Oleh: Penulis
PENDAHULUAN
Iman kristen sejati adalah iman yang di bangun pada dasar wahyu Allah. Yaitu Alkitab dan pribadi Tuhan Yesus Kristus. Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis dan merupakan sumber informasi yang autentik tentang latar belakang hidup dan pelayanan Yesus Kristus dan Yesus Kristus adalah Firman Allah yang hidup, menjelma menjadi manusia. Tujuan utama Alkitab diwahyukan untuk mengajarkan tentang keselamatan dalam arti yang luas, bukan tujuan membahas kesusasteraan, filosofis dan sains.[1]
Alkitab walaupun mengandung kesusasteraan yang sangat tinggi, mengandung hikmat Allah yang terdalam, tidak bertentangan dengan sains. Alkitab dan ilmu pengetahuan berasal dari satu sumber kebenaran tentu tidak akan bertentangan. Keduanya selalu berkaitan erat. Semua pernyataan Alkitab dapat diuji secara ilmiah, namun harus ditempatkan pada wilayahnya masing-masing. Wilayah jenis pengetahuan alamiah, semua yang ada yang dapat diindrai dibangun berdasarkan pengamatan, percobaan dan penyimpulan. Metode yang digunakan sains adalah metode empiris. dan tak satupun pernyataan Alkitab yang tidak ada kaitan secara ilmiah. Contohnya: Penyerangan, penyerbuan Yerusalem oleh raja babel Nebukat Nezar, Kerajaan menaklukan kerajaan Babel, Media-Persia, Yunani, Romawi adalah historis, Kelahiran Yesus pada saat KaisarAgustus memerintah Roma. Kelahiran ajaib melalui wanita perawan Maria adalah mujisat dan fakta historis menggenapi janji Allah dalam perjanjian lama. Mujisat berada dalam ranah supra alamiah, tdk dapat diselidiki dengan medetode empiris, hal ini merupakan rahasia Allah yang tetap tersembunyi hingga akhir saman, kecuali itu dinyatakan Alkitab. Misalnya sains bisa menjelaskan sifat dan fungsi-fungsi anatomi manusia tetapi sains tidak bisa menjelaskan dengan tuntas asal mula manusia, dan tidak sempurna menjelaskan tentang sifat dasar manusia berdosa, yang merosot karena berontak terhadap penciptanya.
Dalam pembelaan kebenaran iman Kristiani, Watchman Nee (1989: 9) dengan tegas mengatakan : “Kepercayaan Kristiani kita berasal dari wahyu Allah, ........ Kita percaya bahwa Alkitab adalah wahyu Allah bagi kita. Dengan kata lain Alkitab adalah perkataan Allah yang diucapkan kepada kita. Kitapun percaya bahwa Allah telah menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus dari Nazaret. Allah, Alkitab dan Yesus Kristus merupakan titik tolak kepercayaan kita”[2]
Yesus Kristus sang juruselamat dunia merupakan sentral berita Alkitab, maka perlu dipahami lebih mendalam Siapakah Yesus sehingga begitu penting bagi dunia. Mengapa Darah Yesus berkuasa dan bermanfaat untuk menebus dosa dan mendamaikan manusia dengan Allah? Untuk menjawab pertanyaan di atas maka tulisan ini akan membahas, Hakekat dan Asal-usul darah manusia, Misteri darah Yesus ditinjau dari aspek Kromosom, Gen dan DNA sebagai faktor pembawa sifat, dan aspek inkarnasi, apakah ada hubungan darah dengan Ayah dan ibunya. Kemudian bagaimana khasiatnya dalam aspek penebusan dan pendamaian menurut konsep Alkitab.
HAKEKAT DAN ASAL-USUL DARAH MANUSIA
Hakekat darah Yesus Kristus artinya : kenyataan, kebenaran mengenai darah Yesus Kristus yang sesungguhnya. Dalam bahasa Yunani “aima” (aima) artinya darah.[3] Secara umum darah manusia menurut buku Hematologi (ilmu tentang darah) adalah sebagai berikut :
“Darah merupakan bagian penting dari sistem transport. Fungsi darah dalam sistem anatomi manusia sangat vital bagi kelangsungan hidupnya sejak dalam kandungan hingga akhir hayatnya. Darah manusia merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari dua bagian besar: Pertama, Plasma darah, merupakan bagian yang cair; Ke dua: Korpuskuli yakni benda-benda darah yang terdiri atas sel darah putih atau leukosit, sel darah merah atau eritrosit dan sel pembeku darah .Trombosit. Bagian cairan merupakan plasma atau serum yang mengandung bermacam-macam zat, yang dapat dikategorikan dalam beberapa golongan ….”[4]
Dalam Artikel Kimiawi “Sekarang ini diketahui dengan pasti bahwa darah yang mengalir di dalam arteri seorang bayi yang masih ada di dalam kandungan tidak berasal dari si ibu, tetapi dihasilkan di dalam tubuh fetus. Namun ini terjadi hanya setelah sel sperma membuahi sel telur dan fetus mulai terbentuk, lalu muncullah darah” [5]
MISTERI DARAH YESUS
Jika seseorang mengatakan darahnya berkhasiat untuk menebus dosa orang lain, kemungkinan muncul pertanyaan, apa alasannya ? Bukankah darah itu adalah kodrati / alamiah ? Dapatkah menebus dosa yang bersifat adi kodrati / supra alamiah? Bukankah darahnya sama dengan darah Adam dan keturunannya yang berdosa ? Jika pertanyaan ini tujukan kepada Yesus Kristus, tentu Alkitab menjawab bahwa darah Yesus suci dan berkuasa. Berbeda dengan darah manusia lainnya. Kualitas darah Yesus berkuasa dan ajaib karena Ia sang pencipta yang berasal dari Sorga sedangkan manusia lainnya mewarisi faktor pembawa sifat dari sang ayahnya keturunan Adam yang tercemar oleh dosa. Misteri kuasa dalam darah Yesus terletak pada pribadiNya sendiri, siapakah Dia dan bagai manakah asal-usulnya.
ADAKAH HUBUNGAN DENGAN DARAH AYAH?
Materi terkecil penyusun makhluk hidup adalah Sel. Di dalam sel terdapat organela-organela lainnya, dari mitokondria, sitoplasma, ribosom hingga inti sel yang disebut nukleus yang terletak agak ke tengah sel. Di dalam nukleus terdapat benda-benda halus yang berbentuk lurus seperti batang atau bengkok dan terdiri dari zat yang mudah mengikat zat warna. Benang-benang itu dinamakan kromosom. Pada saat sel tidak membelah diri, kromosom terlihat berupa benang-benang halus yang disebut benang-benang kromatin. Ilmuwan Fleming (1879) melihat untuk pertama kali membelahnya benda-benda tersebut di dalam sel. Seorang ahli yang mula-mula mempunyai dugaan bahwa benda-benda tersebut terlibat dalam mekanisme keturunan adalah Roux (1883). Benda-benda tersebut untuk pertama kali diberi nama kromosom oleh Waldeyer (1888). Kromosom berasal dari bahasa latin, krom : warna dan soma : tubuh. Pada tahun 1902, Sutton seorang ahli genetika menyatakan bahwa faktor pembawa sifat yang sebelumnya telah dikemukakan Mendel terdapat di dalam kromosom.
Kromosom adalah faktor pembawa sifat keturunan yang diwariskan dari induk (orang tua) kepada keturunannya. Kromosom hanya dapat dilihat melalui mikroskop. Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies yang lain. Kromosom manusia memiliki panjang sampai 6 µ. Pada umumnya makhluk hidup dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran lebih besar daripada makhluk hidup yang memiliki kromosom dengan jumlah yang besar. Kromosom yang terdapat di sebuah sel tidak pernah sama ukurannya, dan umumnya tumbuh-tumbuhan memiliki kromosom yang lebih besar daripada hewan.
Setiap kromosom memiliki bagian yang menyempit dan tampak lebih terang, disebut sentromer. Sentromer membagi kromosom menjadi 2 lengan. Jika kromosom digambar sebagai sebuah garis, sentromer biasanya digambarkan sebagai bulatan.
Kromosom tampak seperti batang dan mengandung struktur yang terdiri dari benang-benang tipis yang melingkar-lingkar. Di sepanjang benang itu terletak secara teratur suatu sruktur yang disebut gen. Masing-masing gen memiliki tempat tertentu didalam kromosom yang disebut lokus gen. Gen tersebut yang sebenarnya berfungsi untuk mengatur sifat-sifat yang akan diwariskan dari induk kepada keturunannya dan mengatur perkembangan serta metabolisme makhluk hidup. Gen terdiri dari DNA atau Deoxyribonukleo acid (asam nukleat). Gen-gen yang terdapat pada kromosom memiliki tugas atau fungsinya masing-masing , diantaranya adalah mengatur warna bunga, warna rambut, warna bulu, golongan darah, rasa buah, dan sebagainya .
Setiap sel tubuh memiliki kromosom yang berpasang-pasangan. Kromosom yang berpasangan dengan bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama disebut kromosom homolog. Setiap pasang kromosom homolog berbeda dengan pasangan kromosom homolog yang lain. Padas sel kelamin (gamet) seperti sel telur atau ovum (sel kelamin betina) dan spermatozoa (sel kelamin jantan) mempunyai separuh dari jumlah kromosom didalam sel tubuh, sehingga dikatakan bersifat haploid (n kromosom). Satu set kromosom haploid dinamakan genom. Sel tubuh dari kebanyakn mahluk hidup memiliki dua genom (sepasang kromosom), sehingga dikatakan bersifat diploid (2n kromosom). Terjadinya sel tubuh (sel somatis) yang diploid tersebut merupakan hasl bersatunya gamet jantan dan betina yang masing-masing haploid pada saat reproduksi seksual.
Tjio dan Levan pada tahun 1956 membuktikan bahwa inti sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom. Kromosom manusia dibedakan atas 2 tipe, yaitu :
Pertama : Autosom, ialah kromosom yang tidak menentukan jenis kelamin. Dari 46 kromosom didalam inti sel tubuh manusia, maka yang 44 buah (22 pasang) merupakan autosom. Ke dua : Seks kromosom (gonosom) ialah sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Gonosom dibedakan atas 2 macam, yaitu kromosom-X dan kromosom-Y. [6]
Rev. Reinhard Bonnke (1991 : 262) menulis dalam bukunya,
“Dokter medis mengatakan kepada kita bahwa selalu ada hubungan antara seorang bapak dengan darah anaknya. Mereka menyebutnya dengan hubungan genetika. Kalau dalam kasus tertentu ada keraguan tentang siapakah ayah sang anak, maka dokter akan mengambil contoh darah orang yang dipertanyakan. Kemudian dokter akan membandingkan darah sang ayah dengan darah sang anak. Dengan hasil tes darah itu mereka akan mengetahui siapakah ayah bayi itu”[7]
Dalam Alkitab, Matius 1:18, jelas menunjukkan bahwa Yusuf bukanlah ayah Yesus sebab Maria mengandung oleh Roh Kudus sebelum mereka hidup sebagai suami istri.
Dalam Al-Quran, Bahkan Abd. Al – Fadi mengutip, mengenai percakapan antara malaikat dengan Maria ketika memberitakan kelahiran Yesus dalam surat Maryam 19-21 :
Dia berkata : Aku hanya utusan Tuhanmu, supaya kuberi engkau seorang anak yang suci. Dia (Mariam) berkata : bagaimanakah aku memperoleh seorang anak, sedang aku belum pernah disentuh manusia dan aku bukan pula orang jahat ? Dia berkata : Demikianlah (akan terjadi). Tuhan berfirman : Ia mudah bagiku, dan supaya kami jadikan suatu rahmat dari pada kami dan adalah kejadian itu suatu perkara yang telah diputuskan.[8]
Selanjutnya Abd. Al-Fadi mengemukakan dalam surat Al-Baqarah 253 “Kami berikan kepada Isa, anak Maryam beberapa keterangan dan kami buatkan Dia dengan roh suci”.[9] Dalam hal ini Al-Quran tidak menyangkal tetapi menyokong Alkitab bahwa Yesus Kristus adalah suci dan kelahiranNya ajaib.
Dari keterangan Alkitab dan al-Quran jelaslah bahwa Yesus bukan hasil pekawinan antara Yusuf dengan Maryam, tidak mengalir darah Yusuf dan kehidupanNya secara moral suci atau tanpa dosa sebab Ia berasal dari Roh Kudus.
ADAKAH HUBUNGAN DENGAN DARAH IBU?
Mungkinkah darah Yesus berasal dari darah Maria atau bercampur dengan darah Maria ketika Ia masih dalam kandungan ?
“Dokter Linman (Dalam Bonnke, 1995) juga menyebutkan bahwa seorang ibu dapat mempunyai darah RH positif dan bayinya memiliki RH negative”, [10] dengan kata lain darah ibu menunjang anak yang belum lahir melalui plasenta atau tembuni yang juga mencegah darah ibu memasuki pembuluh darah balik bayinya. Darah ibu dalam plasenta tidak dapat memasuki pembuluh darah bayinya karena mempunyai jalur yang berbeda.
(Prof. M. Harjono, 1977 : 35) “Di dalam uri (plasenta) mengalir darah dari ibu dan darah dari janin. Darah ibu mengalir dalam rongga antar vilus dan darah janin mengalir dalam pembuluh-pembuluh darah kapiler jonjot-jonjot korion. Jonjot-jonjot korion terendam dalam darah ibu. Dengan demikian di dalam uri, darah ibu dan darah janin terpisah dan tidak ada pencampuran. Dalam rongga vilus bermuara pembuluh-pembuluh nadi ibu yang memancarkan darah dalam ruangan. Darah antar vilus mengalir kembali ke peredaran darah ibu melalui pembuluh baik dalam desidua basalis dan melalui ruangan yang berada di pinggir uri, yaitu sinus marginalis. Dalam tali pusat darah janin mengalir ke uri melalui dua arteri (arteri umbilikalis) dan mengalir kembali melalui satu pembuluh darah balik (vena umbilikalis)”.[11]
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan, pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu.
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Melalui vena umbilikalis dan duktus venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke ventrikel kiri melalui arkus aorta, darah dialirkan ke seluruh tubuh.
Darah yang mengandung karbondioksida dari tubuh bagian atas, memasuki ventrikel kanan melalui vena cafa superior. Kemudian melalui arteri pulmonalis besar meninggalkan ventrikel kanan menuju aorta melewati duktus arteriosus. Darah ini kembali ke plasenta melaui aorta, arteri iliaka interna dan arteri umbilikalis untuk mengadakan pertukaran gas selanjutnya.
(Howell, 885 dan 886,)
“Untuk dapat mengerti fungsinya secara umum adalah cukup dengan mengingat bahwa plasenta mengandung vascular chorionic papillae yang esensial dari fetus (janin bayi) yang terbungkus di dalam cairan darah membran desidual sang ibu. Fetal dan darah sang ibu tidak pernah berhubungan. Mereka dipisahkan satu sama lainnya oleh dinding pembuluh darah fetal dan selaput epithelial chorionic villae.”[13]
(William:133):
“Darah janin di dalam pembuluh chorionic villae tidak ber¬campur dengan darah ibunya, terpisah satu dengan lainnya oleh dua lapisan chorionic epithelium.”[14]
Secara normal tidak ada hubungannya antara darah janin dengan darah ibunya.
Dari kebenaran ilmiah ini dapat disimpulkan bahwa hanya setelah sel sperma membuahi sel telur dan fetus mulai terbentuk, lalu muncullah darah”…dapat kita lihat bahwa kelahiran Yesus bukanlah hasil pembuahan sel sperma laki-laki (keturunan Adam) pada sel telur.
Sebuah logika sederhana yang mudah dijumpai bahwa darah bayi tidak disumbangkan oleh ibunya. Seorang ibu mempunyai 3 orang anak.
· Ibu (Golongan darah A0)
· Anak I (Golongan darah B0)
· Anak II (Golongan darah AB)
· Anak III(Golongan darah A0)
Seorang ibu bisa mengandung lebih dari satu anak dengan golongan darah yang berbeda-beda. kalau saja si Ibu menyumbangkan darah kepada anaknya, maka seharusnya Gol. darah si anak harus sama dengan si Ibu. Sebab, kalau berbeda maka Anak I dan II akan mati, karena apabila Gol darah yang berbeda bertemu maka darah akan mengumpal sehingga bisa mengakibatkan kematian. Pada kenyataannya, sampai dengan dilahirkan anak yang berbeda gol darah dengan ibunya tidaklah mengalami kematian. Hal ini membuktikan bahwa darah si anak terpisah dari darah ibunya.[15]
Berita Alkitab, Penulis Injil Lukas yang dikenal sebagai seorang tabib pada masa itu, tentu menulis Injilnya dengan teliti.
Luk 1:3 .... bahwa Ia mengadakan penyelidikan yang seksama mengenai segala yang ditulisnya. Meskipun proses kelahiran melalui seorang perawan nampaknya tidak rasional bagi masyarakat umum, namun Lukas berani memuat berita yang aktual berdasarkan ilham Roh Kudus ( II Timotius 3:16) dan pasti disokong oleh hasil wawancara dengan Maria yang masih hidup pada saat Injil itu ditulis”
Dalam Luk 1:34 Maria mengatakan, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi karena aku belum bersuami ?” Selanjutnya dalam Luk 1:49 Maria mengakui bahwa Yang Maha Kuasa telah melakukan perbuatan yang besar kepadaku dan namaNya adalah kudus. Luk 1:35 menulis, “Malaikat-malaikat berkata, “Yesus disebut kudus Anak Allah” sedangkan dalam Mrk 1:35 diperkuat oleh suara Allah dari Surga yang berkata, “Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepadaMulah Aku berkenan”.
Tidak ada gunanya setetes darah diberikan untuk mengembangkan embrio di dalam rahim seorang ibu. Demikian pandangan para ahli. Ibu menyediakan bagi fetus (janin bayi yang belum lahir), zat-zat makanan untuk pertumbuhan tubuh fetus itu ada di dalam rahim¬nya, tetapi darah yang ada di dalam tubuh fetus itu di¬hasilkan oleh embrio itu sendiri.
Sejak masa pembuahan sampai lahirnya bayi, tidak setetes darah pun yang dialirkan dari si ibu kepada bayinya. Plasenta, suatu jaringan yang lebih dikenal dengan Nama ‘Uri/Tembuni, yang membentuk setang antara si ibu dengan bayinya. Plasenta terbentuk dengan begitu sempurna sehingga walaupun semua zat makanan yang dapat larut seperti protein, lemak, karbohidrat, garam, mineral, dan juga antibodi mengalir dengan bebas dari si ibu kepada bayinya dan sampah-sampah yang dihasilkan dari metaboliame si bayi dikeluarkan kembali ke sirkulasi si ibu, tidak terjadi pertukaran darah walau setetes pun, dan ini terjadi secara normal.
Hubungan Yesus dengan Adam jelas-jelas terputus karena dari pihak lelaki tidak terjadi pembuahan, Tidak ada hubungan genetika dengan Yusuf. tetapi Maria mengandung oleh Pekerjaan Roh Kudus, bukan berarti Roh Kudus memberikan setetes sperma manusia untuk membuahi sel telur Maria. , dan dari pihak perempuan jelas sekali bahwa Maria tidak menyumbangkan setetes darahpun kepada Yesus , dan juga tidak bercampur di dalam rahimnya; kecuali hanya sari-sari makanan yang diterima janin melalui jonjot-jonjot korion yang terendam dalam darah Maria.
Darah Yesus tidak tercemar oleh darah Yusuf yang adalah keturunan Adam pertama, karena tidak ada jalan masuk bagi darah Adam ke dalam tubuh Yesus. Yesus Kristus adalah Anak Allah sendiri, yang suci dari Surga, melalui proses yang ajaib oleh kuasa Roh Kudus. Darah Yesus adalah darah keilahianNya sendiri dan inilah kunci rahasia kuasaNya.
Betapa panjang, lebar, tinggi dan dalamnya hikmat Tuhan merancangkan keselamatan bagi umat manusia.
INKARNASI
Arti kata, baik kata benda "inkarnasi" maupun kata sifatnya tidak terdapat dalam Alkitab. Tetapi padanan kata Yunani untuk bahasa Latin in carne, in= di dalam, Car, Carnis =daging, (Yunani, εν σαρκι - en sarki) terdapat pada beberapa pernyataan penting dalam PB tentang pribadi dan karya Yesus Kristus.
1 Timotius 3:16 menyebut ‘Dia, yang telah menyatakan diriNya dalam rupa manusia’:
1 Timotius 3:16 LAI TB, Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia (INKARNASI), dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
KJV, And without controversy great is the mystery of godliness: God was manifested in the flesh (INKARNASI), Justified in the Spirit, Seen by angels, Preached among the Gentiles, Believed on in the world, Received up in glory
Vulgata, et manifeste magnum est pietatis sacramentum quod manifestatum est in carne (INKARNASI) iustificatum est in spiritu apparuit angelis praedicatum est gentibus creditum est in mundo adsumptum est in gloria
TR, και ομολογουμενως μεγα εστιν το της ευσεβειας μυστηριον θεος εφανερωθη εν σαρκι εδικαιωθη εν πνευματι ωφθη αγγελοις εκηρυχθη εν εθνεσιν επιστευθη εν κοσμω ανεληφθη εν δοξη
Translit. interlinear, kai {adapun} homologoumenôs {yang harus diakui (siapapun)} mega {besar} estin {adalah} to tês {(itu)} eusebeias {ibadah} mustêrion {rahasia:} theos {Allah } ephanerôthê {Dia dinyatakan} en {dalam} sarki {daging} edikaiôthê {terbukti benar /dibebaskan} en {oleh [dalam]} pneumati {Roh (Kudus)/ Roh-Nya,} ôphthê {dilihat} aggelois {oleh malaikat-malaikat,} ekêrukhthê {diberitakan} en {diantara} ethnesin {bangsa-bangsa (bukan Yahudi),} episteuthê {dipercayai} en {didalam} kosmô {dunia,} anelêphthê {diangkat} en {ke dalam/ dengan} doxê {kemuliaan.}[16]
Dalam Yoh 1:1 “Pada mulanya adalah Firman (logos)..”, pada mulanya berarti tidak ada titik tertentu sebagai permulaan dan “logos” berarti tidak berpangkal. Jadi, kehadiran Firman (logos) itu tidak ada awal dan tidak ada akhirnya, berarti kekal. “kai o logoV hn proV ton qeon” (kai ho logos en pros ton theon) artinya “Firman itu bersama-sama dengan Allah”, maksudnya di sini adalah theos dan logos sebagai masing-masing pribadi yang difinitif dan tegas sekaligus juga menyatakan kemanunggalan (communion dua pribadi dan bukan companionship = kebersamaan sekedar kerja sama). Ini juga berarti kemanunggalan yang tidak terpisahkan.
“kai qeoV hn o logoV” (kai theos en ho logos) artinya “dan Firman itu adalah Allah. Yoh 1:14 mengatakan “kai o logoV sarx egeneto” (kai ho logos sarks egeneto) artinya “dan Firman itu menjadi daging”. Hal ini menegaskan pribadi Firman (logos) sebagai Allah yang tetap berada dalam kekekalan masa lampau dan kekekalan yang akan datang telah menjadi manusia.
Ia yang mula-mula dalam rupa Allah, tetapi kemudian telah mengosongkan diriNya, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia ( Filipi 2:6-7) Ia lahir kedunia karena Ia menerima tugas menyelamatkan manusia. Logika yang sederhana Manusia mustahil menjadi Allah, tetapi Allah menjadi manusia tidak mustahil.
Yesus Allah dalam rupa manusia: 1 Tim 3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Yesus Allah dalam rupa manusia: 1 Tim 3:16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
Firman Allah tidak mungkin dilahirkan oleh manusia, Ia sendiri yang lahir, dengan memakai manusia sebagai perantara, dengan karya Roh Kudus, Firman Allah mengenakan cara hidup insani di dalam kandungan Maria. Inilah suatu rahasia luar biasa agung dan mulia.[17]
Kolose 2:9 “ bahwa di dalam Kristus telah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan keallahan; (Harun Hadiwijono. 328), “artinya seluruh hakekat Tuhan Allah dinyatakan dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Di dalam diri Tuhan Yesus itu Allah Bapa menyatakan atau memperkenalkan diriNya secara sempurna, oleh karena itu maka Kristus juga disebut “Cahaya kemuliaan dan gambar wujud Allah (Ibr.1:3), sehingga barang siapa telah melihat Yesus, ia telah melihat Bapa ( Yoh.14:9)[18]
Lukas 1:35 “Malaikat Gabriel berkata kepada Maria, Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi Engkau”
Arti ungkapan “Menaungi” kata menaungi di sini sama dengan kata yang dipergunakan dalam Lukas 1:34, “ ada awan yang menaungi Musa dan Tuhan Yesus, ketika Yesus dimuliakan di atas gunung”, kata ini juga sama dengan yang di Keluaran 40:34, “ ada awan menutupi kemah pertemuan dan kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci, jadi ungkapan “ menaungi” menunjuk kepada kemahakuasaan Tuhan Allah, yaitu mujisat atau keajaiban. Melakukan proses kelahiran dengan cara yang tidak lasim atau berbeda dengan kelahiran biasa.
Demikian Yesus Kristus sebagai satu-satunya Allah – manusia yang sempurna. Sebagaimana atribut Allah adalah Yang Maha Suci dan Maha Kuasa (Im. 19:2; Why 19:6), maka Darah Yesuspun Maha Suci dan Maha Kuasa adanya (Ibr 9:14).
KHASIAT DARAH YESUS
Darah Yesus adalah darah Allah – Manusia sejati yang terjadi melalui proses inkarnasi. Suci dan berkuasa, karena itu sangat bermanfaat bagi Allah dan manusia. Ada dua pokok penting yang akan dikemukakan dalam tulisan ini, yaitu dalam aspek penebusan dan aspek pendamaian.
Aspek Penebusan Dalam Perjanjian Lama
· Gaal --- Di dalam Imamat 25:47-55 dinyatakan kalau ada seorang saudara yang tertawan, maka saudara yang lain harus menebus dan bila tidak ada saudara, maka orang lain dapat menebus.
· Padah , adalah tebusan dengan cara membayar suatu harga seperti dalam suatu transaksi perdagangan tanpa suatu kewajiban apapun yang terjadi karena hubungan kekeluargaan (Kel 13:12; Bil 18:15-17) (Ryrie, 1993).[19] Dalam hal ini setiap anak pertama bangsa Israel adalah milik Allah yang harus ditebus dengan uang tebusan. Sedangkan setiap anak hewan yang sulung harus dipersembahkan kepada Allah, kecuali keledai sulung ditebus dengan domba.
· Kopher, menunjuk pada jumlah uang yang dibayar untuk menebus orang yang telah kehilangan hak hidupnya (Kel 21:28; 30:12), yang dapat pula berarti pembebasan dengan cara membayar suatu harga untuk menebus seorang tawanan perang, seorang budak, barang gadaian atau bangsa Israel.[20]
Dari ketiga istilah di atas membentuk satu kesatuan pengertian bahwa adanya orang-orang yang tidak berdaya untuk membebaskan dirinya, ia memerlukan seseorang yang mampu sebagai pembebas, yaitu dengan cara membayar suatu harga atau menggantikannya.
Meskipun dari istilah di atas tidak menyebutkan secara langsung penebusan atas dosa, namun dalam Mzm 130:8 jelas menyebutkan bahwa Allah sebagai pembebas Israel dari kesalahan-kesalahannya. Di dalam Yes 59:20 dinyatakan bahwa dosa menyebabkan kesalahan sehingga Allah akan datang sebagai Penebus.
Gagasan lain tentang penebusan pengganti yang lebih jelas terdapat dalam Imamat 1, “Si pembawa korban karena dosa harus menumpangkan tangannya di atas hewan yang akan dipersembahkan sebagai korban”. Ini berarti pengalihan, penyerahan beban dan dapat juga berarti adanya korban penggantian.
Penebusan dalam Perjanjian Baru
· Agorazo, αγοραζω istilah ini mempunyai pengertian membeli, seperti dalam transaksi dagang (Mat 13:46) dan juga mempunyai arti yang bersifat soteriologis. Charles Ryrie (1993 : 35) mengemukakan :
Septuaginta memakai kata ini dengan arti dasar yang sama, yaitu membeli, sesuatu transaksi dagang biasa (mis. Kej 41:57; 42:5-7). Pemakaian kata agorazo yang bersifat soteriologis … mencakup tiga makna dasar, (1) dalam karya penebusanNya, Kristus telah membayar harga tebusan untuk seluruh umat manusia (II Ptr 2:1), (2) harganya sendiri disebutkan dengan jelas, yaitu Darah Kristus (Why 5:9-10), (3) karena kita telah dibeli dengan harga tebusan itu, maka kita harus melayani Dia (I Kor 6:19-20; 7:22-23).[21]
· Exagorazo, εξαγοραζω kata kerja yag dipakai untuk menebus dalam Galatia 3:10 adalah Exagorazo. Awalan ‘EX’ yang ditambahkan pada kata kerja ‘agorazo’ berarti menebus dari atau menebus kembali. Dalam konteksnya manebus manusia dari kutuk hukum taurat itu ( Gal 3:13 ).
Gal. 3:13 memperlihatkan sifat penggantian oleh kematian Kristus. Manusia yang hidup di bawah kutukan tidak sanggup melakukan torat dengan sempurna, namun Kristus yang sempurna telah menanggung kutukan itu sehingga manusia telah dibebaskan dari kutukan itu. Karena itu penghalang berkat Abraham bagi semua bangsa telah lenyap.
· Peripoieomai, περιποιεομαι secara umum kata ini mengandung arti “menyelamatkan” atau “memelihara diri” -- Luk. 17:33 --- memelihara nyawa. Dalam Kis. 20:28 dituliskan, “Karena itu jagalah seluruh kawanan, kamulah yang ditetapkan oleh Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya (periepoihsato = periepoiesato) dengan darahNya sendiri. Jadi Allah memeperoleh gereja melalui darah Kristus menjadi milikNya, memelihara atau menjaganya. Harga telah terbayar dan harga itu adalah Darah Kristus.
· Lutroo,λυτροω dalam Luk. 24:21, “Padahal kami dahulu mengharapkan bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan (lutrousqai = lutrousthai) bangsa Israel. Lutrosthai berasal dari kata “luo” yang berarti melepaskan. Kata ini biasa dipakai untuk melepaskan hewan atau tawanan, biasanya juga dihubungkan dengan uang tebusan yang harus dibayarkan sebagai syarat untuk pelepasan atau pembebasan dengan pengertian melepaskan setelah uang tebusan diterima.
Dari empat istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa makna penebusan adalah manusia telah dibebaskan dari pasar perbudakan dosa, manusia telah dibebaskan oleh pembayaran harga dengan darah Kristus dan manusia telah dibebaskan untuk mengalami kemerdekaan serta dipelihara agar dapat melayani Allah, sang Penebus itu. Hal ini juga akan menjadi realita dalam hidup seseorang dengan jalan iman.
Ungkapan “darah Kristus sebgai harga penebusan” menimbulkan pertanyaan, dibayar kepada siapa ? Sebenarnya tidak ada gagasan bahwa Allah dengan Kristus memperdagangkan manusia, meskipun demikian harga penebusan itu tidak boleh dilecehkan begitu saja. Gal. 3:13 menuliskan “Kristus telah diutus untuk menebus mereka yang takluk kepada hukum Torat”. Gagasan penebusan ini sebenarnya berdasarkan realitas yang mengerikan dari kutuk Allah dan kuasa torat atas manusia atau konsekwensi hukum Allah atas dosa manusia.
Dalam perkara pengadilan antara Allah dengan manusia, Kristus bertindak sebagai Pembela, Pengantara yang mempertaruhkan nyawa atau darahNya sebagai harga tebusan yang termahal. Ia mewakili Allah di depan manusia dan mewakili manusia di depan Allah. Karena Allah sendiri yang mengutus AnakNya untuk keperluan tersebut sehingga Kristus berfungsi menjadi kutuk untuk kepentingan kita dan sebagai ganti kita (I Tim. 2:6; Ti. 2:14).
“Jelaslah bahwa harga tebusan itu dibayarkan kepada pengadilan Allah. Dalam hal ini peneliti sependapat dengan Rev. Reinhard Bonnke (1995 : 17) yang mengemukakan, Harga keselamatan kita dibayar kepada pengadilan Allah … (Ibr. 9:24-26). Tuhan membayar dengan harga tunai, mata uang Ilahi untuk keselamatan bukanlah terdapat di dalam sakuNya melainkan mengalir di dalam pembuluh darahNya ! Tiada perundingan, tiada potongan harga, tiada tawar – menawar, Yesus memberi sampai tetesan DarahNya yang terakhir untuk kita. Karena itu keselamatan kita tidak dapat ditantang oleh siapappun di bumi ini, di bawah bumi, maupun di surga, baik pada masa kini maupun pada masa yang kekal.[22]
Melalui penebusan itu manusia telah menjadi milik Allah. Harga tebusan itu terlalu mahal bagiNya sehingga Allah tidak mau kehilangan umat kesayanganNya lagi.
Aspek Pendamaian
Kesucian Allah menuntut pendamaian. Allah membenci dosa dan dosa harus dihukum. Tetapi Allah mengasihi orang berdosa, karena itu, Allah memprakarsai pendamaian dengan manusia melalui perantara yang sempurna.
Dalam Perjanjian Lama, tabut perjanjian ditutup oleh bingkai emas yang disebut tutup pendamaian (Kel. 37:6). John Wesley Brill (1994 : 114) berkata, “Tutup pendamaian atau tutup grafirat, sama dengan pendamaian, yang berarti penutup dosa”.[23]
Imam Besar Harun harus dilantik dan diurapi untuk melakukan tugas perantara. Sekali setahun ia memasuki Bait Allah, yaitu ruang Maha Kudus dan memercik darah korban untuk mengadakan pendamaian. Doa-doa manusia mencapai Allah melalui tempat itu dan jawaban-jawaban doa sampai kepada umat Allah juga melalui tempat itu. Itulah tempat pertemuan antara Allah dengan manusia, dan kini Yesus Kristus telah menjadi tutup pendamaian itu. Allah mendamaikan dunia dengan diriNya (II Kor. 5:9) dan pendamaian itu terjadi oleh kematian Yesus Kristus ketika manusia masih seteru Allah (Rm. 5:10). Kata “mendamaikan” lawannya “memusuhi” berarti hubungan Allah dengan manusia yang tadinya bermusuhan sekarang dalam hubungan damai.
Konsep pendamaian yang selalu ditawarkan oleh dunia, yaitu sang perantara bertugas menawarkan pendamaian kepada kedua pihak yang sedang bertikai, seringkali berkompromi dengan kesalahan yang terjadi, berupaya untuk melupakan, mengabaikan atau mengesampingkan kesalahan itu, bukan menghukumnya. Tetapi beda dengan konsep pendamaian oleh Allah dimana dosa harus dihukum dan menuntut pengorbanan.
Dalam Alkitab ada dua kata Yunani yang dipergunakan untuk menerangkan karya pendamaian Kristus, yaitu : katallage, yang diterjemahkan dengan “pendamaian” dan “hilasmos”, yang diterjemahkan dengan “korban pendamaian”. Jika ungkapan mendamaikan adalah (katallage) mengandung arti memperbaiki apa yang rusak, maka ungkapan hilasmos (korban pendamaian) mengandung gagasan tentang alat atau sarana yang dipergunakan untuk memperbaiki yang rusak tadi (Hadiwijono, 1995:347).[24]
Berdasarkan penjelasan di atas, maka hilasmos tertuju pada Rm. 3:25 yang menyebutkan “Kristus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman dalam darahNya”. Dari kejatuhan Adam sampai pada peristiwa salib Kristus, entah berapa banyak dosa yang telah diperbuat manusia yang menyebabkan murka Allah. Meskipun Allah sabar, tetapi Ia tidak pernah mengabaikan hukumNya karena Allah tidak pernah tidak adil. Tatkala Yesus Kristus disalibkan, terjadi kegelapan tiga jam. Allah meletakkan seluruh dosa-dosa manusia di dalam Kristus. Saat itulah pendamaian-pendamaian itu terjadi. “Kematian dan penumpahan darahNya mendamaikan Allah dengan manusia” (Ef. 2:14-16). Kini secara yuridis (hukum) manusia telah didamaikan dengan Allah sehingga Allah terikat, tidak dapat tidak mengampuni lagi, tetapi Allah harus dan pasti mengampuni. Namun secara de facto (yang sesungguhnya), manusia harus menerima korban Kristus dengan iman secara pribadi
KESIMPULAN
Iman Kristen sejati dibangun atas dasar Alkitab dan Pribadi Yesus kristus. Yesus Kristus adalah sentral berita Alkitab, dan inti berita keselamatan di dalam Yesus Kristus adalah penebusan oleh darahNya yang ajaib dan berkuasa.
Darah Yesus suci dan berkuasa karena Yesus adalah Allah yang suci dan berkuasa, Ia menjelma menjadi manusia. Di dalam darahNya tidak mengalir darah Adam yang berdosa karena Yesus tidak ada hubungan darah dengan Yusuf suami Maria. Darah Yesus juga tidak ada hubungan atau bercampur dengan darah Maria ibuNya, selama dalam kandungan .Yoh 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.
Berdasarkan ilmu yang mempelajari tentang faktor pembawa sifat manusia, diyakinkan bahwa Yesus tidak memiliki hubungan DNA, Gen dan kromosom dengan Yusuf dan Maria, sebab Maria mengandung oleh Roh Kudus dalam pengertian Roh Kudus melakukan mujisat dalam kandungan Maria. Sehingga darah Yesus adalah berasal dari Allah, yaitu darah KeilahianNya sendiri. ( Kis 20:28 ) dalam darah ada nyawa. inti dari kehidupan manusia ada dalam darahnya. darah atau kehidupan Yesus sangat besar nilainya. sangat mahal.
Itu sebabnya substansi darah Yesus yang merupakan fakta historis, berkhasiat kekal untuk penebusan dosa dan pendamaian antara Allah dengan manusia.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar