran don Analisa
Data (Lippo Karawaci, Tangerang: HITS, 2005), 361.
77Rick Yount, Research Design And Statistical Analysis For Christian Ministry
(FortWorth: Southern Baptist Theological
Seminary, 1990), 7. Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei (Jakarta:
LP3ES, 1991), 3.
78Fred N. dan Howard B.Lee, Foundation of Behavioral Research (Forth
Worth: Harcout Collage Publisher, 2000), 599.
[79] Sasmoko, Metode Penelitian, Pengidalran don Analisis
Data, 147.
[80] Andreas B. Subagyo, Pengantar Riset Kuantitay.&
Kualtatif(Bandung: Kalam Hidup, 2004), 73.
[81] Ibid., 88.
[82] Michael H. Walizer dan Paul L.
Wienir. Metode dan Analisis Penelitian
Mencari Hubungan, Jilid I, dialih bahasa liken oleh Arief Sadirman (Jakarta:
Erlangga, 1978), 255.
[83] Sasmoko, Penelitian Eksplanatori dan Konfirmatori (Jakarta: UKIP Sorong dan
Media Plus, 2011), 301.
84Burhan Bungin, Metode Penelittan &All, Format:format
Kuantitatif dan Kualitatif (Surabaya: Airlangga University Press, 2001),
101.
85Hadari Nawawi, Metode penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2003), 141.
[86] Sasmoko, Metode Penelitian Edisi Khusus (Jakarta:
Uki Press, 2004), 55.
[87] Sugiyono, Metode Penelitian Administrai, 80.
[88] Arikunto, Prosedur
Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1995) 177.
[89] Sutrisno Hadi, Metodologi
Research 2 {Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Marla, 2002),
57.
90 Earl Babbie, the Practice of Social Research
(California: Wadsworth Publishing Company, 1995), 177.
[91] Sasmoko, Metode
Penelitian, Pengulairan dan Analisis
Data,
334.
[92] Moh Nazir, Metode
Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999), 152.
[93] Usman Rianse dan Abdi,
Metode Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori danAplikasi (Bandung: Alfabeta,
2009), 226.
[94] Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi Regresi, dan Jalur Dalam
Penelitian (Bandung: Pustaka Setia, 2007), 31.
[95] Sasmoko, Melode Pole!taw? Edisi Khusus, 106.
[96]Suharsimi Arikunto, Prosediir Penetitian suatu pentlekatan
praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), 131.
[97] Danang Sunyoto. Analisis Regresi dan Up
HepoDisertasi (Yogyakarta: MetPres, 2009), 72.
[98] Husaini Usman & R. Pumomo Setiady,
PengantarStatistika (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), 291.
[99] Nasution, Metode Research (Bandung: Jemaars, 1987),
169-170.
[100] Andreas B. Subagyo, Pengantar RisetKuantitatif &
Kualitatif(Bandung: KalamHidup, 2004), 116.
[101] Sutrisno Hach, Metodologi Research 2 (Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada, 2002), 57.
[102] Sasmoko. 334.
[103] Dwi Priyanto, Paham Analisis Statistika Data dengan SPSS
(Yogyakarta: Media Kom, 2010), 12.
[104] Lampiran
[105] Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Uji HepoDisertasi
(Yogyakarta: MetPres, 2009),
[106] Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS (Yogyakarta:
MediaKom, 2009), 71
[107] Ibid, 73.
[108] Ibid, 11.
[109] Ngendam Sembiring Pelawie, Pengaruh Pemahaman Para Pemimpin Berdasarkan Matius 28:16-20 terhadap Pelayanan Misi, Disertasi
(Semarang: STBI, 2011), 214.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar